Keteguhan Rekat Tegak Lurus Serat Interior I

Berdasarkan hasil uji analisis keragaman dengan menggunakan model rancangan faktorial pada selang kepercayaan 95 bahwa perlakuan tunggal dari berat labur berbeda nyata, sedangkan interaksi antara bahan pengisi dengan berat labur tidak memberikan pengaruh nyata sama halnya dengan pemberian kadar bahan pengisi. Uji lanjut Duncan pemberian berat labur 250 gm 2 memberikan pengaruh yang sama terhadap berat labur 200 gm 2 dan 300 gm 2 , namun pada berat labur 200 gm 2 memberikan pengaruh yang berbeda terhadap berat labur 300 gm 2 .

2. Keteguhan Rekat Sejajar Serat Interior I

Keteguhan rekat sejajar serat interior I Gambar 7 diperoleh nilai kontrol mengalami peningkatan, hal tersebut berbanding terbalik dengan nilai keteguhan rekat tegak lurus Gambar 6 . Menurut Mardikanto et al. 2009, hal tersebut disebabkan oleh sifat orthotropi kayu tiga sumbu simetri kayu yang menyebutkan bahwa sifat kekuatan dan elastisitas kayu berbeda besarnya tergantung pada arah sumbunya. Pada arah sumbu memanjang serat aksial kekuatan lenturnya lebih besar dibandingkan arah sumbu tegak lurus transversal, sehingga yang mempengaruhi kekuatan keteguhan rekat tidak hanya perekat saja namun arah orientasi kayu sangat berperan penting pada kekuatan mekanis kayu. Nilai keteguhan rekat sejajar serat interior I yang diperoleh pada penelitian berkisar antara 20.24 −27.54 kgfcm 2 , sehingga memiliki nilai keteguhan rekat yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian lain yakni 3.24 −25.58 kgfcm 2 Elpia 2012 dan 13.45 −19.28 kgfcm 2 Prameswari 2012. Hasil penelitian disajikan pada Gambar 7. Gambar 7 Hubungan antara keteguhan rekat sejajar serat interior I dengan variasi berat labur dan kadar bahan pengisi Nilai keteguhan rekat tertinggi pada pemberian berat labur 300 gm 2 dengan kadar bahan pengisi 12 sebesar 27.54 kgfcm 2 dan nilai terendah pada berat labur 200 gm 2 pada kontrol sebesar 20.24 kgfcm 2 . Pada kadar bahan pengisi 8, nilai keteguhan rekat konstan dan perlahan-lahan mengalami penurunan. Peningkatan terjadi pada kadar bahan pengisi 12 untuk variasi berat labur. SNI 06-0060-1998 min 8 kgfcm 2 Berdasarkan syarat SNI 06-0060-1998 bahwa semua perlakuan pemberian berat labur dan kadar bahan pengisi memenuhi syarat tersebut. Hasil analisis keragaman keteguhan rekat sejajar serat interior I ditampilkan pada Tabel 9. Tabel 9 Analisis keragaman keteguhan rekat sejajar serat interior I Parameter Derajat Bebas Anova jumlah kuadrat Nilai tengah kuadrat F hit Pr F berat labur 2 56.37253339 28.18626669 0.68 0.5184 x bahan pengisi 3 79.07913467 26.35971156 0.63 0.6018 x berat laburbahan pengisi 6 37.98780617 6.33130103 0.15 0.9869 x nyata; x tidak nyata Berdasarkan hasil uji analisis keragaman dengan menggunakan model rancangan faktorial pada selang kepercayaan 95 bahwa interaksi antara berat labur dengan bahan pengisi maupun perlakuan tunggal dari keduanya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kekuatan keteguhan rekat sejajar serat, sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut Duncan.

3. Keteguhan Rekat Tegak Lurus Serat Interior II

Keteguhan rekat tegak lurus serat interior II menurut SNI 06-0060-1998 bahwa nilai keteguhan rekat yang memenuhi standar jika diperoleh nilai lebih dari 10 kgfcm 2 . Berdasarkan hasil penelitian nilai keteguhan rekat tegak lurus serat interior II, nilai tertinggi pada penambahan berat labur 300 gm 2 dengan kadar bahan pengisi 12 yakni sebesar 13.80 kgfcm 2 . Sedangkan nilai terendah pada pemberian berat labur 300 gm 2 untuk kontrol sebesar 7.57 kgfcm 2 . Nilai keteguhan rekat tegak lurus serat ditampilkan pada Gambar 8. Gambar 8 Hubungan antara keteguhan rekat tegak lurus serat interior II dengan variasi berat labur dan kadar bahan pengisi Berdasarkan SNI 06-0060-1998 bahwa nilai kontrol pada variasi berat labur tidak memenuhi standar, sedangkan pembarian kadar bahan pengisi 8, 10, dan 12 memenuhi standar. Penambahan kadar bahan pengisi 8 terhadap berat SNI 06-0060-1998 min 10 kgfcm 2