Exchange Traded Fund (Etf) Sebagai Instrumen Alternatif Dalam Investasi Di Pasar Modal Indonesia
EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN
ALTERNATIF DALAM INVESTASI
DI PASAR MODAL INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan
Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
KRISTI EMELIA PASARIBU NIM: 110200123
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN
ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan
Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
KRISTI EMELIA PASARIBU 110200123
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
Ketua Departemen Hukum Ekonomi
NIP. 197501122005012002 Windha, S.H.,M.Hum.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
NIP.195603291986011001NIP.197302202002121001
(3)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karuniaNya yang tiada berkesudahan dan telah memberikan penulis kekuatan dan kemampuanuntuk menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN
ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA” yang
membahas penerapan produk reksa dana yang dapat diinvestasikan di bursa efek serta perlindungan hukum terhadap investor dalam perdagangan exchange traded fund, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan, semangat, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara;
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.H., D.F.M, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
(4)
5. Ibu Windha, S.H., M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum EkonomiFakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih bu.
6. Bapak Ramli Siregar, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum
Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
7. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan masukan terhadap penulisan skripsi ini ;
8. Bapak Dr. Mahmul Siregar., S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II
penulis ;
9. Bapak Azwar Mahyuzar, S.H., selaku Dosen Penasehat Akademik penulis;
10.Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara seluruhnya
yang telah mendidik danmembimbingpenulis selama menempuh pendidikan perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
11.Teristimewa untuk orangtua penulis. Christian Raja Pasaribu, S.E, dan Emmy Simorangkir yang telah memberi dukungan, semangat, dan doa sehingga penulis mampu mengerjakan penulisan skripsi ini.To my Mom and Dad, no matter how bad I fell, I always know that you will catch me and help me get up. Thank for becoming a hero in my life.
12.Kakak-kakak penulis, Irma Angelia Pasaribu, S.E., Renta Norita Pasaribu, S.TP., Juwita Carolin Pasaribu, S.T., M.BA, Riris Pasaribu, S.E., Lusi Laura Pasaribu., S.Kom., dan adik penulis satu-satunya Josua Partogi Parasian Pasaribu, semangat kuliahnya dek supaya cepat dapat gelar ST nya.
(5)
13.Kepada orang-orang yang pertama sekali penulis kenal sejak kuliah di fakultas hukum, Intan Pasaribu, Emma Sinaga, Dyah Putri Ayu, Ari Pareme, Kartika Feby, Jhon Willi, terimakasih untuk persahabatan yang tetap terjalin sampai sekarang dan terimakasih untuk setiap support dan doa yang telah kalian berikan.
14.Adik-adik Kelompok Kecil ICHTUS (Irvin Sihombing dan Elviana Ambarita)
dan EXAUDI (Rumondang Siagian, Dyna Mindaughter, Betric Banjarnahor, Melisa, Chrissya Tarigan) yang telah memberi dukungan dan doa kepada penulis.
15.Kelompok Kecil Ozora dan Solafide (Kak Joice S.H, Hary Tama, Maruli
Sinaga, Daniel Sinaga, Okta Ginting, Hengky Simanjuntak, Juanda Tampubolon, dan Ricky David).
16.Kepada teman-teman klinis Sheila Wiyasih Elang, Rolas Putri, Dheo Michael, Algrant Ginting, Fadhel Muhammad, Isaac Sahala, dan Vincent yang tergabung di grup Line “Gang Bang”. Terimakasih untuk setiap dukungan dan doa dari kalian. Semangaaat menuju SH guys!!
17.Teman-teman sepelayanan Jessica Grace, Ibreina Pandia, Margaretha Sianturi, Sarah Nova, Dyna Hasibuan, Tri Yanto Yeremia, Frans Yoshua, Jaka Lumbanraja, Nathan Lumbanraja, Tody Marpaung, Tulus Nababan.
18.IMAHMI (Ikatan Mahasiswa Hukum Ekonomi) 2011., Alex Sandro, Samuel
Simanjuntak, Thresya Nova, Sri Nita Pagit, Febrina Yuletha, Jhon Purba, Theo Silaban, Kristina Simbolon, Melva Simanungkalit dan kawan-kawan
(6)
IMAHMI lainnya yang telah memberi dukungan kepada penulis. Salam IMAHMI!!
19.Teman-teman stambuk 2011, Imelda Sinurat, Citra Kesuma, Rurin Tambun,
Octaviana, Novia, Agnestesia Rizky, Margaretha Siahaan, Nesya Yulia, Kiki Ayu, Gabetta Solin, Togar Nainggolan.
20.Seksi Doa Panitia Retreat UKM KMK USU UP FH., Teresia Pakpahan,
Saidibot Panjaitan, Laratisa Manurung, Helen Pasaribu yang telah memberi semangat dan doa kepada penulis. Semangat kuliahnya dek, segera menyusul. 21.Keluarga besar Clarabelle Choir, terkhusus untuk Bg Isa Sembiring yang telah
memberi semangat dan motivasi kepada penulis sejak SMA sampai sekarang, dan untuk personil G9 (Kristin Simanjuntak, Maria Ompusunggu, Vricsiliya Panjaitan, Sri Kartini, Wenny LumbanGaol, Esra Elisabeth, Emma Novia, dan Novita Olivia) semangaat untuk skripsiannya gadis-gadis bertalenta! Dan terimakasih untuk semua abang, kakak, adik Clarabelle Choir yang juga telah memberi dukungan kepada penulis.
22.Untuk setiap orang yang telah memberi support, doa, dan telah membantu
penulis dalam penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih. Gamsahamnida.
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR SKEMA ... . iv
DAFTAR TABEL ... v
ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 8
D. Keaslian Penulisan ... 9
E. Tinjauan Kepustakaan ... 10
F. Metode Penelitian ... 14
G. Sistematika Penelitian ... 16
BAB II PENGATURAN REKSA DANA DI PASAR MODAL INDONESIA A. Pengertian dan Bentuk-Bentuk Reksa Dana ... 18
B. Pihak-Pihak dalam Reksa Dana ... 32
C. Mekanisme Perdagangan Reksa Dana ... 36
D. Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Reksa Dana ... 39
(8)
BAB III PENERBITAN DAN PERDAGANGAN ETF
SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA
A. Pengertian dan Sejarah Lahirnya ETF ... 56
B. Perkembangan ETF di berbagai negara ... 62
C. Ketentuan Hukum ETF ... 64
D. Penerbitan dan Perdagangan ETF di Bursa Efek ... 67
E. Kelemahan dan Keunggulan ETF ... 79
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN EXCHANGE TRADED FUND (ETF) MELALUI BURSA EFEK A. Perlindungan Hukum terhadap Investor di pasar modal ... 83
B. Perlindungan Hukum terhadap Investor dalam perdagangan ETF melalui Bursa Efek ... 87
C. Penerapan Prinsip Keterbukaan dalam ETF... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 97
B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA
(9)
DAFTAR SKEMA
Halaman Skema 1. Mekanisme Kegiatan Reksa Dana berbentuk Perseroan... 36 Skema 2. Mekanisme Kegiatan Reksa Dana KIK ... 38 Skema 3.Mekanisme Penerbitan dan Perdagangan ETF ... 69
(10)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Perbedaan ETF dengan reksa dana open-ended ... 61 Tabel 2. Perkembangan ETF di berbagai negara ... 62 Tabel 3. Beberapa produk ETF di Indonesia ... 76
(11)
ABSTRAK
EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA
Kristi Emelia Pasaribu* Bismar Nasution** Mahmul Siregar***
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.Oleh karena adanya peningkatan reksa dana yang signifikan maka perlu adanya pengembangan inovasi pada reksa dana yaitu salah satuinovasi yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Funds).Adapun permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana pengaturan reksa dana dalam pasar modal, penerbitan dan perdagangan exchange traded fund sebagai instrumen alternatif investasi di pasar modal, dan perlindungan terhadap investor dalam perdagangan exchange traded fund melalui bursa efek.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat normatif yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sekunder, yang merupakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier melalui peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan media elektonik/internet.
Exchange Traded Fundadalah penggabungan karakteristik dari dua produk yakni reksa dana berbentuk terbuka dan saham. Investor membeli unit
penyertaan atau saham Exchange Traded Fund di suatu bursa.PT. Bursa Efek
Indonesia mulai awal tahun 2007 telah memberikan kesempatan untuk
memperdagangkan ETF (Exchange Traded Fund) di Pasar Modal
Indonesia.Instrumen ini merupakan instrumen investasi yang murah yangdapat mengakses eksposur pasar secara luas.Disamping itu, Exchange Traded Fund juga memiliki struktur biaya yang lebih rendah dari reksadana konvensional yang telah ada.Bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada investor dalam perdagangan Exchange Traded Fund (ETF) melalui Bursa Efek adalah diatur dalam perjanjian pendirian Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif yang dibuat dan ditandatangani oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian.Investor juga mendapat perlindungan hukum dari Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, khususnya peraturan BAPEPAM, dan fiduciary duty yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Kata kunci: Exchange Traded Fund, Pasar Modal
*
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**
Dosen Pembimbing I
***
(12)
ABSTRAK
EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA
Kristi Emelia Pasaribu* Bismar Nasution** Mahmul Siregar***
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.Oleh karena adanya peningkatan reksa dana yang signifikan maka perlu adanya pengembangan inovasi pada reksa dana yaitu salah satuinovasi yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Funds).Adapun permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana pengaturan reksa dana dalam pasar modal, penerbitan dan perdagangan exchange traded fund sebagai instrumen alternatif investasi di pasar modal, dan perlindungan terhadap investor dalam perdagangan exchange traded fund melalui bursa efek.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat normatif yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sekunder, yang merupakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier melalui peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan media elektonik/internet.
Exchange Traded Fundadalah penggabungan karakteristik dari dua produk yakni reksa dana berbentuk terbuka dan saham. Investor membeli unit
penyertaan atau saham Exchange Traded Fund di suatu bursa.PT. Bursa Efek
Indonesia mulai awal tahun 2007 telah memberikan kesempatan untuk
memperdagangkan ETF (Exchange Traded Fund) di Pasar Modal
Indonesia.Instrumen ini merupakan instrumen investasi yang murah yangdapat mengakses eksposur pasar secara luas.Disamping itu, Exchange Traded Fund juga memiliki struktur biaya yang lebih rendah dari reksadana konvensional yang telah ada.Bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada investor dalam perdagangan Exchange Traded Fund (ETF) melalui Bursa Efek adalah diatur dalam perjanjian pendirian Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif yang dibuat dan ditandatangani oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian.Investor juga mendapat perlindungan hukum dari Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, khususnya peraturan BAPEPAM, dan fiduciary duty yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Kata kunci: Exchange Traded Fund, Pasar Modal
*
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**
Dosen Pembimbing I
***
(13)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara memerlukan pembiayaan baik dari pemerintah dan masyarakat.Penerimaan pemerintah untuk membiayai pembangunan nasional diperoleh dari pajak dan penerimaan lainnya. Adapun masyarakat dapat memperoleh dana untuk berinvestasi melalui perbankan, lembaga pembiayaan, dan pasar modal. Pasar modal merupakan alternatif pendanaan baik bagi pemerintah maupun swasta. Pemerintah yang membutuhkan dana dapat menerbitkan obligasi atau surat utang dan menjualnya ke masyarakat lewat pasar modal.1
Pasar modal di Indonesia membawa dampak positif terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena pasar modal mempunyai peranan yang penting, antara lain :2
1. Pasar modal merupakan fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli
dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan.
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk
memperoleh hasil yang diharapkan. Keadaan tersebut akanmendorong perusahaan untuk memenuhi keinginan para investoruntuk memperoleh hasil yang diharapkan.
1
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 1.
2
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta: UPP-AMPYKPN, 2000), hlm. 7-8.
(14)
3. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham atau surat berharga yang dimilikinya.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembagan suatu perekonomian.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Pasar modal mempertemukan pemilik dana) dengan pengguna dana untuk
tujuan investasi jangka menengah. Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud efek. Pemilik dana menyerahkan sejumlah dana dan penerima dana (perusahaan terbuka) menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek.3
Tentu saja tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini masyarakat Indonesia belum cukup mengenal manfaat melakukan investasi di pasar modal.Bursa efek hanya sebagai bursa yang memperdagangkan saham atau obligasi semata. Dari sisi masyarakat keinginan untuk berinvestasi di pasar modal dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :4
1. Tergantung dari bunga bank, bila tingkat bunga deposito lebih tinggi dari bunga obligasi keinginan berinvestasi di pasar modal akan menurun. Kebijakan moneter pemerintah akan mempengaruhi pasar modal karena akan berdampak pada pilihan investasi.
2. Keadaan ekonomi keseluruhan apakah sedang resesi, berkembang atau stabil. Ekonomi resesi, daya beli masyarakat turun, keadaan ini berpengaruh pada faktor lain seperti produksi, keuangan, dan keuntungan perusahaan. Dalam kondisi demikian, keinginan orang untuk berinvestasi akan menurun. Pilihan
3
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 10.
4
(15)
investasi yang aman adalah mengamankan uangnya di deposito atau membeli valuta asing.
3. Faktor politis sebagai faktor yang menentukan, mempengaruhi rencana dan
keputusan investasi para investor.
4. Faktor hukum, kepatuhan hukum pelaku pasar untuk menjalankan segala
ketentuan hukum yang tercantum dalam berbagai peraturan Bapepam akan menjadi tolak ukur sejauh mana pelaku pasar dapat menjaga instrumen ekonomi ini menjadi wadah yang dapat dipercaya.
Setiap orang yang memutuskan akan berinvestasi di pasar modal atau tidak harus memperhatikan faktor-faktor diatas, hal ini dikarenakan pasar modal dimanapun berada mempunyai ciri yang sifatnya universal yaitu :
1. Investasi berisiko tinggi ; 2. Prinsip keterbukaan ; 3. Pertanggungjawaban ; 4. Jaminan kepastian hukum ; 5. Perlindungan investor ; 5
Berinvestasi di pasar modal mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan berinvestasi pada bidang lainnya karena sangat terpengaruh oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas. Nasihat yang mungkin sering didengar sebelum berinvestasi di pasar modal adalah jangan menaruh telur dalam satu keranjang, tetapi dalam sepuluh keranjang. Artinya kalau anda memiliki dana jangan semuanya diinvestasikan di pasar modal, tetapi sebarlah dalam beberapa
5Ibid.,
(16)
pilihan investasi sehingga kalau mengalami kerugian akibat investasi di pasar modal, masih memiliki investasi yang lain.
Dana yang digunakan oleh perusahaan berasal dari masyarakat maka prinsip utama yang dipegang di pasar modal adalah prinsip keterbukaan. Prinsip ini merupakan pertanggungjawaban karena menggunakan dana masyarakat. Masyarakat sebagai pemegang saham harus mengetahui bagaimana pengelolaan dana mereka oleh perusahaan. Keterbukaan merupakan kewajiban bagi perusahaan (emiten) untuk menginformasikan kepada investor dan masyarakat tentang keadaan usahanya yang meliputi aspek keuangan, hukum, manajemen, dan harta kekayaan perusahaan.6
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu negara terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia. Semakin maju pasar modal, semakin bervariasi instrumen pasar modal dan semakin bervariasi instrumen pasar yang diperdagangkan di bursa. Semakin banyak instrumen yang ditawarkan akan membuat banyak pilihan bagi pelaku pasar dan kemungkinan pasar semakin diminati oleh investor, baik lokal maupun asing.7
Pasar modal Indonesia sejak tahun 1996 telah mengembangkan reksa dana sebagai salah satu instrumen alternatif untuk menjangkau investor. Investor yang membeli reksa dana akan mendapatkan keuntungan atau kerugian yang berasal dari selisih pendapatan harga beliantara Nilai Aktiva Bersih (selanjutnya disebut
6Ibid.,
hlm. 6. 7
I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern (Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti, 2000), hlm. 255 seperti dikutip Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Seri Pengetahuan Pasar Modal: Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 1.
(17)
NAB) per unit pada awal pembelian dan harga NAB per unit pada saat penjualan kembali reksa dana tersebut. 8
Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.9Reksa dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam sebuah pasar modal. Hal ini dikarenakan reksa dana, termasuk yang dikenal di Indonesia baik yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (selanjutnya disebut KIK) maupun reksa dana berbentuk perseroan dikelola oleh manajer investasi yang mewakili para investor yang berpartisipasi dalam reksa dana. 10
Perkembangan pasar modal juga dapat dilihat dari semakin banyak dan bervariasi instrumen yang diperdagangkan di bursa. Berdasarkan Peraturan Bapepam Nomor IV B.3 terdapat reksa dana KIKyang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.4 Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.11
Sepanjang kurun waktu 2000-2003 perkembangan reksa dana menunjukkan peningkatan yang signifikan, namun padatahun 2004 peningkatan
8
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Seri Pengetahuan Pasar Modal. Reksa Dana dan Peran serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), hlm. 10.
9
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Angka 27.
10
Gunawan Widjaja dan Parendra Tama, Exchange Traded Fund di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 4.
11
(18)
nilai aktiva bersih reksadana menunjukkanperkembangan yang melambat atau mengalami titik kejenuhan. Hal inimemerlukan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan reksadana. Salah satuinovasi yang dapat dilakukan adalah dengan
pengembangan reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa (Exchange Trade
Funds).
