Omega- 3, contohnya adalah asam α-linolenat C18:3, DHA C22:6 n-3 dan EPA
C20:5 n-3. Lemak pada ikan mengandung asam lemak tak jenuh majemuk PUFA seperti eicosapentaenoic acid EPA, C20:5 n-3, docosahexaenoic acid
DHA, C22:6 n-3 dan arachidonic C20:4 n-6 yang tidak disintesa oleh tubuh manusia namun keberadaannya dalam pangan sangat dibutuhkan oleh tubuh
Holub Holub 2004. Menurut penelitian Calder et al. 2004, lemak ikan kaya akan asam lemak
tak jenuh majemuk rantai panjang seperti EPA dan DHA serta dapat mengurangi faktor resiko yang berkaitan dengan penyumbatan pembuluh darah.
Berdasarkan penelitian Huynh Kitts 2009, asam lemak yang paling banyak ditemukan pada ikan Pacific hake Merluccius productus, Walleye pollock
Theragra chalcogramma,
Sardine Sardinops
sagax, dan
Herring Clupea harengus adalah EPA C20:5 dan DHA C22:6. Menurut penelitian
Freiji Awadh 2010, asam lemak yang paling banyak ditemukan pada gastropoda laut Turbo coronatus adalah asam palmitat C16:0. Menurut
penelitian Go et al. 2002, asam lemak yang paling banyak dikandung gastropoda laut Nassa serata, Littorina scarba dan Planaxis sulcata adalah asam lemak
linolenat C18:3 n-3.
2.5 Fungsi Asam Lemak
Biota laut kaya akan asam lemak tak jenuh majemuk rantai panjang omega-3, terutama EPA dan DHA. Kedua asam lemak ini memiliki peranan yang
sangat penting dalam nutrisi manusia, pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan. Asam lemak rantai panjang omega-3 tidak dapat disintesis oleh tubuh
manusia akan tetapi diperoleh melalui makanan. Mengkonsumsi pangan yang mengandung omega-3 dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner,
meringankan hipertensi, mencegah diabetes, meringankan gejala radang sendi rheumatoid arthritis, selain itu omega-3 juga memainkan peranan penting dalam
perkembangan serta fungsi dari sistem syaraf otak, fotoreseptor penglihatan, dan sistem reproduksi Celik et al. 2005.
Asam linolenat merupakan asam lemak esensial karena dibutuhkan tubuh namun tubuh tidak dapat mensintesisnya. Asam lemak omega-3 EPA dan DHA
berperan penting dalam perkembangan otak dan fungsi penglihatan dan berfungsi
sebagai pembangun sebagian besar korteks cerebral otak dan untuk pertumbuhan normal organ tubuh lainnya Felix dan Velaques 2002.
Docosahexaenoic acid DHA adalah salah satu asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam jumlah besar pada beberapa organ seperti di syaraf
sinapsis otak, pada retina mata dan di testis dan sperma, DHA memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan fungsi dari organ-organ
tersebut. Menurut penelitian Sidhu 2003, defisiensi dan kehilangan asam lemak omega-3 PUFA akan menyebabkan melemahnya daya ingat, ketajaman
pengihatan dan sistem reproduksi akan terganggu. Kandungan EPA berperan dalam mencegah penyakit degeneratif sejak
janin dan pada saat dewasa, membantu pembentukan sel pembuluh darah dan jantung selama janin dalam kandungan. Saat dewasa, EPA berperan dalam
mekanisme pembuluh darah dan kerja jantung, sehingga kekurangan omega-3 dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung.
2.6 Kolesterol