maka semakin baik perusahaan dalam mengelola manajemennya Sawir, 2005.
2.4. Penelitian Terdahulu
Setiati 2004 melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan PT. Jaya Teknik Indonesia periode 1999-2003 dengan menggunakan analisa
trend, analisa persentase per komponen, analisa rasio dan analisa Du pont. Analisa trend terhadap neraca menunjukkan bahwa jumlah aktiva
lancar mengalami penurunan pada tahun 2000 dan peningkatan pada tahun 2001-2003. Peningkatan terbesar dicapai pada tahun 2003
berkaitan dengan meningkatnya jumlah kas dan bank serta uang muka. Analisa trend terhadap laporan rugi laba menunjukkan adanya trend yang
meningkat pada pendapatan kontrak selama lima tahun pengamatan. Peningkatan terbesar dicapai pada tahun 2003, berkaitan dengan adanya
kenaikan alat-alat listrik dan mekanik sehingga mengakibatkan naiknya harga jual dari jasa konstruksi dan perdagangan. Peningkatan pendapatan
juga diikuti dengan trend yang meningkat pada biaya kontrak. Laba bersih perusahaan meningkat jika dibandingkan tahun dasar, kecuali
tahun 2000, karena pada tahun tersebut kenaikan beban usaha melebihi kenaikan pendapatan kontrak.
Analisa persentase per komponen terhadap neraca menunjukkan bahwa aktiva lancar memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan
dengan aktiva tetap dan hutang lancar cenderung menurun. Proporsi hutang lancar lebih besar dari hutang jangka panjangnya. Analisa
persentase per komponen terhadap laporan rugi laba menunjukkan bahwa nilai proporsi faktor pengurang yang terbesar terhadap total pendapatan
kontrak adalah biaya kontrak. Proporsi beban usaha berfluktuasi yang menyebabkan komponen laba usaha maupun laba bersih berfluktuasi.
Berdasarkan analisa rasio menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan yang cukup likuid, kurang solvabel dan kurang aman posisi
kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban keuangannya, aktivitas perusahaan yang sudah baik namun kebijakan
kredit yang diberikan terlalu lunak, dan profitabilitas perusahaan yang
mampu menghasilkan keuntungan yang cukup baik. Sedangkan analisa Du Pont menunjukkan bahwa kinerja perusahaan selama lima tahun
cenderung berfluktuasi. Nilai ROE tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar 49,25 persen, hal ini menunjukkan produktivitas modal sendiri
untuk menghasilkan keuntungan meningkat. Suseno 2010 melakukan penelitian kinerja keuangan PT.
Bimatama Indonesia Estetika, Jakarta periode 2004-2008 dengan menggunakan analisa trend, analisa persentase per komponen, analisa
rasio dan analisa Du pont. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan keuangan perusahaan selama lima tahun menunjukkan
bahwa keuangan jangka pendek dilihat dari komponen yang digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan yaitu hutang lancar dan aktiva lancar
mengalami peningkatan secara fluktuatif. Sementara kondisi keuangan jangka panjang dilihat dari komponen yang digunakan untuk menilai
solvabilitas perusahaan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam dua tahun terakhir dengan laju peningkatan terbesar terjadi dalam
komponen total hutang dan diikuti oleh total aktiva dan modal sendiri. Sedangkan pada laporan rugi laba dapat dilihat bahwa komponen
pendapatan usaha, harga pokok penjualan, beban usaha, dan laba bersih cenderung meningkat setiap tahunnya.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan usaha perusahan yang tercermin dari laporan keuangannya dari tahun ke tahun. Penilaian kinerja keuangan suatu
perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan seberapa
berhasil suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Gambaran mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diperoleh dengan
cara melakukan analisis terhadap laporan keuangannya, sehingga laporan keuangan tersebut bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia
Tbk dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk periode 2006-2010. Laporan keuangan yang digunakan
adalah neraca dan rugi laba. Laporan neraca menunjukkan posisi finansial suatu perusahaan pada suatu saat, sedangkan laporan rugi laba
menunjukkan hasil operasi selama periode tertentu. Melalui analisis laporan keuangan biasa diantaranya analisis Trend ,analisis peramalan,
analisis per komponen, analisis rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas serta analisis Du Pont dapat diketahui
informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas kerangka pemikiran dapat dilihat pada
Gambar 2.