Jenis Substrat Bahan Organik dalam Sedimen

kisaran salinitas yang masih mampu mendukung kehidupan organisme perairan, khususnya fauna makrobenthos adalah 15 - 35‰. Kecerahan perairan dipengaruhi langsung oleh partikel yang tersuspensi didalamnya, semakin kurang partikel yang tersuspensi maka kecerahan air akan semakin tinggi. Selanjutnya dijelaskan bahwa penetrasi cahaya semakin rendah, karena meningkatnya kedalaman, sehingga cahaya yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis oleh tumbuhan air berkurang. Oleh karena itu, secara tidak langsung kedalaman akan mempengaruhi pertumbuhan fauna benthos yang hidup didalamnya. Disamping itu kedalaman suatu perairan akan membatasi kelarutan oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi Nybakken, 1988. pH merupakan faktor pembatas bagi organisme yang hidup di suatu perairan. Perairan dengan pH yang terlalu tinggi atau rendah akan mempengaruhi ketahanan hidup organisme yang hidup didalamnya Odum, 1993. Effendi 2003 menambahkan bahwa sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai kisaran pH sekitar 7 – 8,5. Kedalaman diukur dengan menggunakan pipa berskala, pengukuran kedalaman ini dimaksudkan untuk mengetahui kedalaman yang optimal bagi habitat organisme yang diamati. Disamping itu kedalaman suatu perairan akan membatasi kelarutan oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi Nybakken, 1988.

2.6 Jenis Substrat

Nybakken 1988 menjelaskan bahwa substrat dasar merupakan salah satu faktor ekologis utama yang mempengaruhi struktur komunitas makrobenthos. Penyebaran makrobenthos dapat dengan jelas berkorelasi dengan tipe substrat. bulu babi biasanya menempati substrat berupa lamun dan karang. Substrat dasar atau tekstur tanah merupakan komponen penting bagi kehidupan organisme. Substrat di dasar perairan akan menentukan kelimpahan dan komposisi jenis dari hewan bentos Odum, 1994. Tekstur substrat dikelompokkan dalam segitiga tekstur sedimen, pengelompokan tersebut berdasarkan presentase pasir, liat dan debu Gambar 5. Gambar 5. Segitiga tekstur sedimen Sutanto, 2005 Tekstur pasir memiliki laju peresapan air yang baik, kapasitas menahan air rendah, dan kandungan hara rendah. Tekstur liat kapasitas pengikatan air tinggi, aerasi kurang baik dan kandungan hara tinggi. Tekstur debu memiliki sifat antara pasir dan liat. Sedangkan tanah geluh adalah tanah yang memiliki kandungan pasir, debu dan liat hampir sama dan apabila ditetesi air sampai teksturnya agak melekat, maka akan mudah dibentuk seperti sosis dan akan retak atau patah jika dibengkokkan Sutanto, 2005.

2.7 Bahan Organik dalam Sedimen

Sedimen merupakan padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamkan dan tidak terganggu selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap tersebut terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relative besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Debu dan liat merupakan padatan yang dapat mengendap dengan sendirinya terutama jika airnya tidak terguncang Fardiaz, 1992. Bahan organik berasal dari hewan atau tumbuhan yang membusuk lalu tenggelam ke dasar dan bercampur dengan substrat. Bahan organik di dalam ekosistem perairan dapat berasal dari dalam perairan itu sendiri autochtonous maupun berasal dari luar allochtonous. Bahan organik yang berasal dari luar didapat dari adanya proses alami yang terbawa oleh air tanah dan air permukaan tanah serta berasal dari aktivitas manusia yang langsung memasukkan bahan organik ke dalam suatu perairan. Laju dan pertambahan kandungan bahan organik memiliki pengaruh yang besar terhadap populasi organisme dasar Effendi, 2003.

3. METODE PENELITIAN