Penelitian ini berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi dengan Studi Kasus di Kecamatan Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan produksi padi sawah, dan menganalisis tingkat optimasi penggunaan faktor-faktor
produksi pada usahatani padi sawah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor luas lahan garapan, jumlah tenaga kerja efektif, jumlah pupuk, jumlah pestisida,
pengalaman petani dalam berusahatani, jarak rumah petani dengan lahan garapan, dan sistem irigasi berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan produksi padi
sawah. Selain itu, luas lahan garapan, jumlah tenaga kerja efektif, jumlah pupuk, jumlah pestisida, jarak lahan garapan dengan rumah petani, dan sistem irigasi
berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi sawah, sedangkan pengalaman petani tidak berpengaruh non significant terhadap peningkatan produksi padi
sawah.
2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual
Kebijakan subsidi pupuk ditetapkan adalah untuk membantu sektor pertanian terutama berkaitan dengan penghematan input produksi bagi petani.
Pengadaan pupuk bersubsidi adalah dari produsen dengan sistem rayonisasi yang terdiri dari PT. Pupuk Sriwijaya, PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kaltim, PT.
Pupuk Kujang Cikampek, dan PT. Pupuk Iskandar Muda yang bertanggungjawab pada ketersediaan setiap pupuk pada masing-masing daerahnya. Penyaluran
pupuk bersubsidi diatur berdasarkan mekanisme penyaluran yang telah ditetapkan pemerintah dari Lini I sampai kepada petani. Pengadaan dan penyaluran pupuk
bersubsidi ini juga diadakan pengawasan terutama berkaitan dengan prinsip enam tepat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Pasal 6 ayat 3. Dari
pengawasan ini akan ada suatu evaluasi tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi oleh KP3 daerah. Pada penelitian ini akan membahas efektivitas
kebijakan pupuk bersubsidi terutama berkaitan dengan produksi padi di Kabupaten Bogor. Kerangka pemikiran akan dijelaskan pada gambar berikut ini.
Keterangan : = Ruang lingkup penelitian
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Input Produksi Pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan hijauan makanan ternak
Kebijakan Subsidi Pupuk untuk Sektor Pertanian
Input ProduksiPadi Penetapan HET Pupuk
Bersubsidi
Respon Produksi Padi terhadap Penggunaan Pupuk
Respon Penggunaan Pupuk terhadap Harga
- Peningkatan Efektivitas - Rekomendasi Kebijakan
Efektivitas Kebijakan Waktu
Jumlah Efektif
tidak efektif? Harga
Tempat
Pada Gambar 2.3 dapat ditunjukkan bahwa kebijakan subsidi pupuk untuk sektor pertanian berupa penetapan HET pada pupuk. Penetapan HET ini bertujuan
untuk membantu biaya produksi pertanian. Penelitian ini fokus pada produksi padi. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi adalah luas lahan, jumlah
pupuk, jumlah tenaga kerja, jumlah benih atau bibit, dummy benih, dan dummy efektivitas harga. Namun, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
pengaruh pupuk bersubsidi terhadap produksi padi dengan asumsi bahwa fakor lain dianggap tetap. Dalam mengetahui efektivitas kebijakan subsidi pupuk
terhadap produksi padi diukur berdasarkan enam indikator, yaitu tepat tempat, tepat waktu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat mutu, tepat harga. Namun, dalam
penelitian ini pengujian efektivitas terhadap kebijakan subsidi pupuk hanya difokuskan dalam empat indikator, yaitu harga, tempat, waktu, dan jumlah.
Masing-masing indikator mempunyai kriteria tersendiri. Pengujian empat indikator tersebut akan dilakukan dengan teknik wawancara kepada petani untuk
melihat fakta di lapangan tentang subsidi pupuk dan pengaruhnya terhadap produksi padi yang akan menunjukkan efektif atau tidaknya kebijakan subsidi
pupuk. Pengaruh produksi padi dilihat dari respon penggunaan pupuk terhadap harga dan respon produksi padi terhadap penggunaan pupuk. Dari kesimpulan
efektif atau tidaknya subsidi pupuk akan didapatkan rekomendasi kebijakan agar kebijakan ini lebih efektif dan bermanfaat terhadap peningkatan produksi padi.
III. METODE PENELITIAN