beberapa pola verba bahasa Sasak dialek Bayan yang terbentuk dari verba dasar kelas II.
4.2.1. POLA N-DV
2
. Pola ini terdiri atas morfem {N-} dan dasar verba kelas II. Morfem {N-} yang membentuk pola ini memiliki lima buah alomorf yaitu: {m-}, {ñ-}, {
η-}, {
ηe-}, dan {n-}. Masing-masing alomorf akan muncul bergantian dalam kondisi yang berbeda sesuai dengan verba dasar yang dilekatinya. Berikut beberapa data
yang terbentuk dari pola ini. Tabel 17
Data Pembentukan Verba Pola N-DV
2
Kata Jadian Glos
Morfem Dasar Glos
ñorak berteriak
sorak teriak
nindo? menginap
tindo? tidur
njontlak meloncat
jontlak loncat
Dari data yang ditemukan menunjukkan bahwa verba dasar kelas II jarang sekali dapat berdistribusi sendiri dengan prefiks {N-}, artinya verba jenis ini
membutuhkan afiks lain untuk menyampurnakan maknanya. Misalnya saja dari data di atas, kata nokola
ŋ yang berasal dari verba dasar kelas II tokol duduk tidak akan berterima jika hanya berdistribusi dengan prefiks {N-} saja menjadi nokol.
Namun tidak selamanya demikian karena ditemukan juga verba dasar kelas II yang mampu berdistribusi hanya dengan prefiks {N-} seperti kata nindo?,
mindah, dan ñorak di atas.
4.2.1.1. Fungsi {N-} pada Pola N-DV
2
Prefiks {N-} pada pola ini memiliki fungsi membentuk verba aktif seperti pada kata ñorak. Kata tersebut berasal dari kata sorak , setelah berdistribusi
dengan prefiks {N-} verba tersebut berubah menjadi verba aktif yang berfokus pada pelaku.
4.2.1.2. Arti atau Nosi {N-} pada pola N-DV
2
Arti prefiks {N-} pada pola ini adalah melakukan pekerjaan seperti yang terdapat pada bentuk dasarnya. Misalnya pada kata ñorak yang merupakan
bentuk jadian dari verba dasar sorak + {N-} yang menimbulkan makna aktif. Dari data-data yang diperoleh, penulis mendapatkan satu data yang dinilai
sangat unik yaitu pengimbuhan prefiks {N-} pada verba dasar intransitif yang menghasilkan makna atau nosi yang berbeda dengan makna aslinya yaitu kata
tindoq [tindo?] tidur seharusnya jika ditambahkan dengan prefiks {N-} kata tersebut tidak akan menghasilkan makna yang berbeda dari bentuk dasarnya,
namun pada data ini kata tindoq jika ditambahkan dengan prefiks {N-} membentuk kata jadian nindoq [nindo?] menginap. Secara umum penambahan
prefiks {N-} pada kata kerja intransitif tidak merubah makna dasar dari verba tersebut namun hanya memberikan makna verba aktif, namun tidak demikian pada
data tindoq menjadi nindoq di atas. Kata tindoq tidur seharusnya akan bermakna aktif jika didistribusikan dengan prefiks {N} dan tidak berubah maknanya
maknanya menjadi menginap. Perhatikan perbedaan kedua kalimat berikut ini.
3 Le Amat
tindoq leq
kamarne [l
∂ amat tindo?
le? kamarn
∂] nama
tidur di
kamar-prnmn amat
tidur di
kamarnya
4 Le Amat
nindoq leq
kamarku [l
∂ amat nindo?
l ∂?
kamarku nama
prfk-tidur di
kamar-prnmn amat
menginap di
kamarku
4.2.1.3. Produktivitas Pola N-DV