Keteguhan Rekat Sejajar Serat Interior I

Berdasarkan syarat SNI 06-0060-1998 bahwa semua perlakuan pemberian berat labur dan kadar bahan pengisi memenuhi syarat tersebut. Hasil analisis keragaman keteguhan rekat sejajar serat interior I ditampilkan pada Tabel 9. Tabel 9 Analisis keragaman keteguhan rekat sejajar serat interior I Parameter Derajat Bebas Anova jumlah kuadrat Nilai tengah kuadrat F hit Pr F berat labur 2 56.37253339 28.18626669 0.68 0.5184 x bahan pengisi 3 79.07913467 26.35971156 0.63 0.6018 x berat laburbahan pengisi 6 37.98780617 6.33130103 0.15 0.9869 x nyata; x tidak nyata Berdasarkan hasil uji analisis keragaman dengan menggunakan model rancangan faktorial pada selang kepercayaan 95 bahwa interaksi antara berat labur dengan bahan pengisi maupun perlakuan tunggal dari keduanya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kekuatan keteguhan rekat sejajar serat, sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut Duncan.

3. Keteguhan Rekat Tegak Lurus Serat Interior II

Keteguhan rekat tegak lurus serat interior II menurut SNI 06-0060-1998 bahwa nilai keteguhan rekat yang memenuhi standar jika diperoleh nilai lebih dari 10 kgfcm 2 . Berdasarkan hasil penelitian nilai keteguhan rekat tegak lurus serat interior II, nilai tertinggi pada penambahan berat labur 300 gm 2 dengan kadar bahan pengisi 12 yakni sebesar 13.80 kgfcm 2 . Sedangkan nilai terendah pada pemberian berat labur 300 gm 2 untuk kontrol sebesar 7.57 kgfcm 2 . Nilai keteguhan rekat tegak lurus serat ditampilkan pada Gambar 8. Gambar 8 Hubungan antara keteguhan rekat tegak lurus serat interior II dengan variasi berat labur dan kadar bahan pengisi Berdasarkan SNI 06-0060-1998 bahwa nilai kontrol pada variasi berat labur tidak memenuhi standar, sedangkan pembarian kadar bahan pengisi 8, 10, dan 12 memenuhi standar. Penambahan kadar bahan pengisi 8 terhadap berat SNI 06-0060-1998 min 10 kgfcm 2 labur sangat bervariasi, nilai keteguhan rekat mengalami penurunan yang tidak signifikan dan hampir memberikan nilai konstan, sedangkan kadar bahan pengisi 10 cenderung konstan. Pada kadar bahan pengisi 12 mengalami peningkatan nilai keteguhan rekat yang sangat signifikan. Dibandingkan dengan sumber lain dari Jurnal Teknologi Industri Pertanian berkisar 11.68 −15.69 gcm 2 , sedangkan dari penelitian lain berkisar 16.61 −23.4 gcm 2 Elpia 2012 dan 7.65 −15.13 gcm 2 Prameswari 2012. Adapun yang mempengaruhi perbedaan nilai keteguhan rekat tegak lurus tipe interior II adalah penambahan komponen pada formulasi perekat seperti resin, ekstender, bahan pengisi, dan katalis dapat memberikan kualitas kayu lapis meningkat. Hasil analisis keragaman keteguhan rekat tegak lurus serat interior II disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Analisis keragaman keteguhan rekat tegak lurus interior II Parameter Derajat Bebas Anova jumlah kuadrat Nilai tengah kuadrat F hit Pr F berat labur 2 83.89522017 41.94761008 4.91 0.0163 bahan pengisi 3 33.50894497 11.16964832 1.31 0.2950 x berat laburbahan pengisi 6 17.72069961 2.95344994 0.35 0.9054 x nyata; x tidak nyata Berdasarkan hasil uji analisis keragaman dengan menggunakan model rancangan faktorial pada selang kepercayaan 95 bahwa interaksi antara berat labur dengan bahan pengisi serta pada perlakuan kadar bahan pengisi tidak berpengaruh nyata terhadap keteguhan rekat tegak lurus interior II. Namun, pemberian berat labur memberikan pengaruh nyata terhadap keteguhan rekat, sehingga perlu dilakukan uji lanjut Duncan. Berdasarkan uji lanjut Duncan, pemberian variasi berat labur akan memberikan pengaruh nyata terhadap keteguha rekat kayu lapis. Pada berat labur 200 gm 2 memberikan pengaruh yang berbeda terhadap berat labur 250 gm 2 dan 300 gm 2 sedangkan pada berat labur 250 gm 2 dan 300 gm 2 memberikan pengaruh yang sama.

4. Keteguhan Rekat Sejajar Serat Interior II

Keteguhan rekat sejajar serat interior II menurut SNI 06-0060-1998 bahwa nilai keteguhan rekat yang diperoleh memenuhi standar pengujian lebih dari 10 kgcm 2 . Nilai keteguhan rekat sejajar serat diperoleh nilai tertinggi pada pemberian berat labur 300 gm 2 dengan kadar filler 12 yakni sebesar 47.47 kgcm 2 dan nilai terendah pada pemberian berat labur 250 gm 2 untuk kontrol sebesar 21.46 kgcm 2 . Variasi nilai keteguhan rekat kayu lapis dapat dipengaruhi oleh kekuatan tarik pada sumbu orientasi serat sejajar lebih besar dibandingkan dengan tegak lurus. Selain itu, peran bahan pengisi sebagai pengisi rongga kosong berfungsi sebagai penetrasi perekat yang mempengaruhi kekuatan rekat antar permukaan vinir. Penambahan bahan pengisi pada kadar 8, 10, dan 12 meningkatkan nilai keteguhan rekat jika dibandingkan dengan nilai kontrol. Hasil penelitian jika dibandingkan dengan hasil penelitian lain berkisar 13.97 −25.83 kgcm 2 Elpia