12 Divisi
: Firmicutes Kelas
: Bacilli Ordo
: Bacillales Famili
: Bacillaceae Genus
: Bacillus Spesies
: Bacillus subtilis
2.6. Fase Pertumbuhan Mikroorganisme
Fase pertumbuhan menurut Pratiwi, 2008 terbagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Fase lag fase adaptasi
Merupakan fase penyesuaian mikroorganisme pada suatu lingkungan baru dan bakteri belum mengadakan pembiakan. Ciri fase lag adalah tidak adanya
peningkatan jumlah sel tetapi peningkatan ukuran sel. b.
Fase log Merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada
kecepatan maksimum tergantung sifat media dan kondisi pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secara eksponensial.
c. Fase stasioner konstan
Merupakan fase pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati.
d. Fase kematian
Merupakan fase dimana jumlah sel yang mati meningkat, penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi produk buangan yang toksik.
Universitas Sumatera Utara
13
2.7. Faktor Pertumbuhan Mikroorganisme
Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dapat dibedakan menjadi faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi temperatur, pH dan tekanan
osmosis. Faktor kimia meliputi karbon, oksigen, trace elementdan faktor-faktor pertumbuhan organik termasuk nutrisi yang ada dalam media pertumbuhan
Pratiwi, 2008.
2.8. Antibakteri
Antibakteri adalah senyawa yang digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri yang bersifat merugikan. Antimikroba meliputi golongan
antibakteri, antimikotik dan antiviral Ganiswara, 1995. Senyawa antibakteri dapat bekerja secara bakteriostatik dan bakterisidal Pelezar, 1988. Obat yang
digunakan untuk membasmi bakteri penyebab infeksi pada manusia harus memiliki sifat toksisitas yang selektif yaitu toksis terhadap bakteri tetapi relatif
tidak toksis terhadap hospes Ganiswara, 1995. Target kerja antibakteri antibiotik berdasarkan spectrum atau kisaran kerjanya antibiotik dapat
dibedakan menjadi berspektrum sempit narrow spectrum dan antibiotik berspektrum luas broad spectrum. Antibiotik berspektrum sempit hanya mampu
menghambat segolongan jenis bakteri saja, contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri Gram negatif saja atau Gram positif saja. Sedangkan
antibiotik Gram berspektrum luas dapat menghambat atau membunuh bakteri dari golongan Gram positif maupun Gram negatif Pratiwi, 2008.
Berdasarkan mekanisme aksinya, antibiotik dibedakan menjadi lima, yaitu antibiotik dengan mekanisme penghambatan sintesis dinding sel, perusakan
membranplasma, penghambatansintesis protein, penghambatan sintesis asam nukleat, dan penghambatan sintesis metabolit esensial Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
14 a.
Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel Antibiotik ini adalah antibiotik yang merusak lapisan peptidoglikan yang
menyusun dinding sel bakteri Gram positif maupun Gram negatif, contohnya penisiln.
b. Antibiotik yang merusak membran plasma
Antibiotik yang bersifat merusak membrane plasma umum terdapat pada antibiotik golongan polipeptida yang bekerja dengan mengubah permeabilitas
membrane plasma sel bakteri. Contohnya adalah polimiksin B yang melekat pada fosfolipid membran.
c. Antibiotik yang menghambat sintesis protein
Aminoglikosida merupakan kelompok antibiotik yang gula aminonya tergabung dalam ikatan glikosida. Antibiotic ini memiliki spektrum luas dan
bersifat bakterisidal dengan mekanisme penghambatan pada sintesis protein. d.
Antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat DNARNA Penghambatan pada sintesis asam nukleat berupa penghambatan terhadap
transkripsi dan replikasi mikroorganisme. Yang termasuk antibiotik penghambat sintesis asam nukleat ini adalah antibiotic golongan kuinolon dan rifampisin.
e. Antibiotik yang menghambat sintesis metabolit esensial
Penghambatan terhadap sintesis metabolit esensial antara lain dengan adanya kompetitor berupa antimetobolit, yaitu substansi yang secara kompetitif
menghambat metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur yang mirip dengan substrat normal bagi enzim metabolism. Contohnya adalah antimetabolit
sulfanilamid dan Para Amino Benzoic AcidPABA. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
atau membunuhnya, masing-masing dikenal sebagai kadar hambat minimal KHM
Universitas Sumatera Utara
15 dan kadar bunuh minimal KBM. Antimikroba tertentu aktivitasnya dapat
meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingkatkan melebihi KHM Ganiswara, 1995. Ada beberapa hal yang harus
dipenuhi oleh
suatu bahan
antimikroba, seperti
mampu mematikan
mikroorganisme, mudah larut dan bersifat stabil, tidak bersifat racun bagi manusia dan hewan, efektif pada suhu kamar dan suhu tubuh, tidak menimbulkan karat dan
warna, berkemapuan menghilangkan bau yang kurang sedap, murah dan mudah didapat Pelezar, 1988.
2.9. Metode Pengujian Aktivitas Antimikroba