Defenisi Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir Rendah Faktor Risiko Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit periodontal adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif, anaerob dan mikroaerofilik yang berkolonisasi di area subgingiva. Jaringan periodontal yang terinflamasi memproduksi sejumlah besar sitokin pro- inflamasi, terutama interleukin 1 beta IL- 1β, IL-6, prostaglandin E 2 , dan tumor nekrosis faktor alpha TNF- α, yang dapat menyebabkan gangguan sistemik pada tubuh manusia. 7 Periodontitis dapat mempengaruhi kehamilan melalui infiltrasi bakteri dari periodonsium. Toksin yang diproduksi oleh bakteri menstimulasi respon inflamasi kronik. Proses ini dapat menginduksi terjadinya bakteremia yang secara tidak langsung memicu respon fase akut hepatik yang mengakibatkan produksi sitokin, prostaglandin, dan interleukin yang dapat mempengaruhi kehamilan. 6

2.1 Defenisi Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir Rendah

Menurut WHO, tahun 1984, bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum 37 minggu usia kehamilan sedangkan bayi berberat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. 7 Prematuritas dibedakan atas dua kelompok, yaitu : 8 5 1. Prematuritas murni Prematuritas murni merupakan bayi yang lahir dengan berat badan sesuai dengan masa kehamilan, seperti masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan 1800-2000 gram. 2. Bayi dismatur small for gestational age Bayi dismatur merupakan bayi dengan berat badan lahir tidak sesuai dengan masa kehamilan, seperti bayi lahir setelah sembilan bulan dengan berat badan tidak mencapai 2500 gram. Berat badan lahir rendah dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu kurang dari 1000 gram, 1000-1500 gram, 1500-2000 gram dan 2000-2499 gram. 8 Berat badan lahir kurang dari 2500 gram menyebabkan meningkatnya resiko kematian bayi. Bayi prematur BBLR ini lebih sering mengalami kematian pada periode neonatal. Bayi prematur BBLR yang berhasil bertahan hidup biasanya menderita gangguan perkembangan saraf, masalah penafasan, dan anomali kongenital. 9 Infeksi oral seperti periodontitis dapat meningkatkan resiko terjadinya kelahiran bayi prematur berberat badan lahir rendah. 3

2.2 Faktor Risiko Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir

Rendah Bayi prematur BBLR adalah suatu penyakit multifaktorial. Banyak faktor risiko yang menyebabkan pecahnya membran dan kelahiran prematur termasuk infeksi dan inflamasi. 9 Infeksi dianggap sebagai salah satu penyebab utama terjadinya bayi prematur BBLR, sekitar 30 sampai 50 dari semua kasus. 10 Sekitar 25 kasus bayi prematur BBLR terjadi tanpa faktor risiko yang jelas. Diperkirakan 18,2 dari semua kasus bayi prematur BBLR diakibatkan oleh penyakit periodontal. 11 Infeksi umum termasuk infeksi virus disaluran pernafasan, diare, malaria, serta infeksi lokal di saluran genital dan sistem urinari dapat mempengaruhi masa kehamilan. 9 Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya bayi prematur BBLR : 12,13 1. Faktor demografi Ras telah diketahui dan diteliti sebagai faktor resiko selama beberapa tahun. Wanita berkulit hitam lebih beresiko melahirkan bayi prematur berberat badan lahir rendah dibandingkan dengan wanita berkulit putih. Status sosial ekonomi yang rendah juga beresiko tinggi mengalami kelahiran prematur. Wanita yang berusia dibawah 17 tahun dan diatas 34 tahun lebih sering melahirkan bayi berberat badan lahir rendah. Usia menjadi faktor yang lebih berpengaruh bagi kulit putih dibanding kulit hitam. 12 2. Faktor tingkah laku Status gizi selama kehamilan yang rendah dapat meningkatkan resiko terjadinya bayi prematur berberat badan lahir rendah. Merokok dan substansinya kokain memainkan peran penting dan mungkin mengakibatkan vasokontriksi uteroplasenta. Ibu yang merokok selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur. Perokok berat ≥ 10 batang rokok setiap hari berisiko dua keli lebih besar mengalami kelahiran prematur. Paparan dengan asap rokok dari lingkungan perokok pasif juga berisiko mengalami kelahiran prematur tetapi risiko ini lebih rendah dibandingkan dengan perokok aktif. 12,13 Perawatan prenatal yang inadekuat juga berhubungan dengan kelahiran prematur. 3. Kondisi kesehatan umum ibu Riwayat kelahiran prematur atau komplikasi perinatal fetal distress, sepsis sebelumnya merupakan faktor resiko bagi kelahiran prematur. Kenyataannya, kelahiran sebelumnya yang buruk adalah satu-satunya prediksi terkuat terhadap kelahiran yang buruk, dan bayi prematur pertama adalah prediksi yang terbaik bagi kelahiran bayi prematur selanjutnya. Komplikasi selama kehamilan termasuk abnormalitas servikal dan plasenta uterus bicornuate, seviks inkompeten, trauma, pendarahan vagina previa plasenta, abrupsio plasenta, polyhydramnios, pecahnya membran prematur, dan chorioamnionitis. Penyakit akut dan kronis pada saat kehamilan seperti infeksi saluran urinari, hipertensi, preeklampsia, dan diabetes adalah faktor resiko yang paling sering menyebabkan bayi prematur BBLR. 12,13 4. Bayi kembar Kehamilan kembar berisiko dua kali lebih besar mengalami kelahiran prematur dibandingkan dengan kehamilan tunggal. 13 5. Polusi udara Polusi udara seperti ozon, karbonmonoksida dan nitrikdioksida dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. 13 Gibbs, dalam artikelnya menjelaskan hubungan antara infeksi dengan terjadinya bayi prematur BBLR. Infeksi menyebabkan mikroorganisme dan lipopolisakarida memasuki rongga uterin selama kehamilan. Kejadian ini didukung oleh : 9 1. Prevalensi chorioamnionitis secara histologis meningkat pada bayi prematur. 2. Infeksi secara klinis meningkat pada ibu dan bayi setelah kelahiran prematur. 3. Secara epidemiologi, ada hubungan yang signifikan antara infeksi saluran genital bawah dengan kelahiran prematur. 4. Kultur positif dari cairan amnion atau membran sering dijumpai pada pasien yang mengalami kelahiran prematur. 5. Terdapat infeksi biokimiawi pada kelahiran prematur. 6. Bakteri dan produknya menginduksi terjadinya kelahiran prematur pada hewan percobaan. 7. Beberapa percobaan antibiotik menunjukkan penurunan kelahiran prematur atau perpanjangan masa kehamilan.

2.3 Mekanisme Periodontitis dalam Menyebabkan Kelahiran Bayi