Keteguhan Rekat Pengaruh Penambahan Bahan Pengisi Arang Tempurung Kelapa Sawit terhadap Kualitas Kayu Lapis.

Gambar 1 Contoh uji keteguhan rekat Tipe kayu lapis untuk interior dibagi menjadi 2 yakni interior I pengujian basah kayu lapis dan interior II pengujian kering kayu lapis. Tipe interior menurut SNI 06-0060-1998, yakni: 1 Interior I - Contoh uji direndam dalam air panas pada suhu 60 C selama 3 jam. - Contoh uji dicelupkan kedalam air dingin, sampai mencapai suhu kamar. - Contoh uji kemudian diuji dengan alat uji geser tarik pada waktu masih basah. 2 Interior II Contoh uji diuji dengan menggunakan alat uji geser tarik dalam keadaan kering tanpa perlakuan pendahuluan.

4. Sifat Kekakuan Kayu Modulus of Elasticity

Pengujian sifat fisis dilakukan dengan menggunakan UTM merk SHIMADZU. Contoh uji yang berukuran 20 cm x 5 cm dibentangkan dengan jarak sangga 15 cm. Kemudian tepat pada bagian tengahnya dikenai beban sampai pada batas titik elastis papan tersebut. Nilai keteguhan lentur dengan satuan kgcm 2 dan dihitung dengan rumus : Keterangan : P = Beban pada saat kayu rusak kg ∆P = Perubahan beban yang mengakibatkan perubahan defleksi kg L = Jarak sangga cm B = Lebar penampang contoh uji cm H = Tinggi penampang contoh uji cm ∆Y = Perubahan defleksi pada beban P cm

5. Tegangan Lentur Maksimum Modulus of Rupture

Pengujian keteguhan lentur maksimum dilakukan bersamaan dengan pengujian modulus elastis kayu. Hanya saja pada pengujian MOR ini pemberian beban diteruskan sampai contoh uji patah. Nilai keteguhan lentur maksimum memiliki satuan kgcm 2 dan di hitung sebagai berikut : Keterangan : P = Beban lentur maksimal Kg; lbs L = Jarak bentang balok cm; in B = Dasar balok cm; in H = Tebal balok cm; in Pengujian mekanis dengan menggunakan UTM merk SHIMADZU untuk pengujian modulus elastis MOE dan modulus lentur maksimum MOR ditampilkan oleh Gambar 2. Gambar 2 Pengujian sifat mekanis Sampel contoh uji ukuran 30 cm x 30 cm untuk masing-masing pengujian sifat fisis dan sifat mekanis kayu lapis ditampilkan pada Gambar 3. Gambar 3 Pola pemotongan contoh uji a1 b1 C2 a2 d b2 c1 30 cm 30 cm