Proses pemurnian minyak jelantah dari pengotoran Pembuatan biodiesel Pemisahan produk Pencucian dan Pengeringan Media tumbuh untuk kultur Daphnia magna

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Lingkungan Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat. Waktu penelitian 27 April – 6 Mei 2007.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Daphnia magna yang diambil dari rawa, air tanah yang diendapkan sehari 10 liter, minyak jelantah,metanol, NaOH, air suling dan susu fermentasi yakult. Bahan baku minyak jelantah yang digunakan dalam penelitian telah rata-rata digunakan 3 tiga kali menggoreng bahan makanan. Minyak yang digunakan adalah minyak goreng merk Bimoli. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah 1 buah wadah plastik ukuran 20 liter, beker glass 1000 ml 1 buah, 500 ml 10 buah, erlenmeyer, gelas ukur, lup, corong, termometer, mikropipet, hot plate dengan stirrer, timbangan, oven serta piknometer, water quality chakker.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Proses pemurnian minyak jelantah dari pengotoran

Minyak jelantah yang telah digunakan untuk menggoreng berulang kali diambil sebanyak 500 ml dimasukkan ke dalam gelas ukur. Minyak jelantah tersebut dibiarkan mengendap selama 2 – 3 jam. Air dan kotoran pada minyak jelantah yang sudah mengendap dipisahkan dengan cara penyaringan dan pemanasan hingga suhu mencapai 100 C.

3.3.2 Pembuatan biodiesel

dari minyak jelantah 500 ml minyak jelantah yang sudah disaring ditempat pada beker glass 1000 ml dan dicampurkan metanol 150 ml dan NaOH 3,5 gram. Kemudian minyak jelantah dipanaskan pada suhu konstan 50 C dan dipertahankan pada suhu tersebut serta dilakukan pengadukan dengan menggunakan stirrer selama 60 menit dengan kecepatan 550 rpm. Setelah itu, larutan didiamkan selama 8 – 12 jam dan akan terjadi pemisahan lapisan. Setiap lapisan dipisahkan untuk proses selanjutnya.

3.3.3 Pemisahan produk

samping Setelah larutan didiamkan antara 8 – 12 jam maka larutan tersebut akan terpisah menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah lapisan bawah akan terbentuk gliserin yang merupakan produk samping dari pembuatan biodiesel disebut gliserol. Bagian kedua adalah lapisan atas terbentuk metil ester yang dapat digunakan sebagai biodiesel.

3.3.4 Pencucian dan Pengeringan

Larutan metil ester dicuci dengan menggunakan air garam dengan perbandingan 1:1, kemudian dipanaskan pada suhu 100 C selama 15 menit. Ini dilakukan dengan maksud agar metanol menguap. Selanjutnya larutan ini didinginkan. transesterifikasi Gambar 3. Proses pembuatan biodiesel dari minyak jelantah 3.3.5 Pengujian Produk Biodiesel 3.3.5.1. Nilai pH Biodiesel yang sudah terbentuk dilakukan pengukuran nilai pH dengan menggunakan pH meter. Nilai pH harus netral Pelly, 2000. 500 ml minyak jelantah Disaring Pengadukan 60 menit, 550rpm Dipanaskan 50 C Didiamkan 8-12 jam Campuran 150 ml metanol 3,5 gram Natrium hidroksida Pemisahan Biodiesel Gliserol Pencucian dengan larutan Dipanaskan 60 C, 1 jam Didinginkan

3.3.5.2. Penentuan Bobot Jenis Densitas

Piknometer kosong ditimbang hingga dihasilkan bobot tetap W 1 , lalu diisi dengan air suling atau Destillated Water DW bebas gas dengan cara DW dididihkan beberapa saat kemudian didinginkan. Bagian luar piknometer dilap sampai kering lalu ditimbang W 2 . Air suling dibuang, kemudian piknometer dibilas dengan alkohol dan dikeringkan di dalam oven. Setelah kering, piknometer diisi dengan cairan sample, kemudian ditimbang W 3 . Perhitungan bobot jenisdensitas cairan dilakukan dengan persamaan di bawah ini: d= W 3 – W 1 W 2 – W 1

3.3.6 Media tumbuh untuk kultur Daphnia magna

Wadah plastik ukuran 20 liter diisi air tanah yang telah diendapkan sebanyak 10 liter. Ke dalam wadah tersebut kemudian dimasukkan susu fermentasi 0,1 ml kemudian air tersebut diaerasi. Setelah waktu dua hari Daphnia magna yang di ambil dari rawa di masukkan ke dalam wadah plastik media tersebut. Daphnia magna yang sudah dipelihara tersebut selanjutnya digunakan sebagai hewan uji dalam pengukuran toksisitas dari biodiesel.

3.3.7 Uji toksisitas pada organisme akuatik