Exchange Traded Fund(selanjutnya disebut ETF) pada dasarnya adalah penggabungan karakteristik dari dua produk yakni reksadana berbentuk terbuka (open-ended fund) dansaham. Namun tidak seperti reksadana konvesional yang telah ada, investor tidak membeli atau menjual kembali unit penyertaannya kepada manajer investasi. Investor justru membeli atau menjual unit penyertaan atau saham ETF di suatu bursa. ETF adalah reksa dana yang unit penyertaan atau sahamnya tercatat dan diperdagangkan di bursa efek yang tujuan utama investasinya adalah untuk memperoleh tingkat pendapatan yang sama dengan indeks yang ditargetkan atau indeks yang menjadi acuan.12
Sejak diperkenalkan di Amerika tahun 1993 perkembangan nilai dana kelolaan ETF menunjukkan tingkat pertumbuhan yang signifikan dan sampai dengan akhir Juni 2005 jumlah ETF yang sudah tercatat dan diperdagangkan Bursa Efek Indonesia mulai awal tahun 2007 telah memberikan kesempatan untuk memperdagangkan ETF di pasar modal Indonesia. Instrumen ini merupakan instrumen investasi yang murah yangdapat mengakses eksposur pasar secara luas. Disamping itu, ETF juga memiliki struktur biaya yang lebih rendah dari reksadana konvensional yang telah ada
12
(19)
sebanyak 171buah dengan total dana kelolaan sebanyak US$242,6 milliar.13
Produk ETF yang berkembang demikian pesat di sejumlah negara ini akan juga dikembangkan di pasar modal Indonesia. Dengan pertimbangan bahwa produk investasi ETF akan menjadi salah satu daya tarik investor di masa depan maka tuntutan adanya kepastian hukum menjadi semakin lebih besar.Apabila seorang investor melakukan investasi dalam reksa dana, maka mereka akanmengharapkan mendapatkan perlindungan, kepastian dan penegakan hukum. Oleh karenanya, landasan hukum pasar modal harus diarahkan agar mampu menampung kejadian-kejadian yang berskala global. Aparat dan pelaku pasar modal harus meningkatkan kemampuan dan memiliki pengetahuan tentang sistem dan praktek-praktek hukum yang berlaku di pasar modal internasional, Hal ini
akan semakin penting mengingat investor di seluruh dunia menjadikan law
enforcement sebagai acuan dan prasyarat utama dalam pertimbangan investasi. Peningkatan nilai asset yang luar biasa tersebut dikerenakan ETF memiliki karakteristik yang lebih menarik dibandingkan dengan reksa dana konvesional.
14
13
Tim Exchange Traded Fund, “Laporan Hasil Studi tentangExchange Traded Funds di Pasar Modal Indonesia”(Makalah Tanpa Penerbit), Jakarta, 2005, hlm. 1.
14
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya., Op.Cit, hlm. 25.
Untuk itu perlu kajian mendalam berkaitan dengan peraturan yang dibutuhkan guna penerapan ETF dan juga terhadap perlindungan investor dalam perdagangan ETF. Selain itu diperlukan kesiapan pelaku pasar modal dalam
penciptaan dan perdagangan ETF. Mempertimbangkan hal tersebut, perlu
(20)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaturan reksa dana dalam pasar modal Indonesia ?
2. Bagaimana perdagangan Exchange Traded Fund (ETF) sebagai instrumen
alternatif investasi di pasar modal Indonesia ?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap investor dalam perdagangan
Exchange Traded Fund (ETF) melalui bursa efek ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan utama dalam penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Selain itu, yang menjadi tujuan dari pembahasan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengaturan reksa dana di pasar modal Indonesia. b. Untuk mengetahui penerbitan dan perdagangan ETF sebagai instrumen
alternatif investasi di pasar modal Indonesia.
c. Untuk mengetahui perlindungan terhadap investor dalam perdagangan
ETFmelalui bursa efek. 2. Manfaat penelitian
a. Secara teoritis, penulisan skripsi ini dapat digunakan untuk memberikan gambaran dan uraian yang komprehensif mengenai salah satu bentuk alternatif investasi bagi para investor yang diperkenalkan di pasar modal
(21)
Indonesia, khususnya melalui bursa efek Indonesia serta menambah wawasan ilmiah baik dalam bidang ini maupun dalam bidang terkait lainnya.
b. Secara praktis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan materi bagi para pembacanya baik umum maupun para akademisi ataupun sebagai bahan referensi bagi para mahasiswa yang ingin membahas tentang ETF sebagai salah satu reksa dana yang dibentuk melalui KIK yang diperdagangkan di bursa efek.
D. Keaslian Penulis
Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan di Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara maka diketahui bahwa belum pernah dilakukan penulisan yang serupa mengenai “Exchange Traded Fund (ETF) sebagai Instrumen Alternatif dalam Investasi di Pasar Modal Indonesia“.
Penulisan skripsi ini dimulai dari mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan ETF di pasar modal, peraturan perundang-undangan yang berkaitan, baik melalui literatur yang diperoleh dari perpustakaan atau media cetak maupun media elektronik. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini adalah ide penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara alamiah dan akademik.
E. Tinjauan Kepustakaan
Pasar modal menurut Kamus Hukum Ekonomi diartikan sebagai pasar atau tempat bertemunya penjual dan pembeli yang memperdagangkan surat-surat
(22)
berharga jangka panjang, misal saham, dan obligasi.15
Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan atau manajer investasi.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM) Pasal 1 angka 13 mendefinisikan pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dapat dikatakan bahwa pasar modal adalah sebuah tempat memperdagangkan efek yang diterbitkan oleh perusahaan publik yang melibatkan lembaga dan profesi yang terkait dengan efek.Karena pasar modal adalah tempat memperdagangkan efek maka pasar modal disebut juga dengan bursa efek.
16
1. Manajer investasi
Ada 2 pihak yang berwenang melakukan pengelolaan investasi reksa dana, yaitu :
Berdasarkan Pasal 1 Angka 11UUPM menyebutkan bahwa :
“Manajer Investasi adalah pihakyang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Manajer investasi haruslah mempunyai kebijakan umum atas strategi investasi yang dibuatnya. Keterbukaan informasi mengenai latar belakang manajer informasi juga harus diberitahukan secara jelas kepada investor supaya calon
15
A.F.Elly Erawaty dan J.S. Badudu, Kamus Hukum Ekonomi (Jakarta: Proyek ELIPS, 1996), hlm. 14.
16
(23)
investor reksadana tersebut mengetahui kelemahan dan keunggulan masing-masing manajer investasi. Selain itu manajer investasi juga harus melakukan proses pengambilan keputusan strategi investasi serta mekanisme investasi secara prosedural karena dana yang dikelola manajer investasi berasal dari nasabah atau pihak ketiga dalam jumlah yang besar.
2. Bank kustodian.
Pasal 1 angka 8 UUPM mendefinisikan bank kustodian sebagai berikut : “Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan memiliki pemegang rekening yang menjadi nasabah.”
Pasal 43 ayat (1) UUPM menyatakan bahwa yang dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian, perusahaan efek, atau bank umum yang telah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal (selanjutnya disebut BAPEPAM). Sehinggakaitannya dengan reksa dana, bank kustodian bertanggungjawab dalam pengadministrasian atas nama kekayaan reksa dana serta mengadministrasikan akan pemegang unit penyertaan.
Pasal 1 angka 27 UUPM merumuskan reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Selanjutnya, berdasarkan UUPM, reksa dana dapat mengambil bentuk perseroan dan reksa dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
(24)
Reksa dana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Reksa dana perseroan terbatas (PT) berdasarkan sifatnya selanjutnya dibagi ke dalam reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup.17
Reksa dana berbentuk KIK dalam penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf a UUPM mengatakan sebagai berikut :KIK adalah kontrak antara manajer investasi dan bank kustodianyang mengikat pemegang unit penyertaan di mana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dandi pasar uang. Dalam reksa dana kontrak investasi kolektif, portofolio reksa dana adalah milik pemodal secara kolektif.18
Ciri-ciri reksa dana berbentuk KIK adalah sebagai berikut :19
a. Manajer Investasi mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam.
b. Wajib menempatkan uang tunai sekurang-kurangnya 1% dari jumlah Unit
Penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak.
c. Dikelola oleh manajer investasi berdasarkan kontrak pengelolaan.
17
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Op.Cit., hlm. 157-158.
18
Ibid., hlm. 159.
19
(25)
d. Manajer investasi dapat menjual dan membeli kembali unit penyertaan secara terus-menerus sampai dengan jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak dan bila ada pemodal yang membelinya.
e. Kontrak pengelolaannya dibuat oleh manajer investasi dan bank kustodian. f. Manajer investasi wajib menghitung niali pasar wajar dari portofolio setiap
hari bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM. g. Nilai unit penyertaan ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih.
h. Kekayaan reksa dana wajib disimpan pada bank kustodian berdasarkan
kontrak yang dibuat antara manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi sebagai pengelola, dan bank kustodian melaksanakan penyimpanan dan pengadministrasian kekayaan reksa dana.
i. Bank kustodian wajib menghimpun dan mengumumkan nilai aktiva
bersihnya.
j. Pemodal dapat membeli dan menjual kembali unit penyertaan yang
ditawarkan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak. k. Unit penyertaan tidak dicatat di bursa efek.
l. Hasil penjualan/pembelian kembali unit penyertaan dibebankan kepada
rekening reksa dana. F. Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar dapat terarah dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah antara lain :
(26)
Jenis penelitian yang digunakan dalam menjawab permasalahan dalam pembahasan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menganalisa hukum yang tertulis dari bahan pustaka atau data sekunder belaka yang lebih dikenal dengan nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum. 20
2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.
a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari peraturan
perundang-undangan di bidang hukum yang mengikat yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan PeraturanPemerintah Nomor 45 Tahun 1995 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Pasar Modal (selanjutnya disebut PP No. 45 Tahun 1995)
b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer, yaitu hasil karya para ahli hukum berupa buku-buku, tulisan ilmiah, hasil penelitian ilmiah, laporan makalah lain yang berkaitan dengan materi penelitian.
