41
Tabel 4.4 Coefficients Correlations untuk Index = fDCR, Size, GPM
Coefficient Correlations
a
Intensitas modal ukuran
perusahaan Profitabilitas Correlations
Intensitas modal 1.000
.009 -.025
ukuran perusahaan .009
1.000 -.387
Profitabilitas -.025
-.387 1.000
Covariances Intensitas modal
. .470
.420 ukuran perusahaan
.470 .
.001 Profitabilitas
.420 .001
.
a.
Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
Hasil besaran korelasi antar variabel memperlihatkan bahwa antara variabel independen yang diuji, variabel ukuran perusahaan dan intensitas modal
mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,009 atau 9. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,95, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model penelitian ini.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 sebelumnya. Masalah autokorelasi terjadi apabila terdapat korelasi. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini
adalah uji Durbin – Watson DW test.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Peneliti mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dengan cara melihat pada pola grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik
– titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadiheteroskedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson .075
a
.006 -.040
.20657 1.796
a. Predictors: constant profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan b. Dependent Variable: debt financing
Sumber : Output SPSS 19 , diolah penulis, 2015 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai DW
hitung
sebesar 1,796. Nilai DW
tabel
untuk n = 69 dan k = 4 diperoleh D
L
=1,5205 dan D
u
= 1,7015 dan nilai dari 4
– D
L
= 2,4795 dan 4 – D
u
= 2,2985. Oleh karena nilai DW
hitung
= 1,796 lebih besar dari batas atas D
u
= 1,7015 dan kurang dari 4 – D
u
= 2,2985 atau 1,7015 1,796 2,2985 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi positif maupun negatif atau tidak terdapat autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
43
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati
penyebaran titik – titik pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Grafik scatterplot memperlihatkan titik
– titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan gambar
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.2.3 Analisis Regresi