27.3 Pengetahuan, persepsi risiko, dan perilaku membaca label kadaluarsa produk pangan
16
Tabel 8 Sebaran dan statistik responden berdasarkan pendapatan keluarga
Kategori pendapatan keluarga per bulan
Laki-laki n=157
Perempuan n=243
Total n=400
Rp1 000 000 15.3
12.3 13.5
Rp1 000 000-Rp5 000 000 60.5
53.1 56.0
Rp5 000 001 - Rp10 000 000
19.1 25.5
23.0 Rp10 000 000
5.1 9.1
7.5 Rata-rata ± SD
4 421 182.80 ± 4 516 158.28
5 284 156.61 ± 5 072 867.68
4 945 439.39 ± 4 874 459.42
Min-max 300 000-35 000 000 250 000-30 000 000 250 000-35 000 000
Uji beda p-value 0.071
Faktor Eksternal Mengikuti kuliah terkait Konsumen dan Label Pangan.
Sebanyak 27.4 persen responden laki-laki dan 32.1 persen perempuan pernah mengikuti kuliah
terkait konsumen. Tiga dari sepuluh responden pernah mengikuti kuliah terkait label pangan, yang terdiri dari 24.8 persen responden laki-laki dan 37.4 persen
perempuan.
Sumber Informasi Label. Sebanyak enam dari sepuluh responden mengaku
pernah mendapatkan informasi mengenai label produk pangan. Proporsi terbesar 37.0 responden mendapatkan informasi label dari satu sumber. Sebanyak 34.7
persen responden mendapatkan informasi mengenai label pangan melalui media internet. Selanjutnya, hanya sebesar 16.0 persen responden yang mendapatkan
informasi mengenai label pangan melalui media cetak seperti koran, majalah, dan tabloid Tabel 9.
Tabel 9 Sebaran responden berdasarkan sumber informasi mengenai label produk
pangan
No Sumber informasi
Laki-laki n = 157
Perempuan n = 243
Total n = 400
1 Pernah mendapatkan informasi label
62.4 71.2
67.8 2
Sumber informasi : a.
Tidak mendapatkan informasi 36.9
28.8 32.0
b. Internet
35.6 34.2
34.7
c. Media cetak koran, majalah, tabloid
15.9 16.0
16.0 d.
Media elektronik televisi dan radio 26.1
30.0 28.5
e. Teman, keluarga atau kerabat
15.2 24.2
21.0 f.
Penyuluhan, seminar, dan ceramah 18.4
25.9 23.0
3 Jumlah sumber informasi:
a. Mendapatkan informasi dari satu sumber
36.9 37.0
37.0
b. Mendapatkan informasi dari dua sumber
10.8 16.9
14.5 c.
Mendapatkan informasi dari tiga sumber 7.6
9.5 8.8
d. Mendapatkan infomasi dari empat
sumber 3.8
5.8 5.0
e. Mendapatkan informasi dari lima sumber
3.8 2.1
2.8
Ket: dapat memilih lebih dari satu sumber
17
Pelayanan dan Perlindungan Konsumen Pelayanan Pelaku Usaha.
Mayoritas 90.8 responden menjawab belum sepenuhnya konsumen di Indonesia dianggap raja oleh pelaku usaha. Masih
terdapat 5.5 persen responden yang beranggapan bahwa sama sekali konsumen di Indonesia belum dianggap raja oleh pelaku usaha. Hanya 3.7 persen responden yang
beranggapan bahwa konsumen di Indonesia sudah sepenuhnya dianggap raja oleh pelaku usaha.
Perlindungan Konsumen.
Enam dari sepuluh responden mengetahui keberadaan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI. Kurang dari separuh
33.5 responden mengetahui mengenai UU tentang Perlindungan Konsumen, dua dari sepuluh responden mengetahui keberadaan Lembaga Perlindungan
Konsumen Swadaya Masyarakat LPKSM. Selanjutnya, hanya 7.5 persen responden yang mengetahui tentang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
BPSK. Tidak terdapat perbedaan nyata antara responden laki-laki dan perempuan mengenai keempat pihak-pihak yang terkait perlindungan konsumen. secara
berturut-turut hasil uji beda untuk BPSK, YLKI, LPKSM, dan UU tentang Perlindungan Konsumen adalah 0.491, 0.220, 0.180, 0.319 Tabel 10.
Tabel 10 Sebaran responden berdasarkan pengetahuan mengenai Lembaga dan UU Perlindungan Konsumen
No Lembaga dan UU
Perlindungan Konsumen Laki-laki
n = 157 Perempuan
n = 243 Total
n= 400 Uji beda
L-P p-value
1 BPSK Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen 6.4
8.2 7.5
0.491 2
YLKI Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
65.6 58.8