c. Identifikasi asam lemak Identifikasi asam lemak dilakukan dengan menginjeksi metil ester pada
alat kromatografi gas dengan kondisi sebagai berikut: jenis alat kromatografi gas yang digunakan adalah Supelco
TM
37 component FAME Mix, Gas yang digunakan sebagai fase bergerak adalah nitrogen dengan aliran bertekanan
20 mLmenit dan sebagai gas pembakar adalah hidrogen dengan aliran 30 mL menit, kolom yag digunakan adalah kolom kapiler capillary column
yang panjangnya 60 m dengan diameter dalam 0,25 mm. Temperatur terprogram yang digunakan adalah suhu 125
°C, kemudian suhu dinaikkan 5 °C permenit hingga suhu akhir 225
°C. 3.3.6 Analisis kolesterol Metode Lieberman-Buchards
Analisis kolesterol daging keong ipong-ipong menggunakan metode Lieberman-Buchards. Metode ini merupakan analisis konsentrasi kolesterol
secara kimiawi Cook, 1958. Sebanyak 0,1 g sampel dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse dan ditambahkan 8 ml alkohol : petroleum benzen 3:1 lalu
aduk sampai homogen. Pengaduk dibilas dengan 2 ml larutan alkohol : petroleum benzen 2:1 kemudian disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
Supernatan dituangkan ke dalam gelas piala untuk diuapkan di atas penangas air. Residu yang tersisa dilarutkan dengan menggunakan kloroform sedikit demi
sedikit sambil dituangkan dalam tabung berskala sampai volume 5 ml, kemudian ditambahkan 2 ml acetic anhidrid, 0,2 ml H
2
SO
4
pekat kemudian di vortek dan dibiarkan dalam ruang gelap selama 15 menit. Warna yang dihasilkan adalah
warna hijau kebiruan yang dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 420 nm. Besarnya absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi kolesterol.
3.4 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Steel Torrie 1993
1 Rancangan percobaan uji hedonik
Data hasil uji hedonik dianalisis menggunakan Kruskal Wallis distribusi uji Chi Square. Apabila nilai x
2
hitung x
2
tabel maka tolak Ho perbedaan konsentrasi garam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter rasa
keong ipong-ipong. Prosedur pengujian Kruskal Wallis menggunakan rumus sebagai berikut Steel dan Torrie 1993:
1 H =
12 nn+1
∑
Ri
2
ni
−
3n + 1 2
FK =
∑T n−1 nn+1
3 H’ =
H FK
Keterangan : n
i
= Banyaknya pengamatan tiap perlakuan atau jumlah panelis N
= Banyaknya data R
i
= Jumlah rata-rata tiap perlakuan ke-i T
= Banyaknya pengamatan yang seri dalam tiap ulangan H’
= H terkoreksi FK
= Faktor terkoreksi
Apabila hasil uji Chi Square menunjukkan di antara perlakuan tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap rasa keong ipong-ipong maka pengujian
dilanjutkan dengan uji Multiple Comparison dengan rumus sebagai berikut Steel dan Torrie 1993:
Comparison dengan rumus sebagai berikut :
′ − ′
−1
� � + 1
12 1
� +
1 �
Keterangan :
R’
i
= Rata-rata rangking perlakuan ke-i R’
j
= Rata-rata rangking perlakuan ke-j N
= Banyaknya data K
= Banyaknya perlakuan n
i
= Jumlah data perlakuan ke-i n
j
= Jumlah data perlakuan ke-j
2 Rancangan percobaan kandungan proksimat dan abu tak larut asam
Rancangan percobaan yang digunakan untuk menguji pengaruh metode pengolahan terhadap kandungan proksimat dan abu tak larut asam adalah metode
rancangan acak lengkap RAL dengan satu faktor dan 4 taraf segar, pengukusan, perebusan, dan perebusan garam. Data dianalisis dengan ANOVA Analysis Of
Variant menggunakan uji F, sebelum dilakukan uji F terlebih dahulu di uji kenormalan galat. Uji kenormalan galat dengan menggunakan uji Kolmogrov
Simirnov.
Model rancangannya adalah sebagai berikut: Y
ij
= μ + τ
i
+ ε
ij
Keterangan : Y
ij
= Nilai pengamatan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j j=1,2 μ = Nilai tengah atau rataan umum pengamatan
τ
i
= Pengaruh metode pengolahan pada taraf ke-i i=1,2,3 ε
ij
= Galat atau sisa pengamatan taraf ke-i dengan ulangan ke-j
Kurva normal yang dihasilkan pada uji Kolmogrov Simirnov disertakan dengan nilai rata-rata dan standar deviasi simpangan baku. Nilai rata-rata
menggambarkan posisi kurva pada sumbu X, sedangkan standar deviasi menggambarkan sebaran varian. Koefisien keragaman dengan nilai dibawah 50
median dinyatakan cukup baik karena dapat membuktikan pada tingkat kepercayaan 95 Hills dan Little 1998. Suatu data dapat menyebar normal
pada: x - z
α2
� √�
�
x + z
α2
σ √n
Walpole 1992 Koefisien keragaman =
σ x
Keterangan: x = Rata-rata
z = 1,96 µ = 1-
α 100 � = Simpangan baku
n = Banyak data
Hipotesa terhadap hasil pengujian zat gizi kandungan proksimat dan abu tak larut asam keong ipong-ipong pada berbagai metode pengolahan adalah
sebagai berikut: H
= Metode pengolahan tidak memberikan pengaruh terhadap zat gizi keong ipong-ipong.
H
1
= Metode pengolahan memberikan pengaruh terhadap zat gizi keong ipong- ipong.
Jika uji F pada ANOVA memberikan pengaruh terhadap zat gizi keong ipong-ipong, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan, dengan rumus sebagai
berikut: Duncan =
t
α2; dbs 2
� �
Keterangan : KTS = Kuadrat tengah sisa
dbs = Derajat bebas sisa r = Banyaknya ulangan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN