Perumusan masalah Hipotesis Tujuan penelitian Manfaat penelitian Toksisitas

kehidupan biota air, jika terbuangdibuang ke perairan. Selanjutnya, tingkat toksisitas akut biodiesel diuji menggunakan hewan uji Daphnia magna Linn. Daphnia merupakan salah satu hewan air tawar yang dapat digunakan untuk uji toksisitas. Daphnia sering digunakan dalam uji toksisitas sebagai hewan uji karena telah memenuhi berbagai persyaratan yaitu sebagai berikut: 1. Daphnia tersebar luas di habitat perairan tawar dalam jumlah besar Mudjiman, 1985. 2. Daphnia merupakan mata rantai penting dalam jaring-jaring makanan di perairan Daphnia merupakan pemakan produsen utama dan juga menjadi makanan bagi beberapa spesies ikan Salim,2003. 3. Daphnia memiliki siklus hidup yang relatif singkat sangat penting untuk uji perkembangbiakanreproduksi dan relatif mudah di kultur di laboratorium Salim, 2003. 4. Daphnia merupakan hewan yang sensitive terhadap pencemaran air secara luas EPS, 1990. 5. Daphnia memiliki ukuran yang kecil sehingga hanya membutuhkan jumlah volume air uji yang sedikit dan diperlukan tempat yang kecil Garno, 2003.

1.2 Perumusan masalah

1. Adakah hubungan kematian Daphnia magna. dengan lamanya waktu paparan biodiesel pada konsentrasi yang berbeda pada uji toksisitas akut? 2. Apakah biodiesel bersifat toksik terhadap biota perairan tawar?

1.3 Hipotesis

1. Adanya hubungan antara kematian Daphnia magna dengan lamanya waktu paparan biodiesel pada konsentrasi yang berbeda pada uji toksisitas akut. 2. Biodiesel tidak bersifat toksik terhadap biota perairan.

1.4 Tujuan penelitian

1 Mengetahui hubungan antara kematian hewan uji dengan lamanya waktu paparan biodiesel pada konsentrasi yang berbeda pada uji toksisitas akut. 2. Mengetahui tingkat toksisitas akut biodiesel terhadap hewan uji Daphnia magna.

1.5 Manfaat penelitian

1. Dapat memperoleh gambaran mengenai seberapa besar efek toksik yang mungkin terjadi dari biodiesel terhadap organisme perairan tawar Daphnia magna. 2. Mengetahui tingkat toksisitas biodiesel, sehingga diharapkan informasi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. 3. Dapat memanfaatkan limbah rumah tangga minyak jelantah yang bila dibuang dapat mencemari lingkungan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Toksisitas

Toksisitas adalah kemampuan racun molekul untuk menimbulkan kerusakan apabila masuk ke dalam tubuh dan lokasi organ yang rentan terhadapnya. Menurut Australia Petroleum Energi Association APEA 1994 dan Energy Research and Development Corporation ERDC 1994 dalam Oginawati 2005, secara umum kriteria toksisitas toxicity rating dibedakan menjadi: Tabel 1. Kriteria toksisitas No Kriteria toksisitas Nilai ppm 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sangat toksik Toksik Daya racun sedang Moderately toxic Daya racun rendahsedikit Slightly toxic Hampir tidak toksik Almost non toxic Tidak toksik Non toxic 1 ppm 1 – 100 ppm 100 – 1.000 ppm 1.000 – 10.000 ppm 10.000 – 100.000 ppm 100.000 ppm Menurut Soemirat 2003, toksisitas pada organisme sangat beragam tergantung dari berbagai faktor, yaitu: 1. Spesies uji 2. Cara racun memasuki tubuh 3. Frekuensi dan lamanya paparan 4. Konsentrasi zat pemapar 5. Bentuk, sifat fisik kimia zat pencemar 6. Kerentanan berbagai spesies terhadap pencemar Menurut Oginawati 2005, zat toksik atau racun dapat diklasifikasikan atas dasar; sumber, jenis, wujud, sifat kimia fisik, terbentuk dan efek kesehatan. 1. Sumber: a. Alami b. Buatan c. Domestik, industri, komersial 2. Atas dasar jenis 3. Wujud: padat,gas, cair 4. Sifat kimia fisik: korosif, radioaktif, evaporatif, explosif, reaktif 5. Terbentuknya: primer, sekunder, tersier 6. Efek kesehatan: • Fibrosis: Pertumbuhan jaringan ikat dalam jumlah yang berlebih silikosis, cobaltosis, baritosis, asbestosis, bagasosis dll. • Granuloma: Benjolan akibat proses peradangan menahun berilicosis. • Demam: Meningkatnya temperatur tubuh. • Asphyxia: Keadaan dimana darah dan jaringan kekurangan O 2. • Alergi: Reaksi berlebih terhadap materi tertentu. • Kanker: Pertumbuhan sel yang tidak terkendali. • Mutasi: Perubahan susunan dan jumlah gen radioaktif. • Teratogen: Cacat. • Sistemik: Racun yang menyerang hampir ke seluruh organ tubuh. • Ekonomik: Racun yang dibuat dan diperlukan untuk pembangunan.

2.2 Uji Toksisitas