baik dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini dapat dilihat perkembangan yang cenderung menurun.
a. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajiban jangka pendeknya. Dilihat dari lima tahun
terakhir 2006-2010, rasio lancar perusahaan menunjukkan
perkembangan yang semakin menurun. Rata-rata rasio lancar PT. Goodyear Indonesia Tbk adalah 135,22 persen. Angka ini berada diatas
standar rata-rata rasio lancar yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 119,40 persen. Angka ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00,- hutang
lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp. 1,35,-. Dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan cukup baik dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya dibandingkan dengan rata-rata standar perusahaan sebesar Rp. 1,19,-.
Perkembangan nilai rasio ini dipengaruhi oleh perkembangan aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan. Jumlah hutang lancar selama
lima tahun pengamatan menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai aktiva lancar perusahaan. Pada periode 2010, nilai hutang lancar
mendekati nilai aktiva lancarnya sehingga didapatkan nilai rasio lancarnya paling kecil daripada tahun-tahun lainnya yaitu sebesar 86,42
persen.
b. Rasio Cepat Quick Ratio
Rasio cepat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan tidak memperhitungkan
persediaan. Dalam rasio ini persediaan tidak diperhitungkan dengan anggapan bahwa persediaan merupakan aktiva lancar yang iliquid atau
lambat untuk dicairkan menjadi uang kas. Dapat dilihat bahwa rasio cepat mengalami kecenderungan yang
semakin menurun. Penurunan ini terjadi karena perusahaan mengalami kenaikan total kewajiban lancar perusahaan yang disebabkan hutang
usaha, hutang lain-lain dan hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dan harus segera dipenuhi perusahaan. Begitu juga dengan aktiva lancar
tanpa persediaan yang mengalami peningkatan sebanding dengan kenaikan hutang lancar. Sehingga rasio ini cenderung mengalami
penurunan karena peningkatan aktiva juga diikuti dengan peningkatan hutang lancar perusahaan.
Dari hasil analisis rasio ini, rata-rata rasio cepat PT. Goodyear Indonesia Tbk adalah 85,68 persen yang berarti bahwa setiap Rp. 1,00,-
hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,85,- aktiva lancar tanpa persediaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu mendanai hutang
lancar nya kepada kreditur.
4.5.2. Rasio Solvabilitas
Analisis rasio solvabilitas dilakukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang atau memenuhi kewajiban- kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.
Tabel 3. Perkembangan Rasio Solvabilitas Tahun 2006-2010 Kondisi
Rasio Tahun
Rata- rata
2006 2007 2008
2009 2010
Aktual
Hutang 38,17 48,33
70,98 63,17
63,80 56,89
Hutang thp Ekuitas
61,73 93,53 244,53 171,49 176,23 149,50
Hutang Jk Panjang thp
Ekuitas 10,57 12,37 143,62
65,42 30,57
52,51 Ekuitas thp
Total Aktiva
61,83 51,67 29,02
36,83 36,20
43,11
Standard
Hutang 38,00 48,00
71,00 66,00
64,00 57,40
Hutang thp Ekuitas
62,00 94,00 245,00 191,00 176,00 153,60
Hutang Jk Panjang thp
Ekuitas -
- 112,00
66,00 45,00
44,60 Ekuitas thp
Total Aktiva
- -
- -
- -
Bagi para pemegang saham dan kreditur, tingkat solvabilitas ini sangat penting karena akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menanggung seluruh beban hutang dan jaminan untuk para pemegang
saham jika perusahaan dilikuidasi. Data-data pada pos aktiva, hutang serta ekuitas digunakan untuk mengetahui tingkat stabilitas keuangan untuk
jangka panjang. Penilaian tingkat solvabilitas PT. Goodyear Indonesia, Tbk
dilakukan dengan menggunakan rasio hutang, rasio hutang terhadap ekuitas, rasio hutang jangka panjang terhadap ekuitas dan rasio ekuitas
terhadap total aktiva. Data perkembangan rasio solvabilitas dapat dilihat pada Tabel 3 diatas.
Sedangkan trend grafik perkembangan rasio solvabilitas PT. Goodyear Indonesia Tbk dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Perkembangan Rasio Solvabilitas PT. Goodyear Indonesia Tbk Periode 2006-2010
a. Rasio Hutang Debt Ratio
Rasio hutang digunakan untuk menunjukkan banyaknya jumlah aktiva yang dibiayai dengan menggunakan pinjaman hutang. Selama
periode 2006-2010 nilai rata-rata rasio ini sebesar 56,89 persen. Yang artinya aktiva yang dibiayai oleh pinjaman adalah sebesar 56,89 persen
sedangkan 43,11 persen dibiayai oleh modal. Rasio ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata standar rasio hutang yang ditetapkan
perusahaan yaitu sebesar 57,40 persen. Kondisi ini menunjukkan resiko yang tidak terlalu besar ditanggung perusahaan. Karena perbedaan
38,17 48,33
70,98 63,17
63,80 61,73
93,53 244,53
171,49 176,23
10,57 12,37
143,62 65,42
30,57 61,83
51,67 29,02
36,83 36,20
- 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00
2006 2007
2008 2009
2010 P
er sen
ta se
Tahun Rasio Hutang
Rasio Hutang thp Ekuitas Rasio Hutang Jk Panjang thp Ekuitas
Rasio Ekuitas thp Total Aktiva
aktiva yang dibiayai hutang dan aktiva yang dibiayai modal tidak terlalu jauh bedanya.
Dilihat dari Gambar 20, terlihat adanya fluktuasi dengan kecenderungan yang meningkat di tahun 2007-2008. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan berani mengambil resiko dengan melakukan pinjaman yang lebih besar untuk membiayai aktivanya
karena adanya perluasan kapasitas produksi, sedangkan di tahun 2009- 2010 relatif menurun dan stabil.
b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas DebtEquity ratio