Pengertian Eksekusi Macam-Macam Eksekusi

BAB III EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI JAMINAN KREDIT

A. Tinjauan Umum tentang Eksekusi

4. Pengertian Eksekusi

Eksekusi adalah pelaksanaan terhadap putusan hakim baik keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap maupun yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap 25 Eksekusi sebagai tindakan hukum yang dilakukan oleh pengadilan kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara merupakan aturan dan tata cara lanjutan dari proses pemeriksaan perkara. Oleh karena itu, eksekusi tiada lain dari pada tindakan yang berkesinambungan dari keseluruhan proses hukum acara perdata. Eksekusi merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan tata tertib beracara yang terkadung dalam HIR atau RBG. Setiap orang yang ingin mengetahui pedoman aturan eksekusi harus merujuk ke dalam aturan perundang- undangan dalam HIR atau RBG 26 Hukum eksekusi mengatur cara dan syarat-syarat yang dipakai untuk mengekseskusimenjalankan putusan pengadilan, apabila pihak yang kalah tidak bersedia secara sukarela memenuhi bunyi putusan pengadilan tersebut. Dalam HIRRBG eksekusi putusan pengadilan diatur dalam Pasal 196 HIR207 RBG dan berikutnya mengenai putusan pengadilan diatur dalam Pasal 224 RBG206 HIR 25 Sarwono. Hukum Acara Perdata Toeri dan Praktik . Jakarta: Sinar Grafika, 2011, hal 316 26 M. Yahya Harahap. Hukum Acara Perdata . Jakarta: Sinar Grafika, 2004, hal 1 sedangkan eksekusi putusan pengadilan yang menghukum orang untuk melakukan suatu perbuatan diatur dalam Pasal 225 HIR259 RBG. Eksekusi putusan suatu pengadilan hanya dapat diajukan terhadap putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, yaitu, pihak yang menang. Pengadilan di bawah pimpinan ketuanya, memerintahkan untuk mamanggil pihak yang kalah yang tidak bersedia memenuhi bunyi putusan pengadilan tersebut dalam jangka waktu yang ditentukan oleh ketua pengadilan, paling lama 8 delapan hari 27

5. Macam-Macam Eksekusi

Eksekusi adalah pelaksanaan putusan hakim. Tidak terhadap semua putusan hakim dapat dimintakan eksekusi, melainkan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap in kracht van gewijside, yakni putusan yang tidak mungkin lagi dilawan dengan upaya hukum verset, banding maupun kasasi Selain terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, undang-undang memberi kekhususan untuk dapat dimintakan eksekusi, yaitu terhadap putusan hakim yang terdapat klausula dapat dilaksanakan terlebih dahulu uitvorbaar bij voorraad walaupun terhadap putusan tersebut dimintakan banding ataupun verset. Putusan uitvorbaar bij voorraad U. V. B ini diatur dalam Pasal 180 HIR ataupun 54 dan 55 Rv. Khusus untuk dapat menjatuhkan putusan dengan klausula U. V. B harus dipenuhi syarat-syarat : 27 H. Zainuddin Mappong. Eksekusi Putusan Serta Merta Proses Gugatan Dan Cara Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara Perdata. Malang: Tunggal Mandiri Publishing, 2010, hal 111 a. Apabila putusan didasarkan atas akta otentik. b. Apabila putusan didasarkan atas akta di bawah tangan yang diakui oleh pihak terhadap siapa akta tersebut dipergunakan atau secara sah dianggap diakui, apabila perkara diputuskan dengan verstek. c. Apabila telah ada penghukuman dengan suatu putusan yang tidak dilawan atau dibanding lagi. 28 Selain hal tersebut di atas, hanya putusan hakim yang diktumnya bersifat Condemnatoir saja yang dapat dimintakan eksekusi. Sedangkan putusan yang bersifat constitutief dan deklaratoir meskipun telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, tidak perlu untuk dilaksanakan secara paksa oleh alat negara, karena putusan constitutief dan declaratoir tidak memuat hak atas suatu prestasi putusan declaratoir merupakan suatu putusan Pengadilan yang menyatakan suatu keadaan yang sah. Kekuatan hukum putusan ini terletak pada kemungkinan bahwa pihak pemohon dikemudian hari dapat mempergunakan putusan itu untuk melaksanakan suatu hak dalam perkara perdata. Putusan constitutief merupakan putusan pengadilanhakim yang berfungsi menciptakan suatu keadaan yang baru. Kekuatan hukum dari putusan ini terletak pada kemungkinan bahwa pihak yang menang dikemudian hari dapat mempergunakan putusan tersebut untuk melaksanakan suatu hak dalam perkara perdata. Putusan ini tidak perlu dilaksanakan karena keadaan baru yang ditetapkan hanya keadaan baru menurut hukum, sedang keadaan yang sebenarnya sudah terjadi. Selain kedua putusan tersebut di atas, masih ada putusan Pengadilan yang 28 Retno Wulan Sutanto, Lembaga Pelaksanaan Putusan Lebih Dahulu dalam Hukum Acara Perdata “Hukum No. 4 tahun kesepuluh, Yayasan Penelitian Dan Pengembangan Hukum Law Center, Jakarta, 2000. tidak perlu eksekusi, putusan itu adalah putusan yang menolak suatu gugatan. Pengadilan akan menolak suatu gugatan apabila pihak penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya atau yang diajukannya dapat dilumpuhkan oleh pihak lawan. Oleh karena itu putusan ini tidak memuat perintah kepada pihak lawan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan. Di atas telah dijelaskan bahwa hanya putusan condemnatoir saja yang bisa dimintakan eksekusi. Ada tiga macam jenis pelaksanaan putusan eksekusi, yaitu : 29 a. Eksekusi putusan yang menghukum pihak yang dikalahkan untuk membayar sejumlah uang. Dalam eksekusi ini prestasi yang diwajibkan adalah membayar sejumlah uang. Eksekusi ini diatur dalam Pasal 196 HIR atau Pasal 206 RBG. b. Eksekusi putusan yang menghukum orang untuk melakukan suatu perbuatan. Eksekusi ini diatur dalam Pasal 225 HIR atau Pasal 259 RBG. Orang tidak dapat dipaksa memenuhi prestasi berupa perbuatan, akan tetapi pihak yang dimenangkan dapat meminta pada hakim agar kepentingan yang akan diperolehnya dinilai dengan uang. c. Eksekusi riil yaitu pelaksanaan putusan hakim yang memerintahkan pengosongan benda tetap. Dalam hal orang yang dihukum oleh hakim untuk mengosongkan benda tetap tidak mau memenuhi perintah tersebut, maka hakim akan memerintahkan dengan surat kepada juru sita supaya dengan bantuan panitera pengadilan dan kalau perlu dengan bantuan alat kekuasaan negara, agar barang tetap tersebut dikosongkan oleh orang yang 29 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia,Yogyakarta: Liberty, 1988, hal. 201 dihukum beserta keluarganya. Eksekusi ini diatur dalam Pasal 1033 Rv. Sedangkan dalam HIR hanya mengenal eksekusi riil ini dalam penjualan lelang, termuat dalam Pasal 200 ayat 11 HIRPasal 218 RBG. 30 Dalam hukum acara perdata ada beberapa macam eksekusi yang berkaitan dengan eksekusi hak tanggungan yaitu : a. Eksekusi riil yang diatur dalam Pasal 200 ayat 1 HIR dan Pasal 218 ayat 2 RBG hanya mengatur eksekusi riil dalam penjualan lelang, yang berisikan jika pihak yang kalah dalam perkara tidak mau meninggalkanmengosongkan barang tak bergerak yang telah dilelang, maka Ketua Pengadilan Negeri mengeluarkan surat perintah kepada petugas eksekusi paniterajuru sita, agar bila perlu dengan bantuan polisi mengosongkan barang tidak bergeraktanah yang dilelang itu kepada pihak yang kalah perkara, keluarga, dan sanak saudara. b. Eksekusi untuk membayar sejumlah uang. Pelaksanaan putusan ini diatur dalam Pasal 197 HIR dan Pasal 208 RBG yaitu dengan cara melakukan penjualan lelang terhadap barang-barang milik pihak yang kalah perkara sampai mencukupi jumlah uang yang harus dibayar menurut putusan pengadilan yang dilaksanakan ditambah biaya yang dikeluarkan guna pelaksanaan putusan tersebut. c. Eksekusi melakukan atau tidak melakukan sesuatu, eksekusi ini adalah salah satu jenis eksekusi riil yang pada prinsipnya pelaksanaan perbuatan tertentu itu tidak dapat dipaksakan. Oleh karenanya bila pihak yang kalah tidak mau 30 Ibid melaksanakan putusan tersebut maka pihak yang menang dapat meminta kepada Ketua Pengadilan Negeri agar perbuatan tertentu tersebut dapat dinilai dengan uang yang harus dibayar oleh pihak yang kalah sebagai penganti perbuatan yang seharusnya dia lakukan. Selanjutnya pelaksanaan eksekusinya sama dengan pelaksanaan eksekusi yang berupa membayar sejumlah uang hak tanggungan jaminan tidak mungkin dilaksanakan dengan eksekusi riil, karena hubungan hukum yang mendasarinya adalah adanya hutang-piutang, yang harus diselesaikan dengan cara membayar sejumlah uang.

6. Tata Cara Eksekusi Hak Tanggungan

Dokumen yang terkait

Aspek Pembuktian Oleh Para Pihak Dalam Permohonan Itsbat Nikah Di Pengadilan Agama (Studi Pada Pengadilan Agama Kelas I-A Kota Medan)

6 125 217

Kepastian Hukum Bagi Bank Sebagai Kreditur Atas Tanah Yang Belum Terdaftar Sebagai Agunan Pada PT. Bank SUMUT Cabang Gunung Tua

0 53 116

Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Perjanjian Franchise Doorsmeer Mobil (Studi Pada Doorsmeer Mobil PAC)

0 84 177

Pelimpahan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur Kepada Bapak Akibat Perceraian (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Nomor:411/Pdt.G/2012/PN.Mdn)

15 223 118

Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Baku Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syari’ah (Studi Pada Bank Syari’ah Mandiri Pematangsiantar

3 60 112

Eksekusi Di Bawah Tangan Objek Jaminan Fidusia Atas Kredit Macet Kepemilikan Mobil Di Lembaga Keuangan Non-Bank PT. Batavia Prosperindo Finance Cabang Medan

2 115 132

Kepastian Hukum Bagi Bank Sebagai Kreditur Atas Tanah Yang Belum Terdaftar Sebagai Agunan Pada PT. Bank SUMUT Cabang Gunung Tua

0 30 116

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN A. Pengertian Hak Tanggungan - Perlindungan Hukum Para Pihak Akibat Penjualan Hak Tanggungan Di Bawah Tangan (Studi Pada Bank Mandiri Cabang Medan)

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Para Pihak Akibat Penjualan Hak Tanggungan Di Bawah Tangan (Studi Pada Bank Mandiri Cabang Medan)

0 0 11

A. Buku-buku : A.P. Parlindungan, Berbagai Aspek Pelaksanaan UUPA, Alumni, Bandung, - Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Jual Beli Objek Hak Tanggungan Di Bawah Tangan Di Bank Danamon Jepara - Unissula Repository

0 0 8