Sumber Pencemaran Komponen Pencemaran Air

Fardiaz 1992, menyatakan pencemaran air adalah penyimpangan sifat air dari keadaan normal bukan dari kemurniannya. Karena air yang terdapat di alam ini tidak pernah dalam keadaan murni, tetapi bukan berarti semua air yang ada di permukaan bumi ini sudah tercemar. Dix 1981, menyatakan bahwa pencemaran air adalah perubahan alam atau proses-proses yang menyebabkan menurunnya kualitas air, sehingga menjadi tidak berguna atau berbahaya terhadap kesehatan, hewan, manusia, industri pertanian, perikanan dan proses-proses lainnya.

2.5.1 Sumber Pencemaran

Sumber pencemaran menurut Sudarmaji 1995, dapat berasal dari alam dan kegiatan manusia. Sumber pencemar dari faktor alam biasanya kadarnya tinggi tetapi frekuensinya amat jarang, selain lokasinya tidak menentu juga sulit diperkirakan. Sedangkan pencemaran yang bersumber dari kegiatan manusia relatif mudah diperkirakan karena berdasarkan bahan baku maupun proses yang dipergunakan. Pencemaran oleh kegiatan manusia digolongkan menjadi: 1. Pencemaran oleh limbah industri dan pencemaran oleh sampah atau limbah domestik 2. Pencemaran oleh sedimen atau pelumpuran 3. Pencemaran oleh kegiatan pertanian.

2.5.2 Komponen Pencemaran Air

Wardhana 1995, menyatakan bahwa buangan dan limbah penyebab terjadinya pencemaran pada perairan yang berasal dari kegiatan industri, diantaranya: 1. Bahan buangan padat Kemungkinan yang terjadi apabila bahan buangan padat dibuang ke lingkungan air adalah: a. Kekeruhan, akan mengurangi penetrasi sinar matahari sehingga terganggunya proses fotosintesis, berkurangnya oksigen terlarut dan mengganggu kehidupan organisme dalam air. b. Terjadinya endapan di dasar sungai mengakibatkan pendangkalan dasar perairan dan dapat mengganggu kehidupan organisme dalam air. c. Pembentukan koloidal, butiran halus yang melayang dalam air akan mengakibatkan kekeruhan, kekeruhan akan menghalangi penetrasi sinar matahari sehingga terganggunya proses fotosintesis 2. Bahan organik Bahan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk dan terdegradasi oleh mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan populasinya. Bertambahnya populasi mikroorganisme ini dapat meningkatkan bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia. 3. Bahan buangan anorganik Bahan buangan anorganik umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit terdegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan ini masuk dalam lingkungan air akan terjadi peningkatan jumlah ion-ion logam di dalam air. Bahan buangan anorganik biasanya terdiri dari unsur-unsur logam seperti timbal Pb, arsen As, kadmium Cd, air raksa Hg, krom Cr, nikel Ni, magnesium Mg, kobalt Co dan lain-lain. Apabila ion-ion logam yang terjadi dalam air berasal dari logam berat maupun logam yang bersifat racun seperti: Pb, As, Hg maka air yang mengandung logam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia. 4. Bahan buangan zat kimia Bahan buangan zat kimia banyak macamnya, tetapi yang dimaksud dalam kelompok ini adalah bahan pencemaran air yang berupa: detergent, zat warna kimia, larutan penyamak kulit. Keberadaan zat kimia tersebut dalam air adalah merupakan racun yang mengganggu dan bahkan dapat mematikan hewan air, tanaman air dan bahkan juga manusia. Menurut Sutarna 2005, adanya zat-zat pencemar pada umumnya menimbulkan efek-efek yang merugikan terhadap perairan antara lain: 1. Mengurangi O 2 yang terlarut di dalam air. Adanya zat-zat pencemar dari permukaan air dapat menghalangi difusi oksigen dari udara atau menyebabkan naiknya jumlah mikroorganisme dalam air sehingga mengakibatkan turunnya konsentrasi O 2 terlarut di dalam air atau dapat pula diikat atau bereaksi dengan zat-zat terkandung dalam zat pencemar. Oleh karena itu konsentrasi O 2 dalam air penting untuk menentukan kondisi umum suatu perairan. Kebanyakan ikan-ikan memerlukan konsentrasi oksigen minimum 3 mgL. Apabila kurang dari itu menyebabkan naiknya toksisitas unsur-unsur lain Sumarwoto, 1980. 2. Eutrofikasi Pada perairan tawar alami, masuknya bahan organik yang berlebihan dapat menyebabkan fenomena eutrofikasi, dimana pertumbuhan ganggang meningkat pesat akibat masukan nutrisi yang sangat tinggi. Kondisi seperti ini dapat mencemari perairan, sehingga konsentrassi oksigen terlarut berkurang dan terjadi proses anaerob. 3. Toksisitas Adanya unsur-unsur kimia pada tumpahan atau buangan industri, jika dilepaskan ke selokan-selokan atau perairan alam dengan pengaturan yang kurang baik akan memungkinkan terjadinya pencemaran di perairan tersebut.

2.6 Parameter Fisika dan Kimia