III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2008 dan bulan April – Juni 2009. Pengambilan data spesimen dilakukan di daerah sekitar Curug Cibeureum
dan Ciwalen Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango dan Kebun Raya Cibodas Gambar 2. Sedangkan analisis lambung spesimen dan identifikasi jenis
pakan dilakukan di Laboratorium Entomologi, Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB.
Gambar 2 Peta Lokasi Pengambilan Data Spesimen
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian dikelompokkan berdasarkan kegunaannya dalam pengumpulan dan analisis data Tabel 3.
3.3. Jenis Data
Data yang dikumpulkan meliputi data spesies, data jenis pakan dan data ketersediaan pakan di habitat R. margaritifer. Data spesies yang dikumpulkan
meliputi waktu spesimen ditemukan, panjang tubuh SVLSnout-Vent Length, bobot tubuh dan jenis kelamin setiap spesimen. Data jenis pakan yang
dikumpulkan adalah jenis pakan, jumlah jenis pakan setiap individu spesimen dan ukuran pakan panjangL dan lebarW serta volume V pakan dalam lambung.
Sedangkan data ketersediaan pakan yang dikumpulkan antara lain jenis serangga yang terdapat pada habitat katak pohon Jawa.
Tabel 3 Alat dan Bahan Penelitian
No. Nama AlatBahan
Kegunaan 1.
a. b.
c. d.
e. f.
g. h.
Pengambilan Data Spesimen Senter dan baterai
Plastik spesimen Spidol permanen
Jangka sorong 0.05 mm Neraca pegas Pesola 10 gr, 30 gr
Jam timer Termometer dry-wet
Box peralatantas Penerangan
Tempat menampung sementara spesimen Pelabelan pada plastic spesimen
Pengukuran SVL spesimen Pengukuran bobot spesimen
Pengukur waktu Mengukur suhu dan kelembaban lokasi
Tempat peralatan
2. a.
b. c.
d. e.
f. g.
h. i.
j. k.
Pengambilan Data Pakan Alkohol 70
Pinset LupMikroskop stereo
Pipa plastic
Φ 0.25 mm Air
Syringe alat semprot
Gelas ukur vol. 5 ml Jangka sorong 0.05 mm
Cawan petri Buku panduan identifikasi
Botol spesimen ukuran kecil Mengawetkan isi lambung spesimen
Memisahkan jenis pakan Identifikasi jenis pakan
Memasukkan air ke dalam esofagus katak Memancing keluar isi lambung katak
Menyemprotkan air ke dalam mulut katak Menghitung volume pakan
Menghitung dimensi pakan Tempat menampung pakan untuk identifikasi
Identifikasi jenis pakan Menampung pakan sementara
3. a.
b. c.
d. e.
f. g.
h. Data Ketersediaan Pakan
Perangkap cahaya Light Trap Pinset
Meteran Plastik spesimen
Alkohol Botol spesimen ukuran sedang
Jangka sorong 0.05 mm Gelas ukur vol. 10 ml
Menangkap jenis serangga terbang Mengumpulkan serangga yang tertangkap
Mengukur panjang dan lebar plot Menampung serangga sementara
Bahan pengawet serangga pakan Menyimpan serangga pakan
Mengukur dimensi serangga pakan Mengukur volume serangga pakan
3. a.
b. Dokumentasi
Buku catatan lapanganTally sheet Kamera digital
Dokumentasi data Dokumentasi gambarfoto
3.4. Metode Pengambilan Data 3.4.1. Data Spesies
Data spesies diambil dengan mengumpulkan sebanyak 73 spesimen R. margaritifer
dari beberapa lokasi di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Curug Cibeureum dan Ciwalen dan Kebun Raya Cibodas. Sebanyak 10
spesimen dikumpulkan dari Kebun Raya Cibodas, 5 spesimen dikumpulkan dari Ciwalen dan sebanyak 58 spesimen dikumpulkan dari Curug Cibeureum.
Pengumpulan spesimen dilakukan pada malam hari antara pukul 20.00 – 23.00 WIB.
Setiap spesimen diukur SVL dan bobot tubuhnya menggunakan jangka sorong dan timbangan. Waktu ditemukan, jenis kelamin, substrat dan aktivitas
ketika ditemukan, serta posisi vertikal dan horizontal juga dicatat. Spesimen ditangkap langsung dengan tangan dan disimpan sementara dalam keadaan hidup
dalam kantong spesimen untuk kemudian dilakukan pembilasan perut. Setelah pembilasan perut usai, spesimen kemudian dilepas kembali di lokasi tertangkap.
3.4.2. Data Pakan
Data pakan setiap spesimen dikumpulkan dengan melakukan analisis isi lambung menggunakan metode Stomach Flushing Legler dan Sullivan 1979.
Sebelum isi lambung spesimen dikeluarkan, dilakukan anastesi menggunakan Tricaine Metanasulfonat
MS-222 dengan konsentrasi 1 Hirai dan Matsui 2001. Selang waktu maksimum dari penangkapan spesimen sampai dilakukan
flushing adalah 2 jam dengan asumsi pakan yang telah dimakan belum tercerna
menyeluruh di dalam lambung spesimen. Isi lambung spesimen dikeluarkan dengan menyemprotkan air ke dalam
perutnya melalui esofagus. Air tersebut dialirkan ke dalam lambung spesimen melalui pipa plastik. Air yang telah dimasukkan ke dalam perut spesimen
kemudian dicampur dengan isi lambung spesimen dengan cara memijat perutnya secara perlahan. Air dan isi lambung yang telah tercampur tersebut kemudian
dikeluarkan dengan cara membalikkan tubuh spesimen sampai posisi kepala berada di bawah. Isi lambung spesimen kemudian disimpan di dalam larutan
alkohol 70 untuk pengawetan sebelum dibawa ke laboratorium untuk identifikasi.
Volume pakan yang berhasil dikeluarkan dari dalam lambung spesimen diukur dengan menggunakan gelas ukur, sedangkan dimensinya diukur dengan
menggunakan jangka sorong. Gelas ukur yang digunakan adalah gelas ukur dengan volume 10 ml. Pengukuran dilakukan dengan memasukkan seluruh pakan
dari satu spesimen ke dalam gelas ukur yang telah berisi 0.5 ml air. Pertambahan volume alkohol yang ditunjukkan pada gelas ukur setelah pakan dimasukkan
dicatat sebagai volume pakan spesimen tersebut. Pengukuran volume pakan dilakukan pada masing-masing spesimen.
Identifikasi terhadap isi lambung spesimen yang telah dikeluarkan dilakukan berdasarkan kunci identifikasi serangga Borror et al. 1996 sampai
dengan tingkat ordofamili. Identifikasi hanya dilakukan terhadap isi lambung yang masih memungkinkan untuk diidentifikasi dengan menggunakan kaca
pembesar lup atau mikroskop stereo, tergantung ukuran pakan. Spesimen yang telah dikeluarkan isi lambungnya, dibiarkan selama ± 15 menit untuk kemudian
dilepas kembali ke habitatnya.
3.4.3. Data Ketersediaan Pakan
Ketersediaan pakan R. margaritifer diperkirakan dengan melakukan penangkapan dan pengumpulan serangga yang hidup pada habitat R. margaritifer.
Data dikumpulkan dengan menggunakan dua 2 cara yaitu dengan perangkap dan penangkapan langsung dengan tangan Borror et al. 1996. Perangkap yang
digunakan adalah perangkap cahaya Light Trap. Penangkapan dan pengumpulan serangga dilakukan dengan melakukan eksplorasi di habitat R. margaritifer yaitu
di Curug Cibeureum, Ciwalen dan Kebun Raya Cibodas. Eksplorasi dilakukan di plot berukuran 10 m x 1 m pada masing-masing habitat. Jumlah plot pada masing-
masing habitat sebanyak 8 plot, kecuali di Ciwalen sebanyak 2 plot. Pengambilan sampel ketersediaan pakan ini dilakukan pada malam hari antara pukul 20.00 –
22.00 WIB. Masing-masing lokasi dilakukan satu kali eksplorasi. Perangkap cahaya digunakan terutama untuk menangkap serangga yang
sensitif terhadap cahaya. Perangkap cahaya yang digunakan dibuat secara manual
menggunakan belahan bambu yang diikat satu sama lain hingga membentuk sebuah kotak. Kotak tersebut kemudian ditutup dengan kain putih sebagai tempat
menempel serangga yang datang. Pada saat digunakan, perangkap tersebut diletakkan di tengah-tengah plot. Sumber cahaya yang digunakan adalah lilin
berdiameter 51.95 mm yang diletakkan di tengah kotak perangkap. Penangkapan dengan tangan bertujuan untuk mengumpulkan jenis serangga
di dalam plot yang bukan termasuk jenis serangga yang sensitif terhadap cahaya. Cara ini terutama dilakukan untuk mendapatkan jenis serangga yang berada di
tempat yang tersembunyi seperti di bawah daun atau untuk mendapatkan serangga dari berbagai stadia larva, nimfa dan imago. Selain itu, metode ini juga
digunakan untuk mendapatkan jenis serangga yang merayap pada batang pohon. Serangga yang telah berhasil ditangkap di lapangan kemudian dikumpulkan
di dalam plastik spesimen untuk penampungan sementara. Serangga-serangga tersebut kemudian dimatikan dengan menyuntikkan larutan alkohol 70 ke
bagian tubuhnya dan diawetkan ke dalam larutan alkohol 70. Awetan serangga tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Entomologi, Fakultas Kehutanan IPB
untuk dilakukan identifikasi, penghitungan jumlah individu per jenis yang tertangkap dan pengukuran dimensi serta volume.
3.5. Analisis Data 3.5.1. Identifikasi dan Pengelompokkan Jenis Pakan