35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2011 - 2013. Jumlah seluruh
perusahaan perbankan tersebut adalah 33 perusahaan. Setelah data terkumpul, perusahaan yang termasuk dalam populasi diseleksi berdasarkan criteria penarikan
sampel yang ditentukan. Dari penyeleksian tersebut diperoleh 23 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Sehingga sampel pengamatan menjadi 23 x 3 tahun =
69 sampel. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembiayaan hutang, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah intensitas modal,
ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapat dari situs Bursa Efek Indonesia berupa data keuangan perusahaan
barang konsumsi antara tahun 2011-2013 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, mean, dan
standar deviasi, baik variabel dependen yaitu pembiayaan hutang maupun variable - variabel independen yaitu intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas
dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
36
TABEL 4.1 Statistik Deskriptif Variabel
– Variabel Penelitian Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum
Mean Std.
Deviation Debt financing
69 -.31
.89 24.08
.3490 .20254
Intensitas modal 69
.33 1.51
52.06 .7545
.29044 ukuran perusahaan
69 5.27
29.52 1092.08 15.8272 6.16090
Profitabilitas 69
.01 .67
22.74 .3296
.17681 Valid N listwise
69 Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
Berdasarkan table 4.1 dapat diketahui bahwa pembiayaan hutang minimum adalah sebesar -0,31 dan tingkat pembiayaan hutang maksimal sebesar 0,89.
Rata – rata tingkat pembiayaan hutang perusahaan yang menjadi target populasi
adalah 0,3490. Variabel intensitas modal perusahaan diukur dengan membagi rata
– rata total aset dengan penjualan menunjukkan hasil bahwa intensitas modal minimum
selama periode 2011 – 2013 sebesar 0,33 dan nilai maksimum sebesar 1,51.Rata –
rata intensitas modal perusahaan yang diteliti adalah 0,7545. Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln total aset perusahaan
menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan yang paling kecil adalah 5,27 dan yang paling besar adalah 29,52. Rata
– rata ukuran perusahaan yang diteliti adalah 15,8272.
Variabel profitabilitas yang diukur dengan menurankan penjualan dengan perbandingan antara harga pokok penjualan dan penjualan menunjukkan hasil
bahwa rata – rata kemampuan perusahaan memperoleh laba periode tahun 2011 –
Universitas Sumatera Utara
37
2013 adalah sebesar 0,3296. Nilai profitabilitas maksimum sebesar 0,67 dan nilai minimum profitabilitas sebesar 0,01.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Ghozali 2005 mengemukakan bahwa pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistic variabel
– variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Pengujian normalitas data
dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametik Kolmogorov Smirnov dengan membuat hipotesis :
Ho : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak.
Universitas Sumatera Utara
38
TABEL 4.2 Hasil Uji Normalitas
One – Sample Kolmogorov Smirnov Test
debt financing N
69 Normal Parameters
a,,b
Mean .3490
Std. Deviation .20254
Most Extreme Differences
Absolute .062
Positive .059
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .514
Asymptotic Significance 2-tailed .954
a. Test Distribution is Normal b. Calculated from data
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Hasil pengolahan data menunjukkan besar nilai Kolmogorov Smirnov
adalah 0,514 dan signifikansi 0,954 maka dapat disimpulkan data residual terdistribusi secara normal.
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 4.2 Grafik Normal P
– Plot
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Kesimpulan yang dapat diambil dari perbandingan antara data observasi
dengan data distribusi yang berdistribusi normal dari grafik pada gambar 4.1 dan 4.2 menyatakan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram
menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan.
Grafik normal plot memperlihatkan titik – titik menyebar disekitar garis
diagonal dan penyebarannya mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
Kesimpulan secara keseluruhan yang dapat diambil adalah bawa nilai – nilai
observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.
Universitas Sumatera Utara
40
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Ghozali 2005 mengemukakan bahwa gejala multikolinearitas dideteksi dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat
kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Hasil pengujian disajikan dalam tabel 4.3 dan tabel
4.4.
Tabel 4.3 Coefficients untuk Index = fDCR, Size, GPM
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen
memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,999 ; 0,850 ; 0,850 yang berarti tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga
menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,001 ; 1,176 ; 1,177.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Significance Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1
Constant .370
.123 3.002
.004 Intensitas
modal -.039
.086 -.056 -.449
.65 .999 1.001
ukuran perusahaan
.001 .004
.035 .262 .794
.850 1.176 profitabilitas
-.031 .154
-.027 -.199 .843
.850 1.177
a. Dependent Variable: debt financing
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4.4 Coefficients Correlations untuk Index = fDCR, Size, GPM
Coefficient Correlations
a
Intensitas modal ukuran
perusahaan Profitabilitas Correlations
Intensitas modal 1.000
.009 -.025
ukuran perusahaan .009
1.000 -.387
Profitabilitas -.025
-.387 1.000
Covariances Intensitas modal
. .470
.420 ukuran perusahaan
.470 .
.001 Profitabilitas
.420 .001
.
a.
Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
Hasil besaran korelasi antar variabel memperlihatkan bahwa antara variabel independen yang diuji, variabel ukuran perusahaan dan intensitas modal
mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,009 atau 9. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,95, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model penelitian ini.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 sebelumnya. Masalah autokorelasi terjadi apabila terdapat korelasi. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini
adalah uji Durbin – Watson DW test.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Peneliti mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dengan cara melihat pada pola grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik
– titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadiheteroskedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson .075
a
.006 -.040
.20657 1.796
a. Predictors: constant profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan b. Dependent Variable: debt financing
Sumber : Output SPSS 19 , diolah penulis, 2015 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai DW
hitung
sebesar 1,796. Nilai DW
tabel
untuk n = 69 dan k = 4 diperoleh D
L
=1,5205 dan D
u
= 1,7015 dan nilai dari 4
– D
L
= 2,4795 dan 4 – D
u
= 2,2985. Oleh karena nilai DW
hitung
= 1,796 lebih besar dari batas atas D
u
= 1,7015 dan kurang dari 4 – D
u
= 2,2985 atau 1,7015 1,796 2,2985 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi positif maupun negatif atau tidak terdapat autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
43
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati
penyebaran titik – titik pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Grafik scatterplot memperlihatkan titik
– titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan gambar
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.2.3 Analisis Regresi
Hasil uji asumsi klasik menyimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Unbiased
Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berikut ini adalah hasil
pengolahan data dengan program SPSS versi 19.
Universitas Sumatera Utara
44
4.2.3.1 Persamaan Regresi
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh intensitas modal X
1
, ukuran perusahaan X
2
, dan profitabilitas X
3
terhadap pembiayaan hutang Y. Berikut ini adalah hasil regresi yang disajikan dalam table 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Significance Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1Constant
.370 .123
3.002 .004
Intensitas modal -.039
.086 -.056 -.449
.655 .999
1.001 ukuran perusahaan
.001 .004
.035 .262
.794 .850
1.176 Profitabilitas
-.031 .154
-.027 -.199 .843
.850 1.177
a. Dependent Variable: debt financing
Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
Berdasarkan table 4.6 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 0,370
– 0,039X
1
+ 0,001X
2
– 0,031X
3
+ e Keterangan :
1. Konstanta sebesar 0,370 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen X
1
, X
2
, X
3
= 0 maka pembiayaan hutang sebesar 0,370. 2.
B
1
sebesar -0,039 menunjukkan bahwa setiap kenaikan intensitas modal yang menggunakan intensitas modal sebagai pengukurnya sebesar 1 maka akan
Universitas Sumatera Utara
45
diikuti oleh penurunan pembiayaan hutang sebesar 0,039 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X
2,
X
3
= 0. 3.
B
2
sebesar 0,001 menunjukkan bahwa setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan pembiayaan hutang sebesar 0,001
dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X
1
, X
3
= 0. 4.
B
3
sebesar -0,031 menunjukkan bahwa setiap kenaikan profitabilits sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan pembiayaan hutang sebesar 0,031 dengan
asumsi variabel lain dianggap tetap X
1
, X
2
= 0.
4.2.3.2 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel
– variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan
mendekati1.Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0
sampai dengan satu, apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel
– variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen dan sebaliknya. Nilai R square
memiliki kelemahan yaitu R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Nilai koefisien dan koefisien determinasi disajikan dalam table 4.7.
