Table 3.1. Kewenangan Revisi
Jenis Revisi Kewenangan
I.Revisi Rincian ABPP yaitu revisi rincian anggaran menurut alokasi SP
RKA-KL DPR-RI;
Menteri Keuangan; Direktur Jenderal Anggaran
II. Revisi DIPA yaitu perubahan rincian anggaran dalam DIPA
Direktur Jenderal PerbendaharaanKepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan
III. Revisi POK yaitu perubahan rincian anggaran dalam POK
Kuasa Pengguna Anggaran
Sumber. Hasil Penelitian 2015 data diolah
E. Proses Penyusunan Anggaran Kas terhadap Perencanaan Kegiatan
Anggaran yang telah diusulkan dan kemudian, maka anggaran bisa dilakukan berdasarkan kegiatan atau program yang sudah direncenakan. Adapun program atau
kegiatan yang terlaksana pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN Sumatera Utara yang direncanakan pada T.A 2013 dan telah dilaksanakan
pada Tahun 2013:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Realisasi Anggaran
Kantor Wilayah DJKN Sumatera Utara T.A 2013
Uraian 31 Desember 2013
Anggaran Realisasi
Realisasi terhadap
Anggaran PENDAPATAN
1. Penerimaan
Negara Bukan
Pajak -
Rp. 42.306.218.000,00 -
Jumlah Pendapatan -
Rp. 42.306.218.000,00 -
BELANJA Belanja Pegawai
Rp. 3.450.657.000,00 Rp. 3.096.370.879,00
89,73 Belanja Barang
Rp. 3.252.258.000,00 Rp. 3.079.915.000,00
94,69 Belaja Modal
Rp. 902.205.000,00 Rp. 876.459.000,00
97,15 Jumlah Belanja
Rp. 7.605.120.000,00 Rp. 7.052.539.794,00
92,73
Sumber: Hasil Penelitian 2015 data diolah
Dari tabel di atas terlihat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN Sumatera Utara pada realisasi anggarannya terjadi efesiensi dalam
penggunaan anggaran. Itu menunjukkan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN Sumatera Utara dalam menjalankan program atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatannya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sehingga efesiensi dalam penggunaan anggaran dapat terjadi.
Dalam menjalankan anggaran, ada 2 jenis pembayaran dalam mengelola kas yang sudah ada terutama dalam permintaan pembayaran, yaitu:
1 Pembayaran Secara Langsung,
Dinamakan pembayaran langsung karena uang dari TSA langsung ditransfer pada rekening supplier atau penerima dana tanpa perlu ada proses pertanggungjawaban
lebih lanjut. Treasury Single Account TSA adalah sebuah rekening atau sekumpulan rekeningyang berhubungan dimana pemerintah menggunakannya
dalam melakukan pembayaran atas tagihan-tagihannya. TSA merupakan suatu rekening yang dipergunakan untuk menyimpan uang negara, menampung semua
penerimaan negara dan sumber dana untuk membiayai pengeluaran negara. Rekening ini pada umumnya terdapat pada Bank Sentral.Dokumen yang diajukan
bendahara pengeluaran untuk dimintakan pembayarannya adalah bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan dana dan langsung menjadi beban negara.
Pembayaran langsung pada prinsipnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara yang berjumlah besar yaitudiatas Rp. 50.000.000.sehingga pembayarannya
secara tunai dinilai tidak efektif untuk digunakan pada jenis pengeluaran ini.Contoh pembayaran ini adalah Belanja Pegawai seperti gaji, Belanja Barang
dan jasa, Belanja Modal, dan lain-lain. 2
Pembayaran dengan Uang Persediaan Pembayaran dengan uang persediaan pada dasarnya prinsip yang digunakan adalah
pembentukan petty cash oleh bendahara pengeluaran. Sehingga dalam praktiknya
Universitas Sumatera Utara
sejumlah uang diberikan untuk digunakan kemudian.Pembayaran dengan uang persediaan, digunakan untuk membiayai pengeluaran negara yang tergolong kecil
yaitu dibawah Rp. 50.000.000. Uang persediaan ini disediakan untuk unit pengguna dana dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya sehari-hari.
Pembentukan uang persediaan juga dimaksudkan agar pengeluaran operasional unit pengguna dana dapat dilakukan secara efektif mengingat penggunaan transfer
antar rekening membutuhkan biaya yang lebih dibanding manfaatnya.Apabila uang persediaan yang dikelola tidak dapat memenuhi kebutuhan karena adanya
kebutuhan mendesak yang tidak dapat ditunda maka dapat dilakukan penambahan uang persediaan dengan cara pengajuan SPP-TUP surat pernyataan tambahan
uang persediaan. SPP-TUP mempunyai ketentuan tambahan yang perlu dipenuhi, yitu dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mendesaktidak dapat
ditunda, dana harus digunakan paling lama 1 bulan saat dicairkan, apabila dana tersebut tidak habis dalam satu bulan maka sisa dana harus disetorkan ke rekening
kas negara. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dan menganggur pada bendahara.Contoh pembayaran dengan uang persediaan adalah pembayaran biaya
Perjalanan Dinas, honorarium, dan lain-lain. Secara umum sebuah pengeluaran dapat dimintakan pembayaran atas beban
negara apabila terpenuhi ketentuan mengenai ketersediaan danaappropriasi, adanya komitmen berupa kontrak atau pesanan, dan adanya bukti penyerahan barang dan jasa
sesuai kontrak atau pesanan. Prosedur kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara dalam transaksi penganggaran kas secara garis
besar sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Bendahara pengeluaran mencatat transaksi yang terjadi ke dalam kas umum.
2 Berdasarkan transaksi yang dimasukkan ke dalam kas umum, bendahara
pengeluaran menggolongkan transaksi ke dalam rekapitulasi pengeluaran perincian objek.
3 Berdasarkan hasil pengelompokan tersebut maka bendahara pengeluaran membuat
laporan pertanggungjawabaan bendahara pengeluaran yang diserahkan kepada kepala bagian umum dan seterusnya diserahkan kepada kepala kantor dan
diketahui oleh pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran. Untuk menjamin keabsahan dan kebenaran pengeluaran kas, maka harus
mendapatkan pembuktian yang cukup, sehingga dapat dipastikan bahwa pengeluaran kas tersebut benar-benar dilakukan. Pengeluaran kas yang dilakukan Kantor Wilayah
Direktoat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara dalam realisasinya dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu
1 Pembyaran pada pihak intern, yaitu pembayaran untuk keperluan operasional.
Seperti yang bersifat pembayaran tunai, seperti perjalanan dinas, dan honorarium. 2
Pembayaran pada pihak ekstern, yaitu pembayaran untuk pengadaan barang, seperti pembelian alat tulis kantor, komputer, dll.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan penulis atas proses penyusunan aggaran kas sebagai perencanaan kegiatan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
DJKN Sumatera Utara, maka penulis dapat menarik kesimpulan, yaitu Proses penyusunan anggaran kas pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
DJKN Sumatera Utara dilakukan dengan menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA terlebih dahulu dimana didalam DIPA tersebut terdapat Rencana
Kerja Anggaran KementrianLembaga RKA-KL dan kemudian DIPA diusulkan atau diajukan kepada Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan
selanjutnya diusulkan kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan terakhir selanjutnya diusulkan atau diajukan kepada Presiden Republik
Indonesia. Setelah proses pengusulan atau pengajuan disetujui oleh Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama
Menteri Keuangan, dan Presiden Republik Indonesia, anggaran kas tersebut disusun sesuai program atau kegiatan yang sudah direncanakan dan sesuai dengan ketentuan
atau peraturan yang berlaku. Di dalam proses kegiatannya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN Sumatera Utara terjadi efesiensi dalam
penggunaan anggaran. Hal itu terjadi dikarenakan penyusunan anggaran kas yang baik sesuai dengan kegiatan atau program yang dilakukan pada Kantor Wilayah
Universitas Sumatera Utara