Sejarah DDC Dewey Decimal Classification DDC

artinya setiap bilangan dibagi menjadi sepuluh lalu selanjutnya di bagi sepuluh lagi. Misalnya kelas 400 di bagi menjadi 400, 410, 420, 430, 440, 450, 460, 470, 480, 490 kelas 490 dibagi lagi menjadi 490,491, 492, 493, 494, 495, 496, 497, 498, 499, kelas 491 dibagi menjadi 491.1 – 491.7, lalu dibagi lagi, demikian seterusnya. Karena menggunakan angka Arab, maka DDC bersifat luwes sehingga penambahan subjek baru dapat dilakukan dengan model linear yang secara teoritis tanpa batas. Dimungkinkan dalam berbagai entri bibliografi dapat memuat nomor DDC sampai 21 dijit dengan pertimbangan merinci subjek serinci mungkin, namun dalam praktik hal tersebut jarang digunakan karena nomor DDC yang panjang sulit ditulis pada punggung buku dan kartu katalog serta adanya peluang kekeliruan pada waktu pengembalian buku ke rak dan pembacaan kartu.

2.3.1 Sejarah DDC

Pada tahun 1876 terbitlah sebuah pamphlet berjudul A Classification and Subject Index for Cataloguing and Arranging the Books and Pamphlets of a Library. Penerbitan pamflet memprakarsai terbitnya sistem Dewey Decimal Classification, lebih dikenal dengan singkatan DDC. Edisi pertama terbit tahun 1876 dengan ketebalan 44 halaman, terbit dengan pengarang anonim, berisi kata pendahuluan, bagan untuk 10 kelas utama yang dibagi secara desimal menjadi 1000 kategori yang bernomor 000 – 900, serta indeks subjek menurut abjad. Pembagian 10 kelas utama merupakan perbaikan dari sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh W.T. Harris pada tahun 1870. Harris sendiri membagi bagan klasifikasinya atas klasifikasi pengetahuan menurut ilmuwan Francis Bacon tetapi tata urutannya berbeda. Bacon membagi pengetahuan menjadi 3 kategori dasar yaitu sejarah, sastra dan filsafat. Ketiga kategori ini sesuai dengan pembagian pikiran manusia yaitu memori ingatan, imaginasi dan nalar. Pada tahun 1885 terbit edisi kedua disebut “revised and greatly enlarged edition”. Pada edisi ini terjadi relokasi artinya pengeseran sebuah subjek dari sebuah nomor ke nomor lain. Edisi ini merupakan basis pola notasi edisi selanjutnya. Dalam edisi tersebut Dewey pertama kali mengemukakan prinsip integritas angka artinya nomor dalam bagan Dewey dianggap sudah “mapan” walaupun mungkin terjadi relokasi. Dewey menyadari rumitnya relokasi dari satu edisi ke edisi lainnya karena perubahan, terutama relokasi dari satu edisi ke edisi lainnya karena perubahan, Universitas Sumatera Utara terutama relokasi menyebabkan perlunya reklasifikasi, padahal reklasifikasi tidak disenangi pustakawan. Integritas angka atau stabilitas angka tetap dipertahankan pada edisi-edisi awal DDC walaupun perubahan angka tertentu tidak dapat dihindari. Hal ini terus berlanjut sampai terbitnya edisi 12 yang terbit tahun 1942 merupakan edisi standar selama bertahun-tahun. Dewey mengawasi revisi bagannya hingga edisis ke 13. Edisi 14 terbit dikenal dengan edisi lengkap. Edisi ke 14 mempertahankan kebijakan sebelumnya, rinciannya semakin melebar namun sedikit perubahan dalam struktur dasar. Perluasannya tidak seimbang karena masih banyak bidang yang belum di kembangkan. Pada tahun 1951 edisi ke 15 terbit, diambil kebijakan yaitu rincian di beberapa bidang dipangkas sehingga terdapat keseimbangan dalam subdivisi. Kalau pada edisi 14 terdapat sekitar 31.000 entri maka pada edisi 15 dipangkas menjadi 4.700 entri. Juga disadari bahwa bagan DDC tidak sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya sains dan teknologi. Ini terjadi mungkin karena kebijakan integritas nomor. Pada edisi ke 15 diputuskan untuk relokasi sejumlah besar subjek. Indeks juga diperbaiki, diringkas sedangkan ejaan yang disederhanakan yang digunakan pada edisi sebelumnya kini ditinggalkan.perubahan yang dilakukan dalam edisi ke 15 dianggap terlalu berat bagi pustakawan. Banyak pustakawan tetap menggunakan edisi ke 14. Edisi ke 15 gagal digunakan karena sebuah indeks eksperimental, maka tahun 1958 terbitlah edisi 16. Pada edisi ke 16 dimulai tradisi baru dengan kebijakan siklurevisi tujuh tahunan yang artinya setiap tujuh tahun bagan Dewey akan keluar dalam edisi baru. Banyak perubahan terjadi pada edisi ke 16. Sejak itu, setiap edisi selalu memuat perubahan besar – besaran dalam subjek tertentu. Edisi ke 17 hingga ke 19 tetap berpegang pada kebijakan di atas. Edisi ke 20 terbit tahun 1989 dengan beberapa perubahan . warna edisi menjadi coklat muda, dibagi menjadi 4 volume karena edisi sebelumnya terutama bagan klasifikasi dianggap terlalu repot. Walaupun tetap mempertahankan prinsip integritas nomor, dalam edisi ini prinsip tersebut sedikit dilanggar. Terjadi relokasi misalnya komputer kini menempati 001 semula bagian dari elkektronika. Pada tahun 1996 terbitlah edisi ke 21 sesuai dengan siklus 7 tahunan. Edisi tersebut muncul dengan warna biru tua, juga terbagi atas 4 volume. Volume 1 memuat tabel, volume 2 bagan dari 000 – 500, volume 3 bagan 600 – 900 sedangkan volume 4 Universitas Sumatera Utara merupakan indeks. Selanjutnya pada tahun 2003 terbit edisi ke 23. Edisi ke 22 adalah edisi mutakhir muncul dengan warna hijau bagian atas serta hitam bagian bawah, juga di bagi atas 4 volume. Perubahan utama terdapat pada bagan 400 dan 800. Di samping format cetak, muncul format elektronik dalam bentuk CD ROM Compact Disc Read Only Memory merupakan sebuah keping berukuran garis tengah 12 cm dapat memuat sekitar 250.000 lembar ukuran kertas A4. jadi sebuah CD ROM dapat memuat 60.000 modul. Sejak edisi awal hingga sekarang telah terbit ke 19 edisi lengkap. Selain edisi lengkap juga terbit edisi ringkassingkat abridgment edition. Edisi ringkas digunakan untuk keperluan perpustakaan kecil serta perpustakaan dengan laju pertumbuhan lamban maka sejak tahun 1894 diterbitkan edisi ringkas. Edisi ringkas ini memuat kira-kira 25 dari edisi lengkap. Edisi ringkas digunakan oleh perpustakaan sekolah serta perpustakaan umum yang kecil dengan koleksi tidak lebih dari 20.000 judul. Pada awal mulanya, edisi ringkas direvisi bila dianggap perlu. Ketentuan ini kemudian diubah, setiap edisi ringkas diterbitkan mengikuti pola edisi lengkap. Untuk edisi lengkap 19 diterbitkan edisi ringkas 11. Dengan terbitnya edisi lengkap ke 20, maka edisi 12 ringkas diharapkan terbit sekitar tahun 1991. Hingga edisi ringkas ke 9, edisi tersebut merupakan ringkasan yang sebenarnya dari edisi lengkap. Namun sejak edisi ringkas 10, dilakukan adaptasi sehinnga terdapat nomor untuk berbagai subjek yang berbeda dengan edisi lengkapnya. Jadi bukan hanya ringkasan belaka. Jadi kadang-kadang merupakan ringkasan, kadang-kadang merupakan adaptasi. Atas permintaan pengguna, maka edisi ringkas ke 11 merupakan ringkasan sesungguhnya dari edisi lengkap 19. edidi ringkas 12 merupakan singkatan dari edisi ke 20, edisis ringkas ke 13 dari bagan lengkap edisi ke 21. Edisi ringkas ke 14 untuk edisi 22 terbit pada tahun 2004. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Sitematika