8. Revisi DIPA
Revisi DIPA adalah perubahan rincian dalam DIPA akibat revisi rincian anggaran pada halaman SP danatau halaman I danatau halaman II danatau halaman
III danatau halaman IV DIPA, termasuk akibat perbaikan karena kesalahan administratif. Penyebab terjdinya Revisi DIPA adalah sebagai berikut:
1 Hasil Optimalisasi
2 Sisa anggaran
3 Kekurangan Biaya Operasional
4 Perubahan prioritas penggunaan anggaran
5 Perubahan kebijakan pemerintah
6 Keadaan kahardarurat force Majeure
Dalam melakukan Revisi DIPA, Dasar Hukum yang digunakan yaitu: 1
PMK Nomor 49PMK.022011 tanggal 17 Maret 2011 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2011.
2 Perdirjen Nomor PER-22PB2011 tanggal 18 April 2011 tentang Tata Cara
Revisi DIPA Tahun 2011. 3
Surat Dirjen Perbendaharaan No.S-519PB2012 tgl.17 Januari 2012 tentang Revisi DIPA.
Ada beberapa jenis dalam melakukan Revisi DIPA,yaitu: 1
Revisi DIPA berdasarkan Perubahan SP-RKA KL. a.
Revisi DIPA berdasarkan perubahan SP RKA-KL adalah revisi anggaran yang memerlukan persetujuan DPR RI, Menteri Keuangan, danatau Direktur
Jenderal Anggaran.
Universitas Sumatera Utara
b. Perubahan SP RKA-KL menjadi dasar pengesahan Revisi DIPA danatau
penerbitan Daftar Revisi Anggaran DRA oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan.
c. DRA menjadi dasar pengesahan Revisi DIPA oleh Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan. 2
Revisi DIPA tanpa Perubahan SP-RKA KL. a.
Penerimaan hibah luar negerihibah dalam negeri setelah UU mengenai APBN TA 2011 ditetapkan yang diterima dalam bentuk uang dan dilaksanakan secara
langsung oleh Kementerian NegaraLembaga. b.
Penerimaan penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker BLU.
c. Pergeseran antarprogram dalam satu Bagian Anggaran untuk memenuhi
kebutuhan Biaya Operasional. d.
Pergeseran antarjenis belanja dalam satu Kegiatan. e.
Perubahan volume Keluaran berupa penambahan volume Keluaran dalam satu Keluaran danatau antarkeluaran dalam satu Kegiatan dan satu satker.
f. Pergeseran dalam satu provinsikabupatenkota untuk Kegiatan dalam rangka
tugas pembantuan dan urusan bersama, atau dalam satu provinsi untuk kegiatan dalam rangka dekonsentrasi.
g. Pergeseran antarprovinsikabupatenkota untuk memenuhi Biaya Operasional
yang dilaksanakan oleh unit organisasi di tingkat pusat maupun oleh instansi vertikalnya di daerah.
Universitas Sumatera Utara
h. Perubahan rincian belanja sebagai akibat dari penyelesaian tunggakan tahun
yang lalu sepanjang dalam program yang sama, dananya masih tersedia, dan tidak mengurangi Sasaran Kinerja.
i. Pergeseran rincian anggaran untuk Satker BLU yang sumber dananya berasal
dari PNBP. j.
Pergeseran antarkomponen dan antarkeluaran dalam satu kegiatan. k.
Perubahan rencana penarikan dan perkiraan penerimaan. l.
Perubahan berupa pergantianpenambahan kantor bayar. m.
Perubahanralat karena kesalahan administrasi. Proses Revisi DIPA pada Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Sumatera Utara oleh KPA.
Sumber: Hasil Penelitian 2015 data diolah
Gambar 3.5. Skema Revisi DIPA pada DJKN Sumut oleh KPA
KPA
1 melakukanperubahan
RKA-DJKN Sumut sesuai dengan kewenangannya
2 DIPA
berubah?
Cetak POK
No
Cetak POK
Cetak DIPA Revisi
Yes
ADK RKA DJKN Sumut
ADK RKA DJKN Sumut
DJPBN 3
Pengesahan DIPA
4
5 hari kerja
5 6
Universitas Sumatera Utara
Keterangan Skema: 1
Pertama Kuasa Pengguna Anggaran KPA melakukan perubahan RKA-DJKN Sumut sesuai dengan kewenangannya.
2 - Bila DIPA berubah maka Cetak DIPA Revisi.
- Bila DIPA tidak berubah maka Cetak POK pada Arsip Data Kumputer Rencana Kerja Anggaran ADK RKA pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara DJKN Sumtera Utara dan diserahkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan DJPBN Sumatera Utara. POK adalah
dokumen yang memuat uraian rencana kerja dan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, disusun oleh KPA sebagai penjabaran lebih lanjut dari
DIPA. 3
Setelah berubah dan dicetak DIPA revisi maka selanjutnya diserahkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan DJPBN Sumatera Utara
untuk dilakukan Pengesahan DIPA Revisi. 4
Waktu dalam Pengesahan DIPA Revisi adalah 5 hari kerja. 5
Setelah disahkan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan DJPBN Sumatera Utara maka kemudian menyerahkan DIPA Revisi yang telah
disahkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran KPA. 6
Selanjutnya Kuasa Pengguna Anggaran KPA mencetak POK yang telah disahkan.
Universitas Sumatera Utara
Ada batasan-batasan dalam melakukan Revisi DIPA, yaitu: 1
Tidak mengakibatkan pengurangan alokasi anggaran terhadap; a.
Kebutuhan Biaya Operasional Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN Sumatera Utara kecuali untuk memenuhi Biaya Operasional
pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN Sumatera Utara sepanjang masih dalam peruntukan yang sama.
b. Pembayaran berbagai tunggakan.
c. Paket pekerjaan yang bersifat multiyear.
d. Paket pekerjaan yang telah dikontrakkan danatau direalisasikan dananya
sehingga menjadi minus. 2
Tidak mengubah target kinerja; a.
Tidak mengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional danatau Prioritas Bidang.
b. Tidak mengurangi spesifikasi Keluaran.
Dalam melakukan Revisi DIPA, ada kewenangan dalam melakukan revisi sesuai dengan jenis revisinya, yaitu;
Universitas Sumatera Utara
Table 3.1. Kewenangan Revisi
Jenis Revisi Kewenangan
I.Revisi Rincian ABPP yaitu revisi rincian anggaran menurut alokasi SP
RKA-KL DPR-RI;
Menteri Keuangan; Direktur Jenderal Anggaran
II. Revisi DIPA yaitu perubahan rincian anggaran dalam DIPA
Direktur Jenderal PerbendaharaanKepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan
III. Revisi POK yaitu perubahan rincian anggaran dalam POK
Kuasa Pengguna Anggaran
Sumber. Hasil Penelitian 2015 data diolah
E. Proses Penyusunan Anggaran Kas terhadap Perencanaan Kegiatan