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Uji F F test dan uji t t test dilakukan untuk
mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen.
4.2.4.1 Uji F Uji Simultan
Uji F digunakan untuk memprediksi pengaruh antara variabel independen yaitu intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara simultam atau
bersama – sama terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan hutang.
Model Summary
b
Model R
2
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson .075
a
.006 -.040
.20657 1.796
a. Predictors: constant profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan b. Dependent Variable: debt financing
Sumber : Output SPSS 19 , diolah penulis, 2015
Berdasarkan tabel model summary, nilai koefisien korelasi R
2
sebesar 0,075 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara pembiayaan hutang
dengan variabel independennya yaitu intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas lemah karena berada dibawah 0,5. Angka R square atau koefisien
determinasi adalah 0,006.
Universitas Sumatera Utara
47
Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh output ANOVA pada table 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji F
– ANOVA ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Significance
1Regression .016
3 .005 .123
.946
a
Residual 2.774
65 .043
Total 2.789
68 a. Predictors: constant profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan
b.
Dependent Variable: debt financinng Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai F
hitung
sebesar 0,123 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan untuk mencari F
tabel
dengan jumlah sampel n = 69; jumlah variabel k = 4
; taraf signifikansi α = 5; degree of freedomdf
1
= k – 1 = 3
dan df
2
= n- k = 69 – 4 = 65 diperoleh nilai F
tabel
sebesar 3,136 taraf signifikansi α = 5. Hasil uji ANOVA antara intensitas modal X
1
, ukuran perusahaan X
2
, dan profitabilitas X
3
terhadap pembiayaan hutang Y diperoleh F
hitung
0,123 F
tabel
3,136. Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan atau bersama – sama
bahwa intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.9 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Significance B
fStd. Error Beta
1
Constant .370
.123 3.002
.004 Intensitas modal
-.039 .086
-.056 -.449
.655 ukuran perusahaan
.001 .004
.035 .262
.794 Profitabilitas
-.031 .154
-.027 -.199
.843
a. Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015
4.2.4.2 Uji t Uji Parsial
Uji t dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen pembiayaan hutang. Dalam pengujian
ini dilakukan uji satu sisi dengan derajat kebebasan sebesar 5 agar kemungkinan terjadinya gangguan kecil. Uji satu sisi juga sering digunakan. Dalam penelitian
ini diperoleh sampel penelitian sebesar 23 perusahaan. Karena menggunakan periode pengamatan tiga tahun, maka total sampel adalah sebesar 69 laporan
keuangan perusahaan. Nilai tabel dengan jumlah sampel n = 69; jumlah variabel k = 4
; taraf signifikan α = 5; degree of freedom df = n – k = 69 – 4 = 65 sehingga diperoleh nilai t
tabel
sebesar 1,668 satu sisi. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 19, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.9.
Universitas Sumatera Utara
49
Intensitas modal berpengaruh terhadap pembiayaan hutang
Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19 dapat diketahui bahwa besarnya t
hitung
untuk variable intensitas modal adalah sebesar 0,449 dengan nilai signifikansi 0,655.
T
tabel
untuk tingkat kepercayaan 5 dan jumlah sampel 69 adalah 1,668 sehingga t
hitung
t
tabel
{0,449 1,668}. Signifikansi penelitian menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,655 0,05 sehingga mengindikasikan H
a
ditolak yang artinya secara parsial intensitas modal tidak berpengaruh terhadap
pembiayaan hutang. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan hutang
Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19 dapat diketahui bahwa t
hitung
untuk variabel Ln total asset adalah sebesar 0,262 sedangkan t
tabel
sebesar 1,668 sehingga t
hitung
t
tabel
0,262 1,668. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,794 yang mengindikasikan bahwa
signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,794 0,05 sehingga mengindikasikan H
a
ditolak yang artinya secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang.
Profitabilitas berpengaruh terhadap pembiayaan hutang
Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19 dapat diketahui bahwa t
hitung
untuk variable profitabilitas adalah sebesar 0,199 sedangkan t
tabel
sebesar 1,668 sehinggat
hitung
t
tabel
0,199 1,668. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,843 yang mengindikasikan bahwa
signifikansi penelitian