Jumlah Anakan HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.

34 merupakan komponen penyusun dari banyak senyawa esensial bagi tumbuhan, misalnya asam-asam amino. Nitrogen merupakan unsur penyusun protein dan enzim, selain itu juga terkandung klorofil, hormone sitokinin, dan auksin, sebagai hasil kerja dari hormon giberelin. Salisbury dan Ross 1995 dalam Annisah 2009 menyatakan kapasitas fotosintesis meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah daun pada tanaman. Fotosintat yang dihasilkan pada daun dan sel-sel fotosintetik lainnya diangkut ke organ atau jaringan lainnya agar dpat dimanfaatkan oleh jaringan lain tersebut untuk pertumbuhan atau cadangan makanan Lakitan ,2007 dalam Nurhasanah 2012.

3. Jumlah Anakan

Anakan bawang merah merupakan pangkal dari sejumlah daun bawang merah. Hasil analisis sidik ragam jumlah anakan Lampiran 3c menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak menunjukkan respon nyata terhadap jumlah anakan bawang merah. Tabel 8. Rerata jumlah anakan pada minggu ke-7 Perlakuan Jumlah anakan tunas tanaman Kontrol 6.0000 a GA3 0,1 gL, perendaman 30 menit 7.1111 a ERB 1000 gL, perendaman 1 jam 6.4444 a ERB 1000 gL, perendaman 2 jam 6.8889 a ERB 2000 gL, perendaman 1 jam 6.8889 a ERB 2000 gL, perendaman 2 jam 6.5556 a EKH 100 gL, perendaman 15 menit 7.1111 a EKH 100 gL, perendaman 30 menit 7.2222 a EKH 200 gL, perendaman 15 menit 7.1111 a EKH 200 gL, perendaman 30 menit 7.6667 a Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan beda nyata pada jenjang nyata 5 berdasarkan uji DMRT. 35 Pengaruh perlakuan aplikasi hormon giberelin sintetis dan giberelin alami,terhadap jumlah anakan bawang merah ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik jumlah anakan per tanaman hingga minggu ke -7 setelah tanam Pada Gambar 4 terlihat bahwa pada minggu ke-2 setelah tanam hingga minggu ke 6, terjadi peningkatan jumlah anakan, setelah melewati minggu ke 6, jumlah anakan stabil. Hal ini dikarenakan pada fase pertumbuhan generatif atau pembentukan umbi bawang merah terjadi pada umur ± 35 -50 hari dan fase pematangan umbi terjadi pada umur ± 51-56 hari setelah tanam. Berdasarkan Gambar 4, pada pengamatan terakhir minggu ke-7 menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak kecambah kacang hijau konsentrasi 200 gL, dengan lama perendaman 30 menit, cenderung memberikan nilai terbaik, sedangkan perlakuan yang cenderung memberikan nilai terendah, yakni pada perlakuan kontrol. Hal ini selain disebabkan oleh kinerja dari giberelin,juga disebabkan adanya kandungan unsur hara nitrogen, kalium, fosfor serta unsur hara makro dan miko lainnya yang cukup tinggi, yang berperan dalam pembentukan tubuh tumbuhan. 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 Ju m lah an akan Minggu Setelah Tanam Jumlah Anakan Kontrol GA3 0,1 gL, perendaman 30 menit ERB 1000 gL, perendaman 1 jam ERB 1000 gL, perendaman 2 jam ERB 2000 gL, perendaman 1 jam ERB 2000 gL, perendaman 2 jam EKH 100 gL, perendaman 15 menit EKH 100 gL, perendaman 30 menit EKH 200 gL, perendaman 15 menit EKH 200 gL, perendaman 30 menit 36 Pembentukan anakan disebabkan banyak faktor salah satunya banyaknya tunas lateral yang dihasilkan. Seperti dikemukakan Cohat, 1982 dalam Huda 2007 bahwa ukuran bahan tanaman, jumlah tunas lateral dan waktu tanam mempengaruhi jumlah anakan per tanaman, ukuran umbi dan hasil umbi. Tunas lateral adalah tunas lain yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Banyaknya tunas lateral yang dihasilkan tersebut, dipengaruhi oleh kinerja hormon giberelin yang diinduksikan ke dalam umbi bawang merah. Giberellin menstimulasi kinerja auksin, yang mempengaruhi aktivitas meristem pada mata tunas untuk membentuk tunas lateral. Dari tunas lateral ini dapat membentuk cakram baru yang tumbuh menjadi kelopak daun, sehingga terbentuklah umbi baru.

4. Laju Pertumbuhan Tanaman