5 beragam, yaitu antara 0,02 sampai 0,05. Jumlah P pada tanah permukaan
rata-rata 1000 kg Pha Barber, 1995. Fosfor mempunyai fungsi dan peran yang sangat vital dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Fungsi yang paling esensial adalah keterlibatannya dalam penyimpanan dan transfer energi di dalam tanaman. selain
itu, fosfor merupakan penyusun esensial asam-asam nukleat, seperti DNA yang membawa informasi genetik dan sebagai komponen struktur RNA, senyawa yang
bertanggung jawab menerjemahkan informasi genetik DNA, untuk sintesis protein, produksi biji dan transfer genetik. Kandungan P di dalam tanaman sekitar
0,15-1,00 bobot kering pada kebanyakan tanaman dengan nilai kecukupan 0,20- 0,40 pada jaringan daun yang baru masak Munawar, 2011.
2.5 Kalium dalam Tanah dan Tanaman
Sumber K tanah dapat berasal dari bahan organik ataupun bahan anorganik. Bahan organik umumnya memiliki kadar K rendah, sedangkan bahan
anorganik berkadar K tinggi. K yang berasal dari hasil pelapukan bahan organik pupuk kandang, sisa tanaman, kotoran lumpur dan lain-lain umumnya juga
menyumbangkan K
+
anorganik yang tersedia bagi tanaman. Kadar K dalam kotoran hewan berkisar antara 0.2-2 atau 2-20 kgt sedangkan dalam sampah
sekitar 4.5 kgt dari bahan kering Havlin et al. 1999. Kalium berperan dalam pembelahan sel, pembukaan stomata, fotosisntesis,
trnslokasi gula, reduksi nitrat, sintesis protein, dan aktivitas enzim. Tanaman yang kekurangan K tidak tahan terhadap kekeringan, karena K membantu menjaga
potensial osmotik dan ketersediaan air pada tanaman Epstein, 1972.
2.6 Pupuk Organik
Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman.
Dalam Permentan No.2PertHk. 06022006, tentang pupuk organik dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
6 organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut
menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya, nilai C-organik itulah yang menjadi
pembeda dengan pupuk anorganik. Pemberian bahan organik merupakan salah satu cara untuk memperbaiki
kualitas lahan, meskipun kandungan hara dari bahan organik umumnya lebih rendah dibandingkan pupuk kimia. Secara keseluruhan bahan organik memiliki
potensi yang lengkap untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Manfaat bahan organik secara fisik memperbaiki struktur dan meningkatkan
kapasitas tanah menyimpan air. Secara kimiawi meningkatkan daya sangga tanah terhadap perubahan pH, meningkatkan kapasitas tukar kation, menurunkan fiksasi
P dan sebagai reservoir unsur hara sekunder dan unsur-unsur mikro. Secara biologi, merupakan sumber energi bagi mikroorganisme tanah yang berperan
penting dalam proses dekomposisi dan pelepasan unsur hara dalam ekosistem tanah Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011.
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatansintetis. Pada umumnya pupuk organik
mengandung hara makro N, P, K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan pertumbuhan tanaman Sutanto, 2002.
7
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian