’menidurkan’, nindoin [nindoin] meniduri, tetindoin [t ∂tindoin] ditiduri .
Masing-masing kata tersebut berpola D, N-D, N-D-ang, N-D-in, te-D-in, kelima pola tersebut mengalami proses afiksasi dan berkategori verba. Begitu juga
dengan pembentukan verba dari kata dasar yang berkategori nomina, misalnya kata bale [bale] ’rumah’ dapat menjadi bebale [b
∂bale] ’berumah’ atau ’memiliki rumah’. Kata tersebut berpola be-D yang terdiri atas prefiks be- yang berdistribusi
dengan nomina dasar. Jadi, penelitian ini difokuskan pada pola-pola pembentukan verba dari kata dasar yang berkategori verba dan nomina. Pola
tersebut difokuskan pada pola-pola sebagai hasil dari proses afiksasi saja.
1.2. Rumusan Masalah
Lingkup permasalahan yang dibahas dalam tesis ini adalah sistem verba bahasa Sasak dialek Bayan yang akan difokuskan pada bagaimana pola-pola
pembentukan verba dari kata dasar yang berkategori verba dan nomina, bagaimana proses morfofonemiknya, apa fungsi serta arti yang timbul dari afiks
yang membentuk pola tersebut, serta bagaimana produktivitas pembentukan verba dengan pola tersebut dalam bahasa Sasak dialek Bayan. Sistem verba pada
tesis ini akan dibatasi pada proses afiksasi saja. Dengan demikian, secara rinci permasalahan-permasalahan yang dibahas
dalam tesis ini adalah sebagai berikut : 1 Bagaimanakah pola-pola pembentukan verba dari dasar verba kelas I dan
apa fungsi, arti, dan produktivitas yang dihasilkannya?
2 Bagaimanakah pola-pola pembentukan verba dari dasar verba kelas II dan apa fungsi, arti, dan produktivitas yang dihasilkannya?
3 Bagaimanakah pola-pola pembentukan verba dari dasar nomina dan apa fungsi, arti, dan produktivitas yang dihasilkannya?
4 Bagaimanakah proses morfofonemik yang terjadi dalam pembentukan verba dengan pola tersebut?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, tesis ini memiliki empat tujuan, yaitu:
1 Mengetahui pola-pola pembentukan verba dari dasar verba kelas I, memahami fungsi, arti, dan produktivitas yang dihasilkannya.
2 Mengetahui pola-pola pembentukan verba dari dasar verba kelas II, memahami fungsi, arti, dan produktivitas yang dihasilkannya.
3 Mengetahui pola-pola pembentukan verba dari dasar nomina, memahami fungsi, arti, dan produktivitas yang dihasilkannya.
4 Mengetahui proses morfofonemik yang terjadi dalam pembentukan verba dengan pola tersebut.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi tentang sistem verba bahasa Sasak dialek Bayan bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam
usaha memperkaya khasanah budaya daerah terutama daerah Lombok.
Dari uraian di atas, maka manfaat penelitian ini dapat dirumuskan menjadi dua bagian pokok yakni: 1 manfaat teoretis dan 2 manfaat praktis seperti
dipaparkan di bawah ini. 1 Manfaat Teoretis
a Sebagai bahan informasi bagi peneliti-peneliti selanjutnya terutama bidang morfologi.
b Sebagai bahan atau informasi untuk membandingkan bahasa daerah yang ada di seluruh wilayah Nusantara.
c Menambah kekayaan linguistik dalam bidang morfologi 2 Manfaat Praktis
Sebagai bahan pengajaran bahasa daerah terutama morfologi. Hasil penelitian ini akan menambah referensi bagi pengajaran bahasa daerah terutama
tentang pembentukan kata kerja bahasa Sasak
BAB II 2.1. KAJIAN TEORI