3. Memudahkan dalam penempatan buku baru serta untuk kepentingan
penyiangan”.
Dari tujuan di atas dapat dilihat bawa tujuan akhir klasifikasi adalah untuk menemukan kembali bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan tanpa
memandang besar kecilnya.
2.1.3 Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi sangat bermanfaat bagi perpustakaan dan pustakawan. Menurut Siregar 2007 : 6 menyatakan bahwa,”manfaat klasifikasi dalam kegiatan
perpustakaan adalah : 1.
Untuk mengetahui bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. 2.
Untuk mengetahui cakupan ilmu pengetahuan. 3.
Untuk mengetahui keseimbangan koleksi. 4.
Penuntun berfikir sistematis. 5.
Membantu dalam penyusunan bibliografi”. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa manfaat klasifikasi adalah
sebagai berikut : 1.
Bagi perpustakaan, memudahkan pengaturan bahan perpustakaan di rak sehingga memudahkan pengguna menelusur bahan perpustakaan.
2. Bagi pustakawan, membantu menentukan dan menyusun tajuk subjek buku
dengan proses indeks.
2.2 Jenis Klasifikasi
S.R. Ranganathan dalam bukunya : “Prolegomena to Library Classification” sebagaimana dikutip oleh Khanna 1996 : 16-19 menyatakan bahwa “struktur
pengetahuan di dalam perpustakaan di bagi dalam 5 kategori yaitu :
1. Dichotomy 2 kelompok
Dikotomi berarti pembagian kedalam dua 2 bagian. Ini disebut sebagai klasifikasi biner. Dalam dikotomi ini kita memiliki mode percabangan ilmu
pengetahuan dengan percabangan dua yang tetap. Dibawah dua divisi yang dibentuk dalam langkah pertama. Divisi kedua dari masing-masing divisi kedua ini dibentuk
dalam langkah ke dua, dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
Pada awalnya manusia menemukan kecukupan dikotomi. Gambaran struktur dikotomi itu adalah terlalu sederhana untuk universal subjek. Disini ada contoh yang
jarang dalam mengembangkan pembuktian yang cukup.
Kehidupan Mahluk Hidup
Tumbuhan Binatang
tumbuhan tidak tumbuhan binatang binatang
berbunga berbunga
bertulang punggung bertulang belakang
Kita tidak dapat melanjutkan stuktur dikotomi di atas. Immanuel Kant mendikotomasikan gambaran dari seluruh ilmu pengetahuan.
Jenis pengoperasian dikotomi terhadap kematian telah gagal bahkan dalam pembentukan skema kelas untuk universal subjek.
2. Decachotomy 10 kelompok
Dekakotomi berarti pembagian ke dalam sepuluh bagian. Decimal Clasiffication DC menggantikan dikotomi dengan dekakotomi. Ini menghasilkan
klasifikasi dari pembatasan pohon porphy. Dewey membagi universal ilmu pengetahuan ke dalam sembilan 9 kelas utama dan kelas general dengan
penggunaan “0” gabungan dokumen umum yang dimiliki beberapa kelas utama. Masing-masing dipisahkan ke dalam sembilan 9 pembagian atau divisi khusus dan
sepuluh pembentukan devisi umum. Divisi ketiga ini dibuat dalam 10 bagian; subdivisi desimal ini akan diulangi hingga dapat memastikan bahwa ini adalah
merupakan suatu topik.
3. Polychotomy banyak kelompok
Polikotomi berarti pembagian ke dalam beberapa bagian yang jumlahnya cukup banyak. Diantara tahun 1891-93, Charles A. Cutter melalui klasifikasi
perluasanya telah memperkenalkan banyak kelompok dengan membuat sepuluh divisi pada setiap tahap, yang sifat membatasi. Di dalam setengah abad ini, laju
pertumbuhan dalam pengembangan, kedalaman dan proliferasi yang merupakan percepatan dari kecepatan yang ada. Jumlah divisi maksimum diarahkan oleh
beberapa tahapan atau perkembangan yang tidak dapat diprediksikan. Polikotomi haruslah tidak terbatas.
Universitas Sumatera Utara
4. Proliferation pembiakan kelompok
S. R. Ranganatan 1996 : 17 menuliskan bahwa berbagai cara dimana universal subjek masuk dengan subjek dasar dapat dikembangkan. Untuk itu, subjek
yang kompleks dalam jagad raya dapat dibentuk dengan menekankan subjek lain seperti fase. Dan juga mengarah pada subjek yang memang dibentuk dengan satu atau
lebih ide isolt yang dapat berkembang lebih besar. Universal ilmu pengetahuan bersifat turbulen, dengan kelanjutan dinamika pertumbuhan.
5. Unlimited Proliferation pembiakan kelompok tanpa batas”
Sekarang ini kita akan menyaksikan nilai eksponensial dari perkembangan diantara susunan kelas, susunan kolateral, rangkaian kelas dan lain-lain. Pendekatan
yang lebih sesuai adalah dengan pohon bayan berusia satu abad. Disini disamping batang pohon asli maka akan ada batang pohon sekunder. Tidaklah mudah untuk
melihat bagian mana yang termasuk di dalamnya. Tetapi bahkan ada kesederhanaan sebagai gambaran dari universal pengetahuan. Untuk itu, ada beberapa cabang yang
telah dibuat pada berbagai titik. Ranting dan juga graft pada cara yang sama.beberapa cabang akan digraft dengan kondisi yang lain. Sangat sulit untuk menekankan suatu
percabangan. Batang pohon ini akan terlihat diantara yang lain. Meskipun gamabaran dari pohon ilmu pengetahuan tidak dikatakan dengan lengkap. Jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan hal ini. Untuk pohon ilmu pengetahuan yang tumbuh ke dalam lebih dari tiga dimensi, maka akan ada sesuatu yang harus dipelajari.
Beberapa komplikasi dari kelas yang dihubungkan pada pengetahuan yang telah disebarkan dalam beberapa dimensi adalah domain klasifikasi ilmu pengetahuan
dan juga klasifikasi dokumen yang telah ada. Pertimbangan praktis ini adalah membutuhkan susunan dokumen di atas rak, atau entri utama dalam daftar
dokumentasi dalam urutan linier, yang ada dalam satu dimensi. Kesesuaian pemikiran manusia juga diarahkan pada pemikiran kelas pengetahuan dalam satu rangkaian.
Lebih lanjut, ada mutu pemikiran yang lebih baik sesuai dengan hubungan tetangga yang ada.
Ringkasnya universal ilmu pengetahuan akan dikultivasi pada beberapa titik. Ini mengarah ke dalam apa perubahan dan pertumbuhan serta konsekuensi untuk
struktur yang baru. Demikian juga peningkatan ukuran dan adanya juga perubahan internal termasuk divisi dan fusi dari beberapa bagian dan pemanfaatan serta asimilasi
unsur dari lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing kategori di atas dipergunakan di perpustakaan, tetapi yang paling umum digunakan adalah kategori decachotomy. Decachotomy membagi
informasi ke dalam 10 kelas atau kelompok. Dikenal ada 10 jenis sistem klasifikasi yang pernah digunakan dalam klasifikasi bahan perpustakaan yaitu:
1. DDC Decimal Dewey Classification