kecil kasar. Kulitnya berwarna coklat mahagoni atau kemerahan, sampai ungu dengan bercak-bercak tidak beraturan Gambar 1.
Gambar 1 Rhacophorus margaritifer
Ukuran tubuh katak pohon Jawa sangat tergantung pada jenis kelaminnya. Individu jantan biasanya berukuran lebih kecil daripada individu betina.
Berdasarkan beberapa literatur ukuran SVL Snout Vent Length yakni panjang dari moncong sampai tulang ekor katak pohon Jawa dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan Ukuran SVL Katak Pohon Jawa Berdasarkan Jenis Kelamin
Pencacah SVL
♂ ♀
Iskandar 1998 Kurniati 2003
Kusrini Fitri 2006 50 mm
36 – 45 mm 46 mm
50 – 60 mm 44 – 68 mm
39 – 63 mm
2.3. Habitat dan Penyebaran
Habitat utama katak pohon Jawa berupa hutan hujan tropis dan subtropis pegunungan, lahan basah termasuk sungai permanen, sungai sedang sampai kecil
dan air terjun. Sampai saat ini diketahui penyebarannya hanya terdapat di Pulau Jawa-Indonesia antara lain di dua daerah di Jawa Barat yaitu di Taman Nasional
Gunung Halimun-Salak TNGHS dan Taman Nasional Gede-Pangrango TNGP, daerah lainnya adalah di Jawa Tengah dan Jawa Timur Iskandar dan Mumpuni
2004.
Tabel 2 Perbandingan Daerah Penyebaran Katak Pohon Jawa
Pencacah Penyebaran
IUCN 2007 Iskandar 1998
Kurniati 2003 Kusrini Fitri 2006
Di atas 1000 m dpl 250 – 1500 m dpl
Dataran rendah sampai 1700 m dpl 600 – 1800 m dpl
Frost 2009 menyebutkan bahwa jenis ini biasanya hidup di hutan primer pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Katak pohon Jawa biasanya hidup
di daerah yang berhutan di pegunungan bahkan di hutan yang sudah terganggu.
2.4. Perilaku Makan
Sebagian besar katak adalah satwa oportunistik dan pada umumnya sebagian besar katak dewasa merupakan karnivora dan cenderung memakan
mangsa yang lebih besar Hofrichter 1999. Kebanyakan katak memangsa serangga dan larva serangga, cacing, laba-laba, siput, dan hama. Sebagian besar
katak hanya memakan jenis serangga yang bergerak dan beberapa katak memangsa jenis serangga yang pergerakannya lambat Duelman dan Truebs 1994;
Stebbins dan Cohen 1997. Setiap jenis katak memiliki cara yang berbeda dalam berburu mangsa
tergantung dengan jenisnya. Katak dengan perawakan gemuk dan bermulut lebar biasanya mencari mangsa dengan hanya diam dan menunggu mangsa dan
biasanya memanfaatkan jenis pakan yang berukuran besar dan dalam jumlah sedikit Duelman dan Truebs 1994; Stebbins dan Cohen 1997. Sedangkan katak-
katak yang berperawakan ramping dan bermulut meruncing, biasanya aktif dalam berburu mangsa dan memanfaatkan mangsa dalam jumlah banyak dengan ukuran
mangsa kecil Duelman dan Truebs 1994; Stebbins dan Cohen 1997. Besarnya jumlah pakan yang dikonsumsi katak beragam sesuai dengan
ukuran tubuh katak itu sendiri. Perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh terhadap besarnya jumlah pakan yang dimanfaatkan. Pada katak jenis
Limnonectes blythi, individu jantan lebih banyak memanfaatkan jenis pakan
daripada betina. Hal tersebut disebabkan karena pada individu jantan lebih aktif
dan lebih gesit dalam mencari mangsa dibandingkan dengan individu betina Sugiri 1979.
Penelitian mengenai perilaku pakan beberapa jenis katak di Indonesia telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berdasarkan hasil penelitian Mumpuni et al.
1990, diketahui bahwa pakan utama yang dikonsumsi oleh Rana chalconota dan Mycrohylla achatina di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat adalah insekta dan
arthropoda. Penelitian pakan pada Rana erythraea, Fejervaria limnocharis, Rana chalconota
dan Occidozyga lima dilakukan oleh Atmowidjojo dan Boeadi 1998 di daerah persawahan di Bogor. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa
pakan utama Rana erythraea adalah insekta, pakan utama Fejervaria limnocharis adalah rayap, pakan Rana chalconota didominasi oleh cacing, sedangkan
Occidozyga lima lebih menyukai semut sebagai pakan utamanya Atmowidjojo
dan Boeadi 1998. Sasikirono 2007 melakukan analisis lambung untuk mengetahui jenis pakan pada Leptobrachium hasselti. Hasil penelitian tersebut
menyebutkan bahwa Leptobrachium hasselti paling banyak memanfaatkan serangga ordo Araneae sebagai pakan utamanya Sasikirono 2007.
III. METODOLOGI PENELITIAN