Nitrogen dalam Tanah dan Tanaman Fosfor dalam Tanah dan Tanaman

4 di Indonesia umumnya terbentuk dari batuan induk vulkan, baik tuff maupun beku Soepardi, 1983. Menurut Buckman and Brady 1972, kandungan Al dan Fe yang tinggi pada Latosol menyebabkan fosfat mudah terikat dan membentuk Al-P dan Fe-P yang kurang tersedia bagi tanaman. Menurut klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo, Latosol memiliki solum yang dalam, bertekstur klei dengan struktur remah sampai gumpal lemah, konsistensi gembur, warna tanah merah kecoklatan, kejenuhan basa 20-50 , kapasitas tukar kation 15-20 , dan pH H 2 O yang tergolong agak asam yaitu 4,5-6 Soepardi, 1983.

2.3 Nitrogen dalam Tanah dan Tanaman

Nitrogen total di dalam tanah beragam mulai dari 0,02 di dalam tanah bawah sampai lebih dari 2,5 di tanah gambut. Bentuk N di dalam tanah dapat dibedakan menjadi N anorganik dan organik. Sekitar 95 atau lebih N di tanah permukaan berada dalam bentuk organik. Dari segi kesuburan tanah dan nutrisi tanaman, bentuk N di dalam tanah yang paling penting adalah NH 4 + , NO 2 - , dan NO 3 - , yang konsentrasinya sekitar 2 sampai 5 N total tanah Tisdale et al. 1990. Senyawa nitrogen digunakan tanaman untuk membentuk asam amino yang akan diubah menjadi protein. Nitrogen dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat dan enzim. Karena itu, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relatif besar pada setiap pertumbuhan tanaman, khususnya pada tahap pertumbuhan vegetatif. Memasuki tahap pertumbuhan generatif, kebutuhan nitrogen mulai berkurang Novizan, 2002.

2.4 Fosfor dalam Tanah dan Tanaman

Fosfor didalam tanah utamanya berasal dari hasil disintegrasi dan dekomposisi batuan yang mengandung mineral apatit. Bentuk fosfor di dalam tanah dapat diklasifikasikan menjadi P organik dan P anorganik. P organik berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan, dan jaringan jasad renik, sedangkan P anorganik berasal dari pelapukan mineral apatit. Kandungan P di dalam tanah sendiri sangat 5 beragam, yaitu antara 0,02 sampai 0,05. Jumlah P pada tanah permukaan rata-rata 1000 kg Pha Barber, 1995. Fosfor mempunyai fungsi dan peran yang sangat vital dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Fungsi yang paling esensial adalah keterlibatannya dalam penyimpanan dan transfer energi di dalam tanaman. selain itu, fosfor merupakan penyusun esensial asam-asam nukleat, seperti DNA yang membawa informasi genetik dan sebagai komponen struktur RNA, senyawa yang bertanggung jawab menerjemahkan informasi genetik DNA, untuk sintesis protein, produksi biji dan transfer genetik. Kandungan P di dalam tanaman sekitar 0,15-1,00 bobot kering pada kebanyakan tanaman dengan nilai kecukupan 0,20- 0,40 pada jaringan daun yang baru masak Munawar, 2011.

2.5 Kalium dalam Tanah dan Tanaman