Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian

21 hutang dan menerima risiko ini karena adanya biaya relatif. Dengan menambahkan hutang ke dalam neracanya, perusahaan secara umum dapat meningkatkan profitabilitasnya, yang kemudian dapat menaikkan harga sahamnya sehingga meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar. Hutang meningkatkan baik laba maupun risiko.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian. Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Shaheen, Sadia; Malik, Qaisar Ali, tahun 2011 Dampak Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas pada Debt Financing dalam Industri Tekstil di Pakistan X 1 = Intensitas Modal X 2 = Ukuran Perusahaan X 3 = Profitabilitas Y = Debt Financing Secara parsialdan simultan intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh terhadap pembiayaan utang Universitas Sumatera Utara 22 Sherly Fectrica Keliat 2013 Pengaruh Intensitas Modal,Ukuran Perusahaan,Profitabilitas terhadap Debt Financing pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI X 1 = Intensitas Modal X 2 = Ukuran Perusahaan X 3 = Profitabilitas Y = Debt Financing Secara parsialdan simultan intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan utang

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor – faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual H 4 Pembiayaan Hutang Y H 1 H 2 H 3 Intensitas Modal X 1 Ukuran Perusahaan X 2 Profitabilitas X 3 Universitas Sumatera Utara 23

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis. Berdasarkan kerangka konseptual maka dapat dijelaskan, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan. Dalam melakukan investasi, perusahaan harus selalu mempertimbangkan peluang atau prospek perusahaan dalam memperebutkan pasar. Apabila intensitas modal perusahaan tinggi maka akan menyebabkan pembiayaan hutang diukur dengan hutang untuk rasio modal bergerak naik. Oleh karena itu rasio intensitas modal berpengaruh terhadap rasio hutang terhadap modal. Maka hipotesisnya adalah : H1 = Intensitas Modal berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Hutang. 2. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar jumlah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka akan semakin besar pula modal yang tertanam dalam perusahaan tersebut. Semakin banyak penjualan yang dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula perputaran hutang dan semakin besar pula kapitalisasi pasar. Oleh karena itu ukuran perusahaan berpengaruh terhadap rasio hutang terhadap modal. Maka hipotesisnya adalah : Universitas Sumatera Utara 24 H2 = Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Hutang. 3. Profitabilitas laba perusahaan yang berhubungan dengan penjualan setelah perusahaan mengurangi biaya - biaya untuk memproduksi barang yang dijual dan beban operasi. Semakin tinggi laba maka akan semakin mudah bagi perusahaan untuk membayar pinjaman. Apabila rasio margin laba kotor meningkat maka rasio hutang terhadap modal bergerak ke bawah. Oleh karena itu, margin laba kotor berpengaruh terhadap rasio utang terhadap modal. Maka hipotesisnya adalah : H3 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Hutang. 4. Pembiayaan hutang merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan keuangan perusahaan. Tinggi atau rendahnya rasio hutang terhadap modal dapat berpengaruh terhadap intensitas modal perusahaan yang diukur dengan rasio intensitas modal, ukuran perusahaan yang diukur dengan ln total asset dan profitabilitas yang diukur dengan margin laba kotor. Maka hipotesisnya adalah : H4 : Intensitas Modal,Ukuran Perusahaan,Profitabilitas secara stimulan berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Hutang. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 64

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 13 91

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

1 1 7

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 1 20

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2