14
pengembalian atas ekuitas yang diminta hingga akhirnya pengaruh ini lebih dari sekedar menetralkan manfaat modal h
utang yang “lebih murah”.
1.1.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar jumlah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka
akan semakin besar pula modal yang tertanam dalam perusahaan tersebut. Semakin banyak penjualan yang dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan maka
akan semakin tinggi pula perputaran hutang dan semakin besar pula kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan merupakan karakteristik perusahaan yang dapat
mengklasifikasikan apakah perusahaan termasuk ke dalam ukuran perusahaan kecil, menengah, ataupun besar.Perusahaan kecil akan cenderung menggunakan
biaya modal sendiri dan hutang jangka pendek dari pada hutang jangka panjang, karena biayanya lebih rendah. Sedangkan perusahaan besar lebih cenderung
memiliki sumber pendananaan yang kuat. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu
pada penelitian Talberg 2008, dimana ukuran perusahaan diprosi dengan nilai logaritma natural dari total aset.
1.1.6 Profitabilitas
Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Rasio ini secara bersama
– sama akan menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
15
1. Profitabilitas dalam Kaitannya dengan Penjualan
Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan menggunakan rasio margin laba kotor.
Margin Laba Kotor =
e e
− e
e e
Rasio ini memberitahu laba perusahaan yang berhubungan dengan penjualan setelah perusahaan mengurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual.
Rasio tersebut juga merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.
Pengukuran yang lebih spesifik untuk profitabilitas penjualan adalah margin laba bersih.
Margin Laba Bersih =
e e e
e e
Margin laba bersih adalah ukuran profitabilitas perusahaan dari penjualan setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak penghasilan. Margin tersebut
memberitahu kita penghasilan bersih perusahaan per satu dolar penjualan. Dengan mempertimbangkan kedua rasio tersebut bersama
– sama, kita bisa mendapatkan pandangan yang sangat mendalam tentang operasi perusahaan.
Jika margin laba kotor tidak terlalu banyak berubah sepanjang beberapa tahun tetapi margin laba bersihnya menurun selama periode waktu yang sama, hal
itu mungkin disebabkan oleh biaya penjualan, umum, administrasi yang terlalu tinggi dibandingkan dengan penjualannya, atau adanya tarif pajak yang lebih
Universitas Sumatera Utara
16
tinggi. Di pihak lain, jika margin laba kotor turun, kita tahu bahwa biaya untuk memproduksi barang meningkat jika dibandingkan dengan penjualan.
Kejadian ini akhirnya bisa disebabkan karena harga yang lebih rendah atau efisiensi operasi yang lebih rendah dalam hal volumenya.
2. Profitabilitas dalam Hubungannya dengan Investasi
Kelompok kedua rasio profitabilitas yaitu menghubungkan laba dengan investasi. Salah satu pengukurannya adalah dengan tingkat pengembalian atas
investasi , atau tingkat pengembalian atas aktiva.
ROIROA =
e e e
e
ROI dan Pendekatan Du Pont
Sejak tahun 1919, Du Pont Company mulai menggunakan pendekatan khusus untuk analisis rasio agar dapat mengevaluasi efektivitas perusahaan tersebut.
Salah satu variasi dari pendekatan Du Pont memiliki relevansi khusus untuk memahami pengembalian atas investasi perusahaan. Apabila margin laba
bersih perusahaan dikalikan dengan perputaran total aktiva, akan didapatkan pengembalian atas investasi ataupun daya untuk menghasilkan laba atas total
aktiva. Baik margin laba bersih maupun rasio perputaran aktiva tidak dapat memberikan
pengukuran yang
memadai atasefektivitas
keseluruhan perusahaan. Margin laba bersih tidak memperhitungkan penggunaan aktiva,
sementara rasio perputaran total aktiva tidak memperhitungkan profitabilitas dalam penjualan. Rasio pengembalian atas investasi, atau daya untuk
Universitas Sumatera Utara
17
menghasilkan laba, mengatasi kedua kelemahan tersebut. Peningkatan dalam daya untuk menghasilkan laba perusahaan akan terjadi jika terdapat
peningkatan dalam perputaran aktiva, peningkatan dalam margin laba bersih, ataupun keduanya. Dua perusahaan dengan margin laba bersih dan perputaran
total aktiva yang berbeda dapat saja memiliki daya untuk menghasilkan laba yang sama.
Pengembalian atas Ekuitas
Pengukuran ringkasan lainnya atas kinerja keseluruhan perusahaan adalah pengembalian atas ekuitas. ROE membandingkan laba bersih setelah pajak
dikurangi dividen saham biasa dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham di perusahaan.
Daya untuk menghasilkan laba = profitabilitas penjualan × efisiensi aset
Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering kali digunakan
dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam sebuah industri yang sama. ROE yang tinggi sering kali mencerminkan penerimaan perusahaan atas
peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Akan tetapi, jika perusahaan tersebut telah memilih untuk menerapkan tingkat hutang yang
tinggi berdasarkan standar industry, ROE yang tinggi hanya merupakan hasil dari asumsi risiko keuangan yang berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
18
2.1.7 Pembiayaan hutang