c. Bahan hukum tersier yaitu petunjuk atau penjelasan mengenai bahan
hukum primer dan/atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus hukum, ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
3. Teknik pengumpulan data
20
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat(Jakarta : PT. RadjaGrafindo Persada, 2007), hlm. 33,
(27)
Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan digunakan metode penelitian hukum normatif. Dengan pengumpulan data secara studi pustaka (library research).Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan suatu penelitian kepustakaan (library research). Dalam hal ini penelitian hukum dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan atau di sebut dengan penelitian normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka yang lebih di kenal dengan nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum. Metode library research adalah mempelajari sumber-sumber atau bahan-bahan tertulis yang dapat dijadikan bahan dalam penulisan skripsi ini. Berupa rujukan beberapa buku, wacana yang dikemukakan oleh pendapat para sarjana ekonomi dan hukum yang sudah mempunyai nama besar dibidangnya, koran dan majalah. 4. Analisa data
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini termasuk ke dalam tipe penelitian hukum normatif. Pengolahan data yang hakekatnya merupakan kegiatan untuk melakukan analisa terhadap permasalahan yang akan di bahas. Analisa data dilakukan dengan :21
21
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 45.
a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
b. Memilih kaidah-kaidah hukum atau doktrin yang sesuai dengan penelitian. c. Mensistematisasikan kaidah-kaidah hukum, azas atau doktrin.
(28)
d. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep, pasal atau doktrin yang ada.
e. Menarik kesimpulan dengan pendekatan deduktif.Pendekatandeduktif, yaitu diawalidengan mengemukakan yang bersifat umum kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat khusus.
G. Sistematika Penelitian
Demi menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik, maka pembahasan dalam skripsi ini akan diuraikan secara sistematis. Penulisan skripsi ini terbagi ke dalam 5 bab yaitu sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika peneltian.
BAB II PENGATURAN REKSA DANA DI PASAR MODAL
INDONESIA
Bab ini berisi tentang pengertian dan bentuk-bentuk reksa dana, pihak-pihak dalam reksa dana, mekanisme perdagangan reksa dana, tanggung jawab manajer investasi dalam reksa dana, dan keterbukaan informasi dalam perdagangan reksa dana.
BAB III PENERBITAN DAN PERDAGANGAN EXCHANGE TRADED
FUND (ETF) SEBAGAI INSTRUMEN ALTERNATIF INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA.
(29)
Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengertian dan sejarah lahirnya ETF, perkembangan ETF di berbagai negara, ketentuan hukum ETF, penerapan ETF, kelemahan dan keunggulan ETF serta penerbitan dan perdagangan ETF di bursa efek.
BAB IV PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR DALAM
PERDAGANGAN EXCHANGE TRADED FUND (ETF) MELALUI BURSA EFEK.
Bab ini berisikan uraian mengenai perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal, perlindungan terhadap investor dalam perdagangan ETF melalui bursa efek, dan penerapan prinsip keterbukaan dalam ETF.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir ini akan memuat kesimpulan dari pembahasan yang ada pada bab-bab sebelumnya dan akan diakhiri dengan saran-saran terhadap pembahasan skripsi ini.
(30)
BAB II
PENGATURAN REKSA DANA DI PASAR MODAL INDONESIA
A. Pengertian dan Bentuk-Bentuk Reksa dana 1. Pengertian reksa dana
Reksa danaadalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa danamerupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam sebuah pasar modal. Hal ini dikarenakan reksa dana, termasuk yang dikenal di Indonesia baik yang berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) maupun reksa dana berbentuk perseroan dikelola oleh manajer investasi yang mewakili para investor yang berpartisipasi dalam reksa dana.22
Reksa dana merupakan suatu alternatif baru bagi para investor dalam berinvestasi. Reksa dana yang ada di Indonesia berbentuk reksa dana perseroan dan kontrak investasi kolektif (KIK) diatur dalam UUPM mulai Pasal 18 sampai dengan Pasal 29. 23
Mengacu kepada Pasal 1 ayat (27) UUPM didefinisikan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
22
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Op.Cit., hlm. 7.
23Ibid.,
(31)
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek24
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu :
oleh manajer investasi.
25
a. Adanya dana dari masyarakat pemodal ;
b. Dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek ; c. Dana tersebut dikelola oleh manajer investasi ;
Dana yang ada dalam reksa dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola atau menginvestasikan dana tersebut dalam reksa dana.
Menurut M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya secara sederhana reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menetapkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal. Investasi reksa dana bisa dikatakan relatif lebih konservatif karena menghindari fluktuasi dan kerugian yang besar, namun jelas pada capital gain-nya tidak sama besarnya dengan saham, tetapi ada juga reksa dana yang investasinya semua ditempatkan pada instrumen saham.26
Menurut Munir Fuady, eksistensi reksa dana sangat membantu pihak investor, terutama pihak investor yang tidak mempunyai banyak waktu atau skill atau tidak mau pusing-pusing untuk mendalami prosedur dan analisis mengenai pembelian saham di pasar modal. Dalam hal demikian, seorang investor cukup
24
Portofolio Efek adalah kumpulan efek yang dimiliki oleh Pihak. (Pasal 1 Angka 24 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal).
25
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya Jawabedisi dua (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 210.
26
(32)
memberikan sejumlah uang untuk dikelola oleh Manajer investasi yang memang sudah profesional untuk itu.27
Reksa dana atau investment fund melakukan pooling(penghimpunan) dana pemodal untuk selanjutnya dibentuk suatu portofolio efek yang terdiri dari berbagai macam surat berharga yang berupa saham, obligasi, SBI28, deposito berjangka, commercial papers.29
Penghasilan investasi reksa dana datang dari 3 sumber, yaitu: deviden/bunga, capital gain, dan peningkatan NAB (Nilai Aktiva Bersih)30
a. Akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman; . Dividen/bunga diperoleh dari penerbit reksa dana. Capital gain diperoleh dari penjualan portofolio reksa dana. Peningkatan harga reksa dana (NAB) diperoleh dari hasil penjualan reksa dana di pasar sekunder (reksa dana tertutup) atau nilai pembelian kembali oleh perusahaan reksa dana (reksa dana terbuka).
Pendirian reksa dana di Indonesia harus memenuhi ketentuan dalam Pasal 24 PP No. 45 Tahun 1995 yaitu :
Permohonan untuk memperoleh izin usaha Reksa dana Perseroan kepada BAPEPAM disertai dengan dokumen dan keterangan sebagai berikut :
b. Nama dan alamat pendiri reksa dana;
c. Nama dan alamat manajer investasi dan bank kustodian; d. Kontrak pengelolaan reksa dana;
e. Kontrak mengenai jasa custodian atas kekayaan reksa dana f. Penunjukan profesi penunjang pasar modal;
27
Munir Fuady,Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum) (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996), hlm. 106.
28
Sertifikat Bank Indonesia adalah
diskonto/bunga.
29
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Op.Cit.,
30
Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah alat ukur dari kinerja suatu Reksa Dana yang berasal dari nilai portofolio Reksa Dana yang bersangkutan. NAB merupakan jumlah aktiva setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada.
(33)
g. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan izin usaha reksa dana yang ditetapkan lebih lanjut oleh
BAPEPAM.
Keuntungan yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa dana, antara lain:31
a. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan
diversifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan reksa dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi32
b. Reksa dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar
modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
.
c. Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada reksa dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
18 Februari 2015)
32
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (dalam hal ini adalah pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten).
(34)
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, reksa dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:33
a. Risiko menurunnya nilai aktiva bersih/net asset value unit penyertaan. Risiko ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan ke dalam portofolio reksa dana yang mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi reksa dana dapat disebabkan antara lain: akibat kinerja bursa yang memburuk, terjadinya kerugian emiten, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
b. Risiko likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu syarat dalam melakukan investasi agar pengelolaan dana dapat dilakukan secara maksimal. Tanpa likuiditas, investor mengalami kesulitan dana dalam bentuk kerugian tunai akibat tidak dapat menjual portofolio investasinya. Pemilik reksa dana yang akan menjual kembali unit penyertaannya diharapkan dapat menerima uang tunai secepat mungkin. Potensi risiko likuiditas dapat terjadi apabila pemegang unit penyertaan pada salah satu manajer investasi tertentu melakukan penarikan dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama. Manajer investasi mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas unit penyertaan reksa dana.
33
(35)
c. Risiko pasar
Adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis, ini disebut kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB yang ada pada unit penyertaan reksa dana turut mengalami penurunan.
d. Risiko default
Risiko default adalah kategori risiko yang paling fatal. Terjadi misal: pihak manajer investasi membeli obligasi yang emitennya mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga atas pokok obligasi tersebut untuk menghindarinya, manajer investasi biasanya melakukan seleksi peringkat obligasi yang layak dijadikan portofolio investasi reksa dana mereka. Seleksi ini akan menghasilkan daftar jenis obligasi yang masuk dalam peringkat investment grade dan layak dijadikan portofolio reksa dana.
e. Risiko wanprestasi.
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksa dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (nilai aktiva bersih) reksa dana.
(36)
Jenis reksa danayang ditawarkan melalui Pasar Modal Indonesia, yaitu sebagai berikut :34
a. Reksa dana pasar uang.
Jenis reksa dana yanghanya melakukan investasi pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Reksa dana ini memiliki tingkat resiko yang paling rendah dibandingkan reksa dana jenis lain. Ini disebabkan instrumen investasi yang dipilih adalah insrumen utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun (short term investment) seperti halnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito dan surat pengakuan utang.
b. Reksa dana saham
Reksa dana yang melakukan investasi minimal 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas (saham). Reksa dana saham memiliki tingkat risikonya yang paling tinggi dbandingkan dengan reksa dana lain. Ini disebabkan saham memiliki kecenderungan selalu berfluktuasi, tetapi untuk jangka panjang reksa dana saham memberikan keuntungan yang tinggi.
c. Reksa dana pendapatan tetap
Reksa dana yang melakukan investasi minimal 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang (obligasi). Sisanya dalam bentuk efek utang lainnya. Reksa dana ini memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dari reksa dana pasar uang tetapi dibandingkan dengan reksa dana saham maka risikonya
34
(37)
lebih rendah. Reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat pengembalian yang stabil.
d. Reksa dana campuran
Reksa danayang melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas (saham) dan efek bersifat utang (obligasi), dengan komposisi portofolio Investasi yang bervariasi baik dalam bentuk efek utang, saham, maupun pasar uang.Reksa dana ini memiliki tingkat risiko yang moderat dengan pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap.
2. Bentuk reksa dana
Berdasarkan UU Pasar Modal Pasal 18 ada 2 bentuk reksa dana, yaitu : a. Reksa dana berbentuk perseroan.
Reksa dana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menjual saham dan selanjutnya dana dari penjualan saham itu diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.35 Reksa dana berbentuk perseroan dapat bersifat tertutup (closed-end) atau bersifat terbuka (open-end).36
1) Reksa dana tertutup adalah reksa dana berbentuk perseroan yang
menjual sahamnya kepada investor melalui penawaran umum perdana di bursa efek sehingga apabila investor ingin menjual reksa dana tersebut, mereka dapat menjualnya kembali melalui bursa kepada investor lainnya, bukan kepada pihak manajer investasi atau
35
Penjelasan Pasal 18 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Pasar Modal.
36
Sawidji Widoatmodjo, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal:Pengetahuan Pasar
(38)
penerbitannya37
Ciri-ciri reksa dana tertutup adalah :
. Jadi dengan kata lain, reksa dana tertutup tidak membeli kembali saham-sahamnya yang telah dijual kepada investor.
38
a) Reksa dana hanya dapat mengeluarkan atau menjual sahamnya
sampai batas modal dasar ;
b) Tidak membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada
investor ;
c) Investor tidak dapat menjual kembali saham reksa dana yang
dimiliki kepada reksa dana ;
d) Saham reksa dana dicatat di bursa efek .
2) Reksa dana terbuka adalah reksa dana berbentuk perseroan yang menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari investor sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan.
Sedangkan ciri-ciri reksa dana terbuka adalah :39
a) Reksa dana dapat mengeluarkan atau menjual saham atau unit
penyertaan baru terus-menerus sepanjang ada pemodal yang mau membelinya ;
b) Saham atau unit penyertaan reksa dana tidak perlu dicatat di bursa efek, dapat diperjuabelikan di luar bursa (over the counter) ;
c) Pemodal dapat menjual kembali saham atau unit penyertaan reksa
dana yang dimilikinya kepada reksa dana ;
37
Sapto Rahardjo, Panduan Investasi Reksa Dana(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), hlm. 12.
38
Ibid., hlm.158.
39
(39)
d) Saham diterbitkan tanpa nilai nominal ;
e) Harga jual atau beli saham atau unit penyertaan reksa dana
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang setiap harinya harus dihitung oleh bank kustodian.
Reksa dana yang berbentuk perseroan wajib mengikuti ketentuan dalam UUPM. Ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UU PT) berlaku bagi reksa dana perseroan yang mempunyai ciri-ciri khusus, berdasarkan ketentuan Pasal 127 UU PT diberikan kemungkinan untuk mengatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan pasar modal. Ciri-ciri khusus dari reksa dana perseroan yang ditegaskan dalam UUPM ini antara lain :
a. Modal dasar ditempatkan dan disetor sedikitnya 1% dari modal dasar
reksa dana telah ditempatkan dan disetor (Pasal 28 ayat (2) UUPM)
b. Bentuk penyertaan saham. Penyertaan saham hanya dapat dilakukan
dengan uang tunai.
c. Pembelian kembali saham reksa dana berbentuk perseroan dan
pengalihan lebih lanjut saham tersebut dapat dilakukan tanpa mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (Pasal 28 ayat (3)) d. Dana cadangan. Reksa dana yang berbentuk perseroan tidak diwajibkan
untuk membentuk dana cadangan (Pasal 29 ayat (1))
Pada reksa dana perseroan, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya adalah direksi, manajer investasi, dan bank kustodian. Direksi menugaskan manajer investasi untuk mengelola investasi atau dana dan melaksanakan kegiatan lainnya
(40)
yang diperlukan untuk menunjang fungsinya sebagai manajer investasi. Dalam menjalankan tugasnya, manajer investasi didasarkan atas kontrak pengelolaan reksa dana. Kontrak ini merupakan dasar bagi manajer investasi untuk mengalokasikan dana yang dikelolanya pada sektor-sektor investasi baik di pasar modal maupun di pasar uang. Dalam mengalokasikan dana tersebut, manajer investasi diawasi oleh direksi reksa dana. Dengan demikian, direksi reksa dana berfungsi sebagai komisaris yang mengawasi manajer investasi dalam mengelola dana dan kekayaan reksa dana.
Peraturan BAPEPAM No. IV.A.2 mengenai Pedoman Anggaran Dasar reksa danaberbentuk perseroan mengatakan bahwa anggaran dasar reksa dana berbentuk perseroan harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Nama dan tempat kedudukan perseroan ; b. Jenis saham yang diterbitkan ;
c. Jangka waktu pendirian ;
d. Maksud dan tujuan perseroan hanya sebagai reksa dana ; e. Modal disetor sekurang-kurangnya 1% dari modal dasar ; f. Tugas dan wewenang direksi ;
g. Kuorum, hak suara, dan keputusan ;
h. Direksi reksa dana wajib bertindak sebaik-baiknya untuk kepentingan pemegang saham reksa dana ;
i. Pembubaran dan likuidasi ;
j. Keputusan dapat diambil berdasarkan persetujuan sebagian besar direktur reksa dana ;
(41)
k. Dalam hal manajer investasi dan/atau direktur reksa dana berbentuk perseroan melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal peraturan pelaksanaannya, kontrak pengelolaaan reksa dana, dan/atau anggaran dasar reksa dana, BAPEPAM berwenang melakukan pembekuan kegiatan usaha reksa dana, mengamankan kekayaan, dan menunjuk manajer investasi lain untuk mengelola kekayaan reksa dana, atau mencabut izin usaha reksa dana dimaksud ;
l. Anggota direksi reksa dana mempunyai kedudukan yang sederajat ; m.Pengeluaran saham baru, pembelian kembali (pelunasan), dan pengalihan
saham bagi reksa dana terbuka berbentuk perseroan dapat dilakukan tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham ;
n. Reksa dana tidak wajib membuat dana cadangan ;
o. Dalam hal reksa dana membentuk dana cadangan besarnya dana
cadangan wajib mendapat persetujuan dari BAPEPAM .
b. Reksa dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Kontrak investasi kolektif adalah kontrak manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan di mana manajer investasi diberi wewenang untuk menelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.40
40
Penjelasan Pasal 18 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Pasar Modal
Reksa dana berbentuk KIK menghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat
(42)
pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Reksa dana KIK adalah wadah di mana pemodal dapat ikut serta mengadakan investasi dalam suatu portofolio efek milik bersama yang dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapat lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut OJK), memperoleh jasa penyimpanan dan pencatatan atas harta bersama dari bank umum yang telah mendapat izin usaha sebagai kustodian dari OJK serta berhak atas informasi nilai bersih dari harta bersama secara harian.41
1) Menjalankan perintah manajer investasi untuk melakukan pembayaran dan penagihan transaksi di pasar modal atau di pasar uang.
Dalam reksa dana KIK, portofolio efek reksa dana adalah milik pemodal secara kolektif. Ada 2 pihak yang sangat berperan dalam reksa dana berbentuk KIK ini, yaitu manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi menentukan arah dan kebijakan investasi, sedangkan bank kustodian bertugas untuk :
2) Menyimpan serta mengadministrasikan seluruh kekayaan reksa dana.
3) Mengadministrasikan akun (kumpulan transaksi keuangan) setiap
pemodal.
Peraturan BAPEPAM No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif mengatakan bahwa :
41
Iwan P. Pontjowinoto, “Peran Manajer investasi dalam Reksa Dana”, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS), Majalah Uang dan Efek, (Jakarta, 1997), hlm. 86 seperti dikutip Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya. Seri Pengetahuan Pasar Modal. Reksa Dana dan Peran serta Tanggung Jawab Manajer investasi dalam Pasar Modal (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), hlm. 74.
(43)
“Kontrak Reksa dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Nama dan alamat manajer investasi ; 2) Nama dan alamat bank kustodian ;
3) Komposisi diversifikasi portofolio di pasar uang dan pasar modal ;
4) Alokasi biaya yang menjadi beban manajer investasi, bank kustodian dan pemodal, jika ada ;
5) Kebijakan mengenai pembagian hasil secara berkala kepada pemegang
unit penyertaan ;
6) Keadaan-keadaan yang memperbolehkan manajer investasi menolak
pembelian kembali (pelunasan) ;
7) Tindakan-tindakan yang dilarang bagi reksa dana ; 8) Kewajiban dan tanggung jawab manajer investasi ; 9) Kewajiban dan tanggung jawab bank kustodian ; 10) Hak pemegang unit penyertaan ;
11) Tata cara pengajuan kembali atau pelunasan unit penyertaan ; 12) Nilai aktiva bersih awal reksa dana ;
13) Penyampaian laporan keuangan tahunan reksa dana ; 14) Pembubaran dan likuidasi reksa dana ;
(44)
B. Pihak-Pihak dalam Reksa dana
Pihak-pihak terkait dalam reksa dana berbentuk perseroan adalah sebagai berikut :
1. Direksi
Reksa dana Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut PT) didirikan seperti sebuah PT biasa dengan maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan usaha reksa dana. Reksa dana berbentuk perseroan walaupun berdiri sebagai suatu PT, mempunyai perbedaan dengan PT biasa. Jika PT biasa memiliki organ direksi dan komisaris, reksa dana berbentuk perseroan mempunyai direksi, namun tidak terdapat komisaris.42
Kewenangan yang dimiliki direksi ialah harus bertanggung jawab kepadastakeholders, baik pemegang saham, relasi, rekanan, nasabah, pegawai, pemerintah, dan pihak-pihak yang berhubungan dengan perseroan. Tindakan hukum direksi biasanya telah diatur dalam anggaran dasar perseroan, dan berkenaan dengan itu, terdapat 4 (empat) jenis perbuatan hukum direksi, yaitu sebagai berikut :
Pasal 1 angka 5 UU PTmemberikan defenisi direksi adalah organ perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, baik di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
43
42
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Op.Cit., hlm. 83.
43
Try Widiyono, Direksi Perseroan Terbatas: Keberadaan, Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008) hlm.50.
a. Perbuatan hukum direksi yang umum, yang tidak memerlukan bantuan atau pendampingan atau persetujuan dari komisaris dan/atau RUPS.
(45)
b. Perbuatan hukum direksi yang memerlukan bantuan atau pendampingan atau persertujuan atau dikonsultasikan daridan/atau dengan komisaris.
c. Perbuatan hukum direksi yang memerlukan bantuan atau pendampingan atau persetujuan dari RUPS.
d. Perbuatan hukum direksi yang memerlukan bantuan atau pendampingan atau persetujuan dari komisaris dan RUPS.
Pada reksa dana berbentuk perseroan, pengelolaan dilakukan berdasarkan kontrak antara direksi perseroan dengan manajer investasi. Dalam halpengelolaan berdasarkan kontrak antara direksi perusahaan reksa dana dengan manajer investasi dan dalamhal pengelolaan berdasarkan kontrak antara bank kustodian dengan manajer investasi, jelas bahwa masing-masing pihak terikat secara umum dengan hukum perjanjian dan terikat pula secara khusus oleh ketentuan-ketentuan yang diatur dalam kontrak yang dibuat di antara mereka.
2. Manajer investasi
Pasal 1 angka 11 UUPM yang dimaksud dengan manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk kelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajer investasi sebagai pengelola reksa dana terbuka berbentuk kontrak kolektif dapat menjual dan membeli kembali unit penyertaan secara terus menerus sampai dengan jumlah unit penyertaan yang ditetapkan didalam kontrak. Dalam hal pemegang unit penyertaan melakukan penjualan kembali, manajer investasi wajib
(46)
membeli kembali unit penyertaan tersebut. Dengan demikian, yang mengelola dana dalam suatu perusahaan reksa dana adalah pihak manajer.
3. Investor atau Pemodal
Masyarakat baik perorangan atau lembaga yang membeli saham atau obligasi yang diterbitkan emiten disebut investor atau pemodal antara lain investor domestik maupun investor asing, baik investor individual maupun investor institusional.
Karakteristik yuridis bagi pemegang saham antara lain :44
Bank kustodian adalah bank yang bertugas menyimpan kekayaan reksa dana. Misal manajer investasi memilih menempatkan dana pemodal pada instrumen saham dan obligasi maka lembar saham dan obligasi yang dibeli disimpan atas nama reksa dana di bank kustodian. Jadi dana yang disetorkan pemodal ke manajer investasi bukan merupakan bagian dari kekayaan manajer investasi ataupun bank kustodian, sehingga sewaktu-waktu manajer investasi a. Resiko terbatas (limited risk), artinya pemegang saham hanya
bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan ke dalam perusahaan.
b. Klaim sisa (residual claim), artinya pemegang saham merupakan pihak
terakhir yang mendapat pembagian hasil usaha perusahaan (dalam bentuk deviden) dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang saham memiliki posisi junior (lebih rendah) dibanding pemegang obligasi atau kreditor.
4. Bank Kustodian (BK)
44
(47)
tutup, kekayaan reksa dana tersimpan aman dibank kustodian. Selain bertugas sebagai penyimpan kekayaan tugas bank kustodian lainnya adalah sebagai adminstrator. Laporan pembelian, penjualan dan laporan saldo akhir masing-masing pemodal diproses oleh bank kustodian bukan oleh manajer investasi.45
(48)
BAPEPAM (OJK)
Direksi
Pernyataan Efektif
Pengawasan Pengajuan Izin Usaha dan
Pernyataan Pendaftaran Promotor (Pendiri) Bank Kustodian Manajer Investasi Reksa Dana (PT) Kontrak Penyimpanan Kontrak Pengolahan Pemegang Saham Underwriter (Jika Ada)
Pengajuan Izin Usaha dan Pernyataan Pendaftaran
Penempatan Uang Minimal 1% dari
Modal Disetor Setoran Tunai Pembelian Pengawasan Penjualan Saham Melalui Penawaran Umum Konfirmasi Perantara Pedagang Efek Pasar Uang Pasar Modal Instruksi Jual/Beli
C. Mekanisme Perdagangan Reksa dana
Skema 1
Mekanisme kegiatan Reksa dana berbentuk Perseroan46
46
(49)
Penjelasan dari skema diatas adalah sebagai berikut.
Mekanisme dapat diartikan dalam banyak pengertian yang dapat dijelaskan dalam 2 pengertian.Pertama, mekanisme adalah pandangan
bahwa
keseluruhan at
fungsi sesuai dengan tujuan. Kedua, mekanisme adalah teori bahwa semua gejala dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk menjelaskan
mesin-mesin tanpa bantuan
berikut.Pertama, promotor atau pendiri menempatkan uang sebesar 1% dari modal disetor PT, sehingga ia disebut sebagai pemegang saham awal PT. Kemudian direksi PT melakukan pengajuan izin usaha dan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM, untuk mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM. Setelah itu PT yang diwakili oleh direksi melakukan kontrak pengelolaan harta PT dengan manajer investasi, dan kontrak penyimpanan harta PT dengan bank kustodian.
Dengan dibuatnya kontrak tersebut, maka direksi hanya berfungsi sebagai pengawas saja. Setelah melakukan kontrak, PT akan melakukan penawaran umum kepada publik, dan investor yang membeli saham PT akan menjadi pemegang saham PT. Pemegang saham PT tersebut yang melakukan pembelian saham PT membayarkan dana pembelian melalui underwriter kepada jika ada atau langsung kepada bank kustodian. Hasil penjualan saham akan dikelola oleh manajer investasi dan diinvestasikan dalam pasar uang atau pasar modal melalui perantara pedagang efek.
(50)
BAPEPAM
(OJK)
Manajer
Investasi
Pernyataan
Efektif
Pengawasan
Instruksi
Jual beli
Perantara Pedagang
Efek
Pengajuan
Pernyataan
Pendaftaran
Investor
Penawaran Umum/
PenjualanTerus-Menerus
Bank Kustodian
Permohonan
Pembelian/
Penjualan
Kembali
Kontrak
Investasi
Kolektif
(KIK)
Instruksi
Bayar Tagih
Pasar Modal Pasar
Uang
Penjualan Kembali
(Redemption) Dana
Pembelian
Pembayaran
Redemption/Pembayaran
Penjualan
Skema 2
Mekanisme kegiatan Reksa dana KIK 47
47
(51)
Penjelasan dari skema diatas adalah reksa dana KIK didirikan berdasarkan KIK antara manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi untuk dapat melakukan pengelolaan harta reksa dana KIK terlebih dahulu harus mengajukan pernyataan pendaftaran dan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM. Kemudian manajer investasi akan melakukan penawaran umum pertama kali dan selanjutnya penjualan terus - menerus unit penyertaan kepada investor. Investor yang berminat untuk membeli unit penyertaan mengajukan permohonan unit penyertaan kepada manajer investasi dan membayarkan dana pemberian kepada bank kustodian. Dana hasil penawaran umum dan penjualan terus menerus akan dikelola oleh Manajer investasi dan diinvestasikan dalam pasar uang dan pasar modal dalam perantara pedagang efek. Sebagaimana suatu reksa dana terbuka,
dalam reksa dana KIK investor dapat melakukan redemption atau penjualan
kembali unit penyertaan kepada manajer investasi dengan cara melakukan permohonan penjualan kembali kepada manajer investasi. Selanjutnya, manajer investasi akan menginstruksikan bank kustodian untuk melakukan pembayaran atas penjualan kembali tersebut kepada investor.
D. Tanggung Jawab Manajer investasi dalam Reksa dana
Untuk memahami sebagian tentang reksa dana, perlu diamati pertanggungjawaban manajer investasi, sebagaimana ditulis Paul F.Roye (Direktur pada Division of Investment Management U.S Securites and Exchange Commission) dalam tulisannya; ”Speech by SEC Staff: Mutual Fund
(52)
Management: Taking Responsibility, Maintaining, Trust and Influencing Positive Change.48
Pendanaan manajemen yang baik juga memerlukan pertanggungjawaban pada tingkat yang lebih tinggi, termasuk kepada masalah yang erat kaitannya dengan pendanaan dan industri sebagai keseluruhan.Beberapa contoh menunjukkan bahwa pendanaan manajemen dan industri memerlukan pertanggungjawaban dan juga perlu untuk membuat standar-standar dengan maksud untuk menyelesaikan masalah pembagian keuntungan dari pendanaan investor.
Pertanggungjawaban manajer investasi berkaitan dengan dana, dimana dana tersebut merupakan kesatuan yang terpisah dari pegawai. Dalam pengoperasiannya, satu-satunya pertanggungjawaban diemban oleh manajemen pihak luar dan dewan direksi. Lebih dari sekedar memilih saham untuk pendanaan, manajemen bekerja dengan dana dari dewan direksi, menyediakan dana dengan arahan, memelihara hubungan baik dengan para investor, mendirikan pengantaraan jasa yang telah disediakan.
49
48
Bismar Nasution,Hukum Kegiatan Ekonomi(Bandung: BooksTerrace&Library, 2007), hlm. 94.
49
Ibid., hlm. 95.
Misalnya, pada tahun 1994 di pasar modal Amerika Serikat, kalangan
industri secara khusus membentuk Advisory Group pada penanaman modal,
namun hal ini menimbulkan klaim terhadap pendanaan manajemen yang memiliki jumlah grup manajer yang kecil karena mereka telah memperdagangkan sekuritas untuk rekening pribadi guna mengatasi pengelolaan dana mereka pada industri. Advisory Group menyiapkan laporan yang cenderung berorientasi kepada conflict of interest, yang diasosiasikan sebagai perdagangan pribadi melalui grup manager
(53)
dan direkomendasikan oleh sejumlah “praktisi terbaik” untuk diikutsertakan.Saat
ini, pendanaan indusri secara luas direkomendasikan pada laporan Advisory
Group.50
Kegiatan manajer investasi adalah salah satu kegiatan dari perusahaan efek.
Pasal 1 angka 11 UUPM bahwa manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kelompok untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
51
Nasabah manajer investasi dapat perseorangan, institusi, atau sekelompok nasabah.Para investor yang memanfaatkan jasa manajer investasi untuk mengelola dananya dikategorikan sebagai investor pasif, karena mempercayakan analisis mengenai efek serta melakukan order jual dan beli efek itu kepada manajer investasi. Pengelolaan dana tersebut dilakukan berdasarkan kontrak. Kontrak itu diperlukan terutama untuk mengetahui arah investasi (pembentukan portofolio efek) yang akan dilakukan oleh manajer investasi, dan hal-hal lain yang merupakan hak dan kewajiban masing-masing pihak. 52
Mengingat semua dana yang dikelola oleh manajer investasi adalah dana masyarakat perlu adanya pengamanan maksimal dengan jalan mewajibkan manajer investasi untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin demi
50Ibid.,
hlm. 95.
51
Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer investasi. ( Pasal 1 Angka 21 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal)
52
Jusuf Anwar,Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi. Seri Pasar Modal I (Bandung: Alumni, 2005), hlm. 165.
(54)
kepentingan reksa dana53. Keberhasilan suatu manajer investasi dapat diindikasikan dari banyaknya dana yang dipercayakan kepadanya. Semakin besar dana nasabah yang dikelola berarti semakin tinggi kepercayaan nasabah terhadap keahlian serta integritas manajer investasi tersebut.54
Tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh manajer investasi selaku pihak yang melakukan fungsi pengurusan dan perwakilan antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut :55
1. Mengelola investasi reksa dana dan melakukan kegiatan lain yang diperlukan untuk menunjang fungsinya sebagai manajer investasi, berdasarkan syarat yang tercantum dalam perjanjian, dengan memperhatikan maksud dan tujuan anggaran dasar reksa dana dan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban manajer investasi untuk kepentingan reksa dana, dengan penuh tanggung jawab dan bekerja sebaik-baiknya serta wajib bertindak secara bijaksana, teliti, dan efisien semata-mata demi kepentingan para pemegang saham reksa dana.
2. Mengelola portofolio efek reksa dana semata-mata demi kepentingan para
pemegang reksa dana.
3. Mengadakan, menyimpan, dan memelihara pembukuan/catatan-catatan secara
terpisah, benar, dan mutakhir atas pengelolaan investasi oleh manajer investasi untuk kepentingan reksa dana.
53
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Op.Cit., hlm. 157.
54
Jusuf Anwar, Op.Cit., hlm. 167.
55
Lihat Pasal 3, “Perjanjian Pengelolaan Reksa Dana antara PT BDNI Reksa Dana dengan PT BDNI Securities,” yang dibuat dihadapan Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, Akta Notaris No. 7, tanggal 3 Juli 1995 seperti dikutip Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya.,
Seri Pengetahuan Pasar Modal: Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer investasi dalam Pasar Modal (Jakarta: Kencana, 2006)., hlm. 85-88.
(55)
4. Menyampaikan kepada direksi reksa dana semua laporan, catatan, informasi yang penting dan relevan lainnya, juga termasuk perhitungan NAB dan laporan mingguan NAB dari reksa dana. Manajer investasi juga akan menyampaikan informasi lain yang sesuai dengan permintaan dari direksi reksa dana, termasuk juga rencana investasi untuk berikutnya.
5. Mengirimkan laporan tertulis secara rinci kepada reksa dana mengenai
pengelolaan investasi, sekurang-kurangnya sebulan sekali.
6. Menyusun dan menyampaikan kepada direksi reksa dana laporan keuangan
reksa dana sesuai dengan peraturan perundang yang berlaku.
7. Menyimpan atau menitipkan pada tempat penitipan harta yang ditunjuk oleh
reksa dana, semua efek, uang, dan instrumen pasar uang serta kekayaan lainnya yang dimiliki dan/atau menjadi hak reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi.
8. Memberi informasi lain yang berhubungan dengan pengelolaan investasi
reksa dana serta memberikan keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh direksi reksa dana dan BAPEPAM mengenai pelaksanaan tugasnya, sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Keputusan Ketua BAPEPAM masing-masing Nomor Kep-40/PM/1991 dan Nomor Kep-41/PM/1991, serta peraturan-peraturan lainnya yang berlaku.
9. Bertanggung jawab kepada reksa dana untuk setiap kerugian yang diderita
akibat kelalaian, kecerobohannya, atau tindakan yang disebabkan dengan adanya pertentangan kepentingan dalam hubungannya dengan tugas sebagai manajer investasi.
(56)
10. Menjamin bahwa harta kekayaan reksa dana telah diasuransikan oleh tempat penitipan harta pada perusahaan asuransi yang telah disepakati oleh tempat penitipan harta dan direksi reksa dana.
11. Atas nama reksa dana wajib memelihara semua catatan penting yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan reksa dana sebagaimana telah ditetapkan oleh BAPEPAM.
12. Menyimpan catatan penting sehubungan dengan tugas manajer investasi,
terutama catatan yang berisikan dasar dari setiap keputusan investasi. 13. Memperhatikan keadaan keuangan dan maksud investasi reksa dana.
14. Segera memeperhatikan secara tertulis kepada reksa dana tentang setiap
perubahan dalam sifat dan/atau lingkup perusahaan manajer investasi dan tentang setiap kejadian dan keadaan yang dapat mendatangkan penaruh penting atau buruk atas usaha-usaha dan operasi perusahaan manajer investasi yang ada kaitannya dengan pelaksanaan kewajiban manajer investasi berdasarkan perjanjian.
15. Memberitahukan secara tertulis kepada reksa dana dan BAPEPAM setiap
perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris serta susunan pemegang saham manajer investasi atau bilamana manajer investasi dilikuidasi sebelum perjanjian berakhir, maka manajer investasi wajib menunjuk manajer investasi lainnya dengan persetujuan terlebih dahulu dari reksa dana, setelah manajer investasi terlebih dahulu menyelesaikan pertanggungjawabannya kepada reksa dana.
(57)
16. Memberi ijin kepada reksa dana dan BAPEPAM untuk memasuki gedung, tempat, dan kantor yang dikuasai oleh manajer investasi guna memeriksa buku, faktur, rekening dan dokumen lain yang berhubungan dengan kewajiban manajer investasi terhadap reksa dana berdasarkan perjanjian, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. 17. Manajer investasi wajib memberitahuan secara tertulis kepada reksa dana dan
tempat penitipan harta tentang pejabat yang berwenang mewakili manajer investasi disertai contoh tandatangan mereka.
Pasal 27 ayat (1) UUPM menyebutkan tentang fiduciary duty manajer investasi, yaitu wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan reksa dana.
Menurut duty of care and diligence, manajer investasi yang dipercaya untuk mengelola harta reksa dana perseroan diharapkan dapat mengelola reksa dana hingga memberikan keuntungan reksa dana tersebut. Apabila manajer investasi melakukan tindakan yang dilarang seperti yang disebutkan di Peraturan BAPEPAM No. IV.A.4 butir 12, maka manajer investasi tidak melakukan fiduciary duty-nya. Hal ini membawa akibat hukum bahwa manajer investasi bertanggung jawab atas kerugian yang diderita investor sebagai akibat pelanggaran tersebut.56
56
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Op.Cit., hlm. 97.
Peraturan BAPEPAM No. IV.A.4 butir 12, reksa dana dilarang melakukan, antara lain :
(58)
1. Pembelian efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia ;
2. Pembelian efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang
informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15% (lima belas perseratus) dari NAB ;
3. Pembelian efek yang bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan efeknya pada bursa efek di Indonesia lebih dari 5% (lima perseratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud ;
4. Pembelian efek yang diterbitkan oleh perusahaan lebih dari 10% (sepuluh
perseratus) dari NAB pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidk termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia ;
5. Penjualan saham reksa dana terbuka kepada setiap pemodal lebih dari 2%
(dua perseratus) dari modal yang dikeluarkan, kecuali bagi manajer investasi reksa dana terbuka yang bersangkutan ;
6. Pembelian efek beragun aset lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari NAB
reksa dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis efek beragun aset tidak lebih dari 5% (lima perseratus) dari NAB reksa dana.
7. Pembelian efek yang tidak melalui penawaran umum dan atau tidak
dicatatkan pada eursa efek di Indonesia, kecuali efek pasar uang, dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia;
(59)
8. Pembelian efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan manajer investasi maupun pemegang unit penyertaan lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari NilaiAktiva Bersih, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah;
9. Terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali atau
perdagangan efek;
10. Terlibat dalam penjualan efek yang belum dimiliki (short sale); 11. Terlibat dalam pembelian efek secara margin;
12. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit;
13. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitandengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio reksa dana pada saat pembelian;
14. Pembelian efek yang sedang ditawarkan dalam penawaran umum dimana
manajer investasi bertindak sebagai penjamin emisi dari efek dimaksud; 15. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan manajer
investasi atau pihak afiliasinya;
16. Pembayaran dividen selain berasal dari laba;
17. Pembelian efek beragun aset dimana manajer investasinya sama dengan
manajer investasi reksa dana dan atau terafiliasi dengan kreditur awal efek beragun aset tersebut; atau
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang dibahas oleh penulis mengenai materi yang terkandung di dalam skripsi ini, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu :
1. Pengaturan reksa dana dalam pasar modal Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dalam Bab IV mengenai reksa dana. Dikatakan bahwa bentuk reksa dana ada 2 yaitu, berbentuk perseroan dan berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)yang secara jelas diuraikan mulai Pasal 18 sampai dengan Pasal 29, PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Peraturan BAPEPAM, Perjanjian Pengelolaan, dan Penitipan atau Kontrak Investasi Kolektif.Reksa dana perseroan biasanya berbentuk PT sehingga juga harus mengacu pada ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Reksa Dana KIK selanjutnya diatur dalam Peraturan No. IV.B.1 - Keputusan Bapepam-LK No. KEP-552/BL/2010 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“Peraturan IV.B.1”) serta dalam Peraturan No. IV.B.2 - Keputusan Bapepam-LK No. KEP-553/BL/2010 Tahun 2010 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“Peraturan IV.B.2”)
2. Perdagangan ETF sebagai instrumen alternatif investasi di pasar modal Indonesia adalah melalui sebagian atau seluruh unit penyertaan/saham dari hasil proses kreasi yang kemudian dicatatkan di bursa efek untuk diperdagangkan antar investor retail. Dalam proses perdagangannya di bursa,
(2)
terdapat mekanisme”market making” yang dilakukan oleh investor institusi (sponsor) yang memiliki unit penyertaan/saham ETF dalam jumlah besar yang bertindak sebagai ”market maker”. Hal ini bertujuan untuk menjaga tingkat likuiditas perdagangan ETF di bursa. Market maker memiliki tugas untuk memasukkan kuotasi beli dan jual setiap hari, sehingga apabila terdapat kelebihan permintaan beli atau jual atas saham ETF, maka market maker akan menyerap permintaan tersebut.Dengan adanya mekanisme market maker ini, maka pergerakan harga unit penyertaan/saham ETF di bursa tidak bergerak terlalu jauh dari NAB reksa dana.
3. Bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada investor dalam perdagangan ETF melalui bursa efek adalah diatur dalam perjanjian pendirianreksa dana KIK yang dibuat dan ditandatangani oleh manajer investasi dan bank kustodian. Investor juga mendapat perlindungan hukum dari UUPM dan peraturan pelaksanaannya, khususnya peraturan OJK, dan fiduciary duty yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modalberupa keterbukaan atau transparansi informasi kepadainvestor yaitu pengungkapan data perusahaan secara lengkap danmenyeluruh menyangkut data keuangan, pengurus dan sebagainya dengantujuan agar diketahui secara luas oleh masyarakat umum dan investorkhususnya.
(3)
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, maka disarankan dalam skripsi ini adalah:
1. Mengingat bahwa tidak ada satu ketentuan pun dalam peraturan dalam bidang pasar modal yang menyebutkan mengenai ETFsebagai salah satu bentuk efek yang dapat ditawarkan melalui pasar modal dan atau diperdagangkan melalui bursa efek maka pemerintah kiranya perlu mempersiapkan atau merancangkan peraturan khusus terkait dengan perdagangan ETF di pasar modal Indonesia dan juga sesuai dengan aturan internasional agar dapat memberikan kepastian hukum terhadap para pelaku pasar modal khususnya bagi para investor yang ingin menggunakan produk ETF ini.
2. Mengacu pada keberhasilan ETF dalam meningkatkan likuiditas pasar di beberapa negara, kiranya perlu dipertimbangkan untuk memperkenalkan produk ETF di pasar modal Indonesia dan mengingat juga bahwasannya ETF memiliki beberapa kesamaan dengan reksa dana maka sangat diperlukan adanya pengetahuan mengenai ETF kepada para pelaku pasar modal di Indonesia sehingga apabila akan diterapkan di pasar modal Indonesia, para pelaku pasar modal akan lebih mudah untuk memahami mengenai ETF.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Anwar, Jusuf. Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi. Seri Pasar Modal I. Bandung: Alumni, 2005.
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Balfas, Hamud M. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Tatanusa, 2006.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, edisi dua. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Fuady, Munir. Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum).Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1996.
Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya.Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana, 2010.
Nasution, Bismar. Keterbukaan dalam Pasar Modal. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Program Pascasarjana, 2001.
Hukum Kegiatan Ekonomi. Bandung: BooksTerrace & Library, Pusat Informasi Hukum Indonesia, 2007.
Pontjowinoto, Iwan P dan Drs.Marzuki Usman., Bunga Rampai Reksa Dana. Jakarta: Balai Pustaka, 2000.
Rahardjo, Sapto. Panduan Investasi Reksa Dana. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004.
Rusdin.Pasar Modal Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta, 2008.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: PT. RadjaGrafindo Persada, 2007.
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP-AMPYKPN, 2000.
Tavinayati dan Yulia Qamariah.Hukum Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
(5)
Widiyono, Try.Direksi Perseroan Terbatas: Keberadaan, Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008.
Widjaja, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya.Seri Pengetahuan Pasar Modal: Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal. Jakarta: Kencana, 2006.
Widjaja, Gunawan dan Parendra Tama.Seri Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia: Exchange Traded Fund di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa, 2008.
Widoatmodjo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengetahuan Dasar. Jakarta: Jurnalindo Aksara Grafika, 1996.
B. Peraturan-Peraturan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaran Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Badan Pengawas Pasar Modal.Peraturan BAPEPAM tentang Pedoman Anggaran Dasar Reksa Dana Berbentuk Perseroan. No. IV.A.2.
Peraturan BAPEPAM tentang Pedoman Kontrak Pengelolaaan Reksa Dana berbentuk Perseroan. No. IV.A.4
Peraturan BAPEPAM tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. No. IV.B.2
C. Makalah
Tim Exchange Traded Fund. “Laporan Hasil Studi tentang Exchange Traded Funds di Pasar Modal Indonesia”. Makalah tanpa penerbit, Jakarta, Desember 2005
D. Website
tanggal 18 Februari 2015)
(6)
investasi-reksa-dana-kepada-investor (diakses 27 Februari 2015)