4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Keong Ipong-ipong Fasciolaria salmo
Penelitian ini
menggunakan bahan
baku keong
ipong-ipong Fasciolaria salmo. Keong ini memiliki bentuk cangkang seperti kerucut dari
tabung yang melingkar seperti konde gelung, worl, terdapat bulu-bulu kecil sekeliling cangkang dan memiliki warna sangat indah, kuning, hijau cemerlang
dengan bercak-bercak merah atau garis-garis cerah. Berat serta ukuran rata-rata keong ipong-ipong dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 serta data untuk
berat dan ukuran dari 30 sampel keong ipong-ipong disajikan pada Lampiran 1. Tabel 4 Berat dan ukuran keong ipong-ipong Fasciolaria salmo.
No Parameter
Nilai 1.
Panjang cm 10,04 ± 0,60
2. Lebar cm
4,11 ± 0,32 3.
Tinggi cm 3,29 ± 0,28
4. Berat gram
41,03 ± 7,49
Keterangan: Data diperoleh dari 30 sampel
Nilai rata-rata panjang keong ipong-ipong yang digunakan pada penelitian ini adalah 10,04 cm, lebar rata-rata 4,11 cm, tinggi rata-rata 3,29 cm, dan berat
total rata-rata adalah 41,03 gram. Berdasarkan data dari 30 sampel Lampiran 1, diketahui bahwa semakin besar nilai panjang, lebar serta tinggi keong, maka
semakin berat keong ipong-ipong. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dari keong ipong-ipong.
Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ukuran panjang, bobot, dan volume dalam kurun waktu tertentu, selain itu pertumbuhan juga mengandung arti
perbanyakan sel dan bertambahnya ukuran sel tubuh. Pertumbuhan keong dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam
seperti genetik, umur, dan ketahanan penyakit. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan diantaranya adalah kualitas air, makanan, suhu, dan cahaya
Effendie 1997.
4.2 Rendemen Keong Ipong-ipong Fasciolaria salmo
Rendemen adalah bagian dari suatu komoditas yang diambil dan dimanfaatkan. Rendemen keong ipong-ipong dihitung secara by difference
berdasarkan presentasi perbandingan bobot daging yang sudah diambil dari cangkang terhadap bobot keong mentah. Nilai rendemen keong ipong-ipong
dapat dilihat pada Gambar 4, sedangkan data mentah rendemen disajikan pada Lampiran 4.
Gambar 4 Persentase rendemen keong ipong-ipong Fasciolaria salmo. Presentase rendemen cangkang keong ipong-ipong sebesar 61,98,
daging sebesar 28,35, serta jeroan sebesar 9,67. Hal ini tidak berbeda jauh dengan penelitian Apriandi 2011, yang menyatakan bahwa keong ipong-ipong
memiliki rendemen cangkang sebesar 69,69, daging sebesar 22,08, dan jeroan sebesar 8,22.
Presentase terbesar adalah bagian cangkang keong, hal ini karena tebalnya kandungan cangkang keong yang mengandung CaCO
3
serta zat tanduk. Cangkang dari keong terdiri dari 3 lapisan yang berbeda, yaitu lapisan nacre,
lapisan paling dalam yang tipis dan mengandung CaCO
3
; lapisan prismatik, yaitu lapisan yang mengisi 90 dari cangkang yang mengandung CaCO
3
; dan lapisan periostrakum, yaitu lapisan yang tersusun atas zat tanduk Suwignyo et al. 2005.
4.3 Uji Hedonik