Modulus of Elasticity Sejajar Serat

Berdasarkan uji analisis keragaman rancangan faktorial bahwa interaksi masing-masing perlakuan dan interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh yang berbeda, sehingga tidak perlu dilakukan uji Duncan. Analisis keragaman modulus of elsaticity sejajar serat ditampilkan pada Tabel 12. Tabel 12 Analisis keragaman modulus of elasticity sejajar serat Parameter Derajat Bebas Anova jumlah kuadrat Nilai tengah kuadrat F hit Pr F berat labur 2 7109271889 3554635945 1.28 0.2968 x bahan pengisi 3 7218729029 2406243010 0.87 0.4726 x berat laburbahan pengisi 6 4110069938 685011656 0.25 0.9560 x nyata; x tidak nyata

b. Modulus of Elasticity Tegak Lurus Serat

Berdasarkan syarat SNI 01-5008.7-1999, nilai kekakuan kayu akan memenuhi standar jika memiliki nilai lebih dari 10.000 kgcm 2 . Nilai MOE tegak lurus berkisar antara 2187 –5642 kgcm 2 . Semua perlakuan dari kombinasi berat labur dan bahan pengisi tidak memenuhi standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MOE tegak lurus serat tidak memenuhi standar, hasil penelitian ditampilkan pada Gambar 11. Gambar 11 Hubungan sifat kekakuan kayu tegak lurus serat antara variasi berat labur dan kadar bahan pengisi Kerapatan kayu lapis yang diperoleh dari hasil penelitian berkisar antara 0.32 –0.37 gcm 3 sehingga kerapatan memiliki korelasi sebanding dengan kekuatan kayu, hal tersebut dapat ditunjukan pada nilai MOE yang kurang dari standar. arah orientasi serat juga memiliki peranan penting pada sifat mekanis kayu. Namun pada pengujian kekuatan elastis sejajar serat terdapat beberapa kriteria yang memenuhi standar. Kekuatan sumbu arah memanjang serat aksial dianggap lebih besar kekuatan mekanisnya dibandingkan sumbu arah tegak lurus tranversal, sehingga sifat orthoropi kayu sangat berperan dalam kekuatan mekanis. Berdasarkan uji analisis keragaman rancangan faktorial pada selang kepercayaan 95 bahwa interaksi antara berat labur dengan bahan pengisi dan SNI 01-5008.7-1999 MOE 10 4 kgcm 2 peengaruh perlakuan tunggal dari bahan pengisi tidak memberikan pengaruh yang nyata, sehingga tidak perlu dilakukan uji Duncan. Sedangkan pengaruh pemberian variasi berat labur memberikan pengaruh nyata, sehingga perlu dilakukan uji lanjut Duncan. Berdasarkan uji lanjut duncan menunjukkan bahwa pemberian berat labur 250 gm 2 memberikan pengaruh yang sama pada berat labur 200 gm 2 dan 300 gm 2 , namun pada berat labur 200 gm 2 memberikan pengaruh yang berbeda dengan berat labur 300 gm 2 . Hasil analisis keragaman MOE tegak lurus serat ditampilkan pada Tabel 13. Tabel 13 Analisis keragaman modulus of elasticity tegak lurus Parameter Derajat Bebas Anova jumlah kuadrat Nilai tengah kuadrat F hit Pr F berat labur 2 1374481.923 687240.962 3.05 0.0663 bahan pengisi 3 992562.337 330854.112 1.47 0.2488 x berat laburbahan pengisi 6 389834.698 64972.450 0.29 0.9369 x nyata; x tidak nyata

2. Tegangan Lentur Maksimum Modulus of Rupture

Tegangan lentur maksimum atau yang biasa disebut sebagai modulus of rupture MOR merupakan tiga per dua dari perbandingan antara beban lentur maksimum dengan dimensi penampang balok. MOR merupakan kapasitas beban maksimum yang dapat diterima oleh kayu Mardikanto et al. 2009.

a. Modulus of Rupture Sejajar Serat

Nilai tegangan lentur maksimum sejajar serat memenuhi syarat SNI 01- 5008.7-1999 tentang kayu lapis struktural. Adapun nilai yang diizinkan dalam SNI 01-5008.7-1999 tidak kurang atau sama dengan 320 kgcm 2 . Nilai berkisar antara 758 –1580 kgcm 2 . Hasil penelitian ditampilkan pada Gambar 12. Gambar 12 Hubungan tegangan lentur maksimum sejajar serat antara variasi berat labur dan kadar bahan pengisi Pemberian berat labur 300 gm 2 memberikan nilai pada kadar bahan pengisi 10 menurun, dan dimungkinkan pemberian kadar bahan pengisi 8 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat diduga oleh komposisi kayu dari kayu teras dan SNI 01-5008.7-1999 MOR 320 kgcm 2