Parameter Fisika – Kimiawi Perairan

fotosintesis lamun memerlukan suhu optimum 25 o C-35 o C dan pada saat cahaya penuh. Spesies lamun memiliki toleransi salinitas yang lebar yakni 10 ‰-40 ‰. Nilai optimum toleransi lamun terhadap salinitas adalah 35 ‰ Dahuri et al. 1996. Kisaran pH yang optimal untuk laut adalah 7,5-8,5 Nybakken, 1992. Kisaran pH yang baik untuk lamun adalah pada saat pH air laut normal karena pada saat tersebut ion karbonat yang dibutuhkan lamun untuk fotosintesis oleh lamun dalam keadaan melimpah.

2.5 Parameter Fisika – Kimiawi Perairan

Suhu merupakan parameter fisik yang sangat mempengaruhi pola kehidupan organisme perairan, seperti distribusi, komposisi, kelimpahan dan mortalitas. Suhu juga akan menyebabkan kenaikan metabolisme organisme perairan, sehingga kebutuhan oksigen terlarut menjadi meningkat Nybakken, 1988. Effendi 2003, menjelaskan bahwa peningkatan suhu perairan akan meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh organisme yang hidup didalamnya, sehingga konsumsi oksigen menjadi lebih tinggi. Peningkatan suhu perairan sebesar 10 o Salinitas dapat mempengaruhi penyebaran organisme benthos baik secara horizontal, maupun vertikal. Secara tidak langsung mengakibatkan adanya perubahan komposisi organisme dalam suatu ekosistem Odum, 1993. Gastropoda yang hidupnya berpindah-pindah seperti halnya bulu babi mempunyai kemampuan untuk bergerak guna menghindari salinitas yang terlalu rendah, namun bivalvia yang bersifat sessile akan mengalami kematian jika pengaruh air tawar berlangsung lama Effendi, 2003. Menurut Hutabarat dan Evans 1985 C, menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen oleh organisme akuatik sebanyak dua sampai tiga kali lipat. kisaran salinitas yang masih mampu mendukung kehidupan organisme perairan, khususnya fauna makrobenthos adalah 15 - 35‰. Kecerahan perairan dipengaruhi langsung oleh partikel yang tersuspensi didalamnya, semakin kurang partikel yang tersuspensi maka kecerahan air akan semakin tinggi. Selanjutnya dijelaskan bahwa penetrasi cahaya semakin rendah, karena meningkatnya kedalaman, sehingga cahaya yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis oleh tumbuhan air berkurang. Oleh karena itu, secara tidak langsung kedalaman akan mempengaruhi pertumbuhan fauna benthos yang hidup didalamnya. Disamping itu kedalaman suatu perairan akan membatasi kelarutan oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi Nybakken, 1988. pH merupakan faktor pembatas bagi organisme yang hidup di suatu perairan. Perairan dengan pH yang terlalu tinggi atau rendah akan mempengaruhi ketahanan hidup organisme yang hidup didalamnya Odum, 1993. Effendi 2003 menambahkan bahwa sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai kisaran pH sekitar 7 – 8,5. Kedalaman diukur dengan menggunakan pipa berskala, pengukuran kedalaman ini dimaksudkan untuk mengetahui kedalaman yang optimal bagi habitat organisme yang diamati. Disamping itu kedalaman suatu perairan akan membatasi kelarutan oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi Nybakken, 1988.

2.6 Jenis Substrat