Gambar 17. Perkembangan Proporsi Komponen Passiva Terhadap Total Passiva PT. Goodyear Indonesia Tbk Periode 2006-2010
4.4.2. Komposisi Rugi Laba
Dalam analisis persentase per komponen terhadap laporan rugi laba, komponen yang dilihat adalah komponen yang digunakan untuk menilai
kondisi profitabilitas perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk melihat proporsi biaya yang terjadi dihubungkan dengan nilai pendapatan
penjualan perusahaan.
Gambar 18. Perkembangan Proporsi Komponen Rugi Laba Terhadap Pendapatan Usaha Penjualan PT. Goodyear Indonesia Tbk
Periode 2006-2010 Pada Gambar 18, dapat dilihat bahwa komponen harga pokok
penjualan merupakan komponen dengan proporsi pengurang terbesar terhadap total penjualan. Terlihat bahwa proporsi harga pokok penjualan
38,17 48,33
70,98 63,17
63,80 61,83
51,67 29,02
36,83 36,20
- 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
2006 2007
2008 2009
2010 P
r o
po r
si T
e r
ha da
p
T ot
al A
k ti
va
Tahun Total Hutang
Total Modal Sendiri
4,92 4,94
4,11 4,99
4,92 91,47
89,68 92,4
85,1 90,06
8,53 10,32
7,6 14,9
9,94 2,59
3,89 0,07
9,37 3,84
0,12 0,23
3,19
20 40
60 80
100
2006 2007
2008 2009
2010 P
ro p
o rs
i T erh
a d
a p
P e
nda pa
ta n
Tahun
Beban Usaha Harga Pokok Penjualan
laba Kotor Laba Bersih
PendapatanBeban Lain-lain
terhadap penjualan yang rata-ratanya sebesar 89,74 persen. Hal ini menunjukkan besarnya proporsi penjualan yang terserap ke dalam
komponen harga pokok penjualan. Hal itu tentu akan menyebabkan proporsi laba kotor mengikuti arah yang berlawanan.
Selain komponen harga pokok penjualan, komponen biaya yang memiliki proporsi terbesar kedua terhadap penjualan adalah beban usaha
dengan nilai rata-rata sebesar 4,77 persen. Pada pos beban usaha menunjukkan proporsi yang cenderung sama, walaupun di tahun 2008
perusahaan mampu menekan beban usaha perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan berupaya untuk terus menjaga dan
melakukan efisiensi biaya dalam kegiatan operasionalnya. Proporsi laba bersih cenderung mengalami peningkatan walaupun
tidak begitu besar. Perusahaan mengalami penurunan laba bersih pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,07 persen, hal ini disebabkan karena tingginya harga
pokok penjualan dan terjadi kerugian atas selisih kurs. Laba bersih kembali mengalami peningkatan terbesar yaitu pada tahun 2009 yaitu sebesar 9,37
persen. Peningkatan ini lebih disebabkan karena rendahnya proporsi beban usaha dan harga pokok penjualan di tahun tersebut. Sedangkan di tahun
2010 laba bersih yang diperoleh perusahaan kembali menurun yaitu sebesar 3,84 persen.
4.5. Kinerja Perusahaan PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Analisis rasio digunakan untuk menilai tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas PT. Goodyear Indonesia Tbk. Melalui hasil
analisis ini aka diperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan pada tahun 2006-2010. Dalam mengintrepetasikan
angka rasio, dipergunakan hasil yang diperoleh dari analisis trend dan analisis persentase per komponen. Hasil analisis rasio terhadap laporan neraca dan
rugi laba dapat dilihat pada lampiran 12.
4.5.1. Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas akan menunjukkan posisi keuangan jangka pendek perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk