2.6.3 Sikap Perpustakaan Merespon Perubahan DDC
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat adanya interval 7 tahunan mengakibatkan perubahan pada DDC edisi 22. Perubahan ini akan terasa bagi
perpustakaan terutama bagi pustakawan. Sikap perpustakaan dalam merespon perubahan DDC edisi 22 ini adalah perpustakaan dituntut untuk mengambil kebijakan
dalam menyikapi perubahan yang terjadi. Pustakawan sendiri harus bekerja keras untuk menyesuaikan kembali pengklasifikasian yang baru.
DDC edisi 22 ini sangat dibutuhkan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengarah pada subyek yang semakin spesifik. Di samping hal tersebut
pustakawan juga dituntut untuk lebih memberi perhatian terhadap perubahan yang ada dalam DDC edisi 22.
Dalam hal ini ada 2 hal pilihan yang dapat dilakukan oleh pustakawan untuk merespon perubahan DDC tersebut yakni
1. Mengklasifikasi ulang semua subjek yang berubah terhadap koleksi yang
dimiliki. 2.
Mempertahankan klasifikasi yang lama, tetapi harus membuat rujukan atau penunjuk silang agar pengguna dapat melakukan penelusuran koleksi
walaupun ada perubahan atau pun sebaliknya. Dari dua pilihan yang diajukan di atas, pustakawan dapat memilih mana yang lebih
mudah dan murah untuk dilaksanakan di perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Pilihan jenis penelitian yang akan dilakukan tentu berkaitan dengan tujuan penelitian itu sendiri. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah
penelitian komperatif. Sugiyono 2002 : 6 menyatakan bahwa “penelitian komperatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan”. Dalam hal ini yang
dibandingkan adalah DDC edisi 21 dengan edisi 22.
3.2. Unit Analisis
Pada umumnya setiap peneliti selalu berhubungan dengan masalah populasi dan sampel. Disamping itu masih ada unit analisis sebagai bagian dari populasi dan
sampel. Arikunto 1987 : 116 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis dalam
penelitian adalah “satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian adalah benda atau manusia”. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kelas 400 dan kelas 800
3.3. Instrumen Penelitian
Pemilihan alat instrumen untuk suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh jenis dan sifat data yang dikumpulkan. Sedang jenis dan sifat data sangat ditentukan
oleh masalah dan tujuan penelitian. Sugiyono 2002 :84 menyatakan “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variable penelitian”.
Penelitian ini menggunakan tehnik observasi. Observasi secara singkat adapat diartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur
yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian”.Nawawi, 1992 : 74. Untuk pencatatan hasil pengamatan itu, peneliti menggunakan instrument
formulir isian.
Universitas Sumatera Utara