dibanding laju inflasi, sehingga secara relatif inflasi tidak menjadi masalah. Temuan menarik, Distribusi Pendapatan di kota membaik, sedangkan di
kabupaten memburuk. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa SDM dan institusi kota lebih siap menyongsong desentralisasi fiskal. Dalam tiga tahun
kedepan sulit melakukan perubahan SDM dan institusi, sehingga dampaknya tidak berbeda dengan yang ada saat ini.
Tabel 70 . Dampak Peningkatan Dana Alokasi Umum 10 Terhadap Kinerja Fiskal dan Perekonomian Daerah
No Peubah Endogen
Wilayah Kab Kota
1 Pajak Daerah TAXDA
7.68 14.30
2 Retribusi RETRIB
-11.21 -5.67 3
Pendapatan Asli Daerah PAD -3.60
2.30 4
Dana Alokasi Umum DAU 10.00
10.00 5
Bagi Hasil Pajak BHP 2.23
1.67 6 Penerimaan
Pemerintah TGREV
7.70 7.23 7
Fiskal gap FISGAP 9.66
12.91 8 Pengeluaran
Rutin RUEXP
8.26 8.45 9
Pengeluaran Pembangunan DEVEXP 3.07
3.01 10 Pengeluaran
Pemerintah TGEXP
6.96 6.34 11 Investasi
INVDA 0.97 0.57
12 Pembangunan Infrastruktur INFRAS
3.10 4.79
13 Produk Domestik Regional Bruto PDRB
6.77 11.78
14 Kesempatan Kerja BKERJA
5.76 8.81
15 Tingkat Inflasi INFLADA
0.88 0.50
16 Distribusi Pendapatan DISTRIB
1.34 -7.58
8.2.3. Skenario 3: Peramalan Dampak Peningkatan Pajak Daerah 15 dan
Pengeluaran Pemerintah 0.60 Terhadap Kinerja Fiskal dan Perekonomian Daerah
Hasil simulasi menunjukkan bahwa bila Pajak Daerah dinaikkan rata-rata 15 dan seluruhnya disuntikkan kembali kedalam perekonomian dalam bentuk
Pengeluaran Pemerintah 0.60 maka kemampuan fiskal daerah relatif lebih baik, yang ditunjukkan oleh laju peningkatan PAD masing-masing diatas 10 di
kabupaten dan juga di kota. Fiskal gap tetap membengkak di kabupaten dan di kota karena seiring peningkatan Pengeluaran Pemerintah.
Skenario 3 ini dapat meningkatkan investasi sebesar 2.60 di kabupaten dan 1.36 di kota dan Pembangunan Infrastruktur masing-masing 1.52 di
kabupaten dan 1.07 di kota Tabel 71. Tabel 71 . Dampak Peningkatan Pajak Daerah 15 dan Pengeluaran
Pemerintah 0.60 Terhadap Kinerja Fiskal dan Perekonomian Daerah
No Peubah Endogen
Wilayah Kab Kota
1 Pajak Daerah TAXDA
15.00 15.00
2 Retribusi RETRIB
-5.64 -11.50
3 Pendapatan Asli Daerah PAD
2.61 -0.90
4 Dana Alokasi Umum DAU
0.39 0.81
5 Bagi Hasil Pajak BHP
-0.13 -0.36
6 Penerimaan Pemerintah
TGREV 1.26
5.11 7
Fiskal gap FISGAP 3.49
4.42 8 Pengeluaran
Rutin RUEXP
0.60 0.60
9 Pengeluaran Pembangunan DEVEXP
0.60 0.60
10 Pengeluaran Pemerintah
TGEXP 0.60
0.60 11 Investasi
INVDA 2.60
1.36 12
Pembangunan Infrastruktur INFRAS 1.52
1.07 13
Produk Domestik Regional Bruto PDRB 3.04
4.03 14
Kesempatan Kerja BKERJA 3.02
2.09 15
Tingkat Inflasi INFLADA 0.03
0.13 16
Distribusi Pendapatan DISTRIB -1.91
-0.71
Skenario 3 berhasil meningkatkan Kinerja Perekonomian secara keseluruhan. Produk Domestik Regional Bruto bertumbuh masing-masing diatas
3.00 di kabupaten dan juga di kota. Kesempatan Kerja bertambah yaitu masing- masing diatas 2.00 di kabupaten maupun di kota. Distrubusi Pendapatan juga
membaik dengan laju perbaikan rata-rata diatas 1.00. Inflasi relatif kecil
kurang dari 1 jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Artinya secara keseluruhan masyarakat lebih sejahtera.
8.2.4. Skenario 4: Peramalan Dampak Peningkatan Retribusi 15 dan