1. Prevalensi chorioamnionitis secara histologis meningkat pada bayi
prematur. 2.
Infeksi secara klinis meningkat pada ibu dan bayi setelah kelahiran prematur.
3. Secara epidemiologi, ada hubungan yang signifikan antara infeksi saluran
genital bawah dengan kelahiran prematur. 4.
Kultur positif dari cairan amnion atau membran sering dijumpai pada pasien yang mengalami kelahiran prematur.
5. Terdapat infeksi biokimiawi pada kelahiran prematur.
6. Bakteri dan produknya menginduksi terjadinya kelahiran prematur pada
hewan percobaan. 7.
Beberapa percobaan antibiotik menunjukkan penurunan kelahiran prematur atau perpanjangan masa kehamilan.
2.3 Mekanisme Periodontitis dalam Menyebabkan Kelahiran Bayi
Prematur Berberat Badan Lahir Rendah
Kemungkinan bahwa mikroorganisme patogenik dan produknya dari fokus infeksius termasuk di dalam rongga mulut dapat menyebar kebagian tubuh lain dan
memicu penyakit yang berbeda pertama kali dijelaskan oleh Hunter pada tahun 1910, dalam “teori infeksi fokal”nya. Teori ini yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara penyakit periodontal dan kehamilan.
14
Penyakit periodontal adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif, anaerob, dan mikroaerofilik yang berkolonisasi di area subgingiva.
7
Berdasarkan peranannya dalam menimbulkan penyakit, faktor-faktor etiologi penyebab penyakit periodontal dapat diklasifikasikan atas : 1 faktor etiologi primer,
berupa plak dentalplak bakteri; dan 2 faktor etiologi sekunderfaktor pendorong, yang mempengaruhi efek dari faktor etiologi primer.
Pada kebanyakan penyakit periodontal, faktor lokal berupa plak bakteri merupakan faktor etiologi utama. Faktor sistemik berperan sekunder dengan jalan
memperparah respon periodonsium terhadap iritan lokal. Plak dental adalah deposit lunak yang membentuk biofilm yang menumpuk ke permukaan gigi. Pembentukan
komunitas biofilm dimulai dengan interaksi bakteri dengan gigi, yang kemudian dilanjutkan oleh interaksi fisikal dan fisiologis antara berbagai spesies yang ada
dalam masa mikrobial. Dalam hipotesis plak spesifik, hanya bakteri plak tertentu yang patogen, dan patogenesitasnya tergantung pada keberadaan atau peningkatan
mikroorganisme yang spesifik. Berdasarkan konsep ini, plak yang mengandung patogen bakteri yang spesifik akan menyebabkan penyakit periodontal, karena
organisme tersebut memproduksi substansi yang memperantarai perusakan jaringan periodonsium. Disamping plak dental, deposit dental lainnya yang juga dapat
menyebabkan penyakit periodontal adalah kalkulus, materi alba dan debris makanan.
15
Sebagai infeksi gram negatif, penyakit periodontal memiliki potensi untuk mempengaruhi kehamilan.
4
Terdapat empat bakteri yang berhubungan dengan pematangan plak dan periodontitis progresif, yaitu Bacteroides Forsythus, Porphyromonas gingivalis,
Actinobacillus Actinomycetemcomitans, dan Treponema Denticola. Bakteri-bakteri tersebut ditemukan lebih banyak jumlahnya pada perempuan yang melahirkan bayi
prematur BBLR dibandingkan dengan perempuan yang melahirkan bayi normal.
16
Bakteri dan produknya yang berupa endotoksin khususnya lipopolisakarida masuk kesaluran genital melalui pembuluh darah. Selain itu, kegiatan yang cenderung
menimbulkan pendarahan seperti menggosok gigi berpotensi menyebabkan terjadinya bakteremia. Bakteremia sering kali terjadi pada orang yang mempunyai banyak plak
serta peradangan gingiva.
8
Bakteremia dapat menimbulkan peradangan intrauterin, dan lipopolisakarida yang dihasilkan menyebar kedalam rongga rahim. Pada periodontitis, kedua
mekanisme ini dapat berkembang. Bakteri dan produknya akan berinteraksi pada membran plasenta, memicu prostaglandin atau secara langsung menimbulkan
kontraksi otot rahim dan dilatasi leher rahim, sehingga bakteri yang masuk lebih banyak dan akan terus berlanjut.
8
Selama kehamilan, hormon yang mengatur kehamilan dan aktifitas sitokin normal memegang peranan penting dalam pematangan leher rahim, pengaturan
kontraksi rahim, dan pengiriman nutrisi kepada janin. Adanya penularan bakteri selama kehamilan dapat menimbulkan gangguan pengaturan sitokin dan hormon yang
mengatur kehamilan. Hal ini memungkinkan robeknya membran plasenta sebelum waktunya dan dapat berakibat terjadinya bayi prematur BBLR.
8
endotoksin
Aktivasi mediator inflamatori
IL-6 PGE
2
, TNF-
α,
IL-1
Bayi prematur berberat badan lahir rendah
Bakteri periodontal
Level PGE
2
dan TNFα meningkat PGE
2
dan TNFα secara fisiologis + PGE
2
dan TNFα karena infeksi
Kontraksi otot rahim dan dilatasi leher rahim
Level PGE
2
dan TNFα secara fisiologis meningkat sesuai usia
kehamilan
Kontraksi otot rahim dan dilatasi leher rahim
Bayi normal
2.4 Kerangka Teori