2.4.1 Minyak Jelantah
Minyak jelantah merupakan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan industri. Selama ini minyak jelantah yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dibuang begitu saja, apabila di konsumsi kembali dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia diantaranya kanker dan penyempitan pembuluh darah, hal
ini disebabkan asam lemak tak jenuh bersifat mudah mengikat oksigen dalam darah. Minyak jelantah yang dibuang ke lingkungan akan mencemari lingkungan
berupa turunnya kadar COD dan BOD dalam perairan dan dapat menimbulkan bau yang busuk jika dibuang di tempat terbuka yang diakibatkan oleh degradasi
biologi. Proses transesterifikasi untuk mengolah minyak jelantah dengan katalis basa NaOH untuk mengubah trigleserida menjadi gliserol dan etil ester Djaeni,
2002. Menurut Suhartono 2001 minyak goreng yang digunakan berulang-ulang
mengakibatkan kerusakan minyak, membuat minyak cepat berasap, berbusa dan berwarna coklat serta menimbulkan rasa yang tidak disukai. Ketaren 1986
menyatakan minyak yang rusak tidak hanya mengakibatkan kerusakan pada nilai gizi, tapi juga merusak rasa dari makanan yang digoreng.
Minyak goreng bekas akan mengalami perubahan warna menjadi keruh. Menurut Ketaren 1986, warna keruh pada minyak dapat dihilangkan dengan
memberikan absorben ke dalam minyak, misalnya tanah pemucat dan arang aktif, setelah proses penyerapan berakhir, dilakukan penyaringan.
Tabel 4. Kandungan asam lemak dari minyak jelantah Kandungan asam lemak jenuh lebih dari
50 Kandungan asam lemak tak jenuh
kurang dari 50
Asam miristat [ CH
3
CH
2 12
CO
2
H] Asam Oleat [CH
3
CH
2 7
CH = CHCH
2 7
CO
2
H] Asam Palmitat [ CH
3
CH
2 14
CO
2
H] Asam Linoleat [CH
3
CH
2
CH = CHCH
2 7
CO
2
H]
Asam Stearat [CH
3
CH
2 16
CO
2
H] Sumber: Achmad, 1979
Tabel 5. Sifat fisik minyak jelantah
No Karakteristik Hasil
Analisis 1
Spesifik Gravitas, 6060 F 0,9225
2 Viskositas, 100
C, cSt 50,47
3 4
Warna Komposisi asam lemak
- Asam laurat - Asam palmitat
- Asam margarat - Asam stearat
- Asam oleat - Asam linoleat
- Asam arkhidat 3,5
1,606 14,939
3,959 13,121
32,192 5,022
2,585 Sumber: Sidjabat, 2003
2.5 Pencemaran Air