38 Gambar 5. Histogram Laju Pertumbuhan Tanaman
Keterangan : P0 = Kontrol
P1 = GA3 0,1 gL, perendaman 30 menit P2 = Ekstrak rebung 1000 gL, perendaman 1 jam
P3 = Ekstrak rebung 1000 gL, perendaman 2 jam P4 = Ekstrak rebung 2000 gL, perendaman 1 jam
P5 = Ekstrak rebung 2000 gL, perendaman 2 jam P6 = Ekstrak kecambah kacang hijau 100 gL, perendaman 15 menit
P7 = Ekstrak kecambah kacang hijau 100 gL, perendaman 30 menit P8 = Ekstrak kecambah kacang hijau 200 gL, perendaman 15 menit
P9 = Ekstrak kecambah kacang hijau 200 gL, perendaman 30 menit
5. Berat Umbi Konsumsi
Hasil analisis sidik ragam berat umbi bawang merah seperti tersaji pada Lampiran 3e, menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak menunjukkan
respon nyata terhadap berat umbi bawang merah. Pada Gambar 6, ditunjukkan bahwa berat umbi dengan nilai cenderung tinggi yakni pada perlakuan ekstrak
kecambah kacang hijau pada konsentrasi 200 gL, dengan lama perendaman 30 menit, yakni sebesar 73,389 g. Sedangkan hasil terendah ditunjukkan oleh
perlakuan kontrol yakni sebesar 62,422 g.
0,01 0,02
P0 P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
P8 P9
CGR gc
m 2m
in g
g u
Perlakuan
Laju Pertumbuhan Tanaman
39
Tabel 10. Rerata berat umbi bawang merah per tanaman Perlakuan
Berat Umbi g
Kontrol 62.422 a
GA3 0,1 gL, perendaman 30 menit 63.533 a
ERB 1000 gL, perendaman 1 jam 63.044 a
ERB 1000 glL, perendaman 2 jam 63.567 a
ERB 2000 gL, perendaman 1 jam 64.144 a
ERB 2000 gL, perendaman 2 jam 64.022 a
EKH 100 gL, perendaman 15 menit 65.533 a
EKH 100 gL, perendaman 30 menit 72.744 a
EKH 200 gL, perendaman 15 menit 71.233 a
EKH 200 gL, perendaman 30 menit 73.389 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan beda nyata pada jenjang nyata 5 berdasarkan uji DMRT.
Gambar 6. Histogram berat umbi konsumsi per tanaman
Keterangan : P0 = Kontrol
P1 = GA3 0,1 gL, perendaman 30 menit P2 = Ekstrak rebung 1000 gL, perendaman 1 jam
P3 = Ekstrak rebung 1000 gL, perendaman 2 jam P4 = Ekstrak rebung 2000 gL, perendaman 1 jam
P5 = Ekstrak rebung 2000 gL, perendaman 2 jam P6 = Ekstrak kecambah kacang hijau 100 gL, perendaman 15 menit
P7 = Ekstrak kecambah kacang hijau 100 gL, perendaman 30 menit P8 = Ekstrak kecambah kacang hijau 200 gL, perendaman 15 menit
P9 = Ekstrak kecambah kacang hijau 200 gL, perendaman 30 menit
55.000 60.000
65.000 70.000
75.000
P0 P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
P8 P9
B e
rat Um
b i
g
Perlakuan
Berat Umbi Konsumsi
40 Berat umbi tersebut dipengaruhi oleh kinerja giberellin yang menstimulasi
kinerja auksin, yang akan mempengaruhi aktivitas meristem pada mata tunas untuk membentuk tunas lateral, dan dari tunas lateral inilah terbentuk anakan
umbi baru. Jumlah anakan cenderung berpengaruh terhadap ukuran umbi. Umumnya semakin banyak jumlah anakan, semakin kecil umbinya, begitu juga
sebaliknya, dimana hal ini berpengaruh nyata terhadap hasil umbi. Selain itu juga kandungan protein yang membentuk nitrogen, kalium dan fosfor
yang lebih tinggi pada ekstrak kecambah kacang hijau 200 gL, dengan lama perendaman 30 menit, yang meningkatkan pertumbuhan vegetatif. Keseimbangan
unsur hara tersebut, berperan dalam sintesis karbohidrat dan pembentukan protein. Unsur kalium sangat dibutuhkan untuk pembentukan pati dan translokasi hasil-
hasil fotosintesis seperti gula. Sedangkan fosfor berperan dalam membantu
penyerapan kalium, pembentukan lemak dan albumin, pembentukan buah pembesaran umbi, bunga dan biji fase generatif serta merangsang
perkembangan akar.
6. Hasil Umbi