Analisis Solvabilitas Analisis Aktivitas

likuiditas. Namun rasio lancar yang tinggi menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva yang ada untuk menghasilkan laba Sawir, 2005. 2. Rasio Cepat Quick Ratio Rasio cepat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. Menurut Sawir 2005, persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah sehingga sulit untuk direalisasikan menjadi uang kas dalam waktu yang singkat. Jadi rasio ini dinilai lebih baik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

b. Analisis Solvabilitas

Analisis solvabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang Munawir, 2007. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang. Rasio-rasio yang umum digunakan dalam analisis solvabilitas antara lain Munawir, 2007: 1. Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva Debt to Total Asset Ratio Rasio ini menunjukkan proporsi antara total kewajiban perusahaan dengan total kekayaan perusahaan yang dimiliki. Semakin tinggi nilai persentase rasio utang maka semakin tinggi pula resiko perusahaan yang harus ditanggung perusahaan Sawir, 2005. 2. Rasio Hutang terhadap Ekuitas Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas modal yang digunakan dalam mendanai aktiva dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya Sawir, 2005. 3. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas Long Term Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan proporsi hutang jangka panjang dan modal sendiri dalam pembiayaan aktiva, dan juga merupakan jaminan terhadap hutang jangka panjang dengan modal sendiri Riyanto, 2001. 4. Rasio Ekuitas terhadap Total Aktiva Equity to Total Asset Ratio Rasio ini menunjukkan besarnya modal sendiri yang digunakan untuk mendanai seluruh aktiva perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio maka semakin kecil jumlah pinjaman perusahaan yang digunakan untuk mendanai seluruh aktiva perusahaan Riyanto, 2001.

c. Analisis Aktivitas

Analisis aktivitas menunjukkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan didalam mengelola dan menggunakan asset untuk memperoleh keuntungan profit dari penjualan. Analisis aktivitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut : 1. Rasio Perputaran Total Aktiva total Asset turn Over Ratio Rasio ini menunjukkan sejumlah mana tingkat efektivitas penggunaan seluruh aset perubahan dalam rangka menghasilkan penjualan dan memperoleh laba profit Riyanto, 2001. Nilai rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan bersih yang dapat dilakukan untuk setiap rupiah total aktiva yang dimiliki perusahaan. 2. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Fixed Asset Turn Over Ratio Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan aktiva tetap dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan penjualan. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. 3. Rasio Perputaran Piutang Account Receivable Turn Over Ratio Rasio perputaran piutang merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi angka rasio ini berarti semakin cepat perputaran piutang dalam satu periode, maka modal kerja yang tertanam dalam piutang semakin turun karena semakin cepat pencairan piutang menjadi bentuk kas Riyanto, 2001. Sedangkan Periode Pengumpulan Piutang Collection Periode merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menagih atau mengumpulkan piutangnya. Semakin lama waktu pengumpulan piutang penagihan, maka semakin besar resiko piutang tersebut menjadi tak tertagih Riyanto, 2001.

d. Analisis Profitabilitas