40
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Ghozali 2005 mengemukakan bahwa gejala multikolinearitas dideteksi dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat
kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Hasil pengujian disajikan dalam tabel 4.3 dan tabel
4.4.
Tabel 4.3 Coefficients untuk Index = fDCR, Size, GPM
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen
memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,999 ; 0,850 ; 0,850 yang berarti tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga
menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,001 ; 1,176 ; 1,177.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Significance Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1
Constant .370
.123 3.002
.004 Intensitas
modal -.039
.086 -.056 -.449
.65 .999 1.001
ukuran perusahaan
.001 .004
.035 .262 .794
.850 1.176 profitabilitas
-.031 .154
-.027 -.199 .843
.850 1.177
a. Dependent Variable: debt financing
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4.4 Coefficients Correlations untuk Index = fDCR, Size, GPM
Coefficient Correlations
a
Intensitas modal ukuran
perusahaan Profitabilitas Correlations
Intensitas modal 1.000
.009 -.025
ukuran perusahaan .009
1.000 -.387
Profitabilitas -.025
-.387 1.000
Covariances Intensitas modal
. .470
.420 ukuran perusahaan
.470 .
.001 Profitabilitas
.420 .001
.
a.
Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
Hasil besaran korelasi antar variabel memperlihatkan bahwa antara variabel independen yang diuji, variabel ukuran perusahaan dan intensitas modal
mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,009 atau 9. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,95, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model penelitian ini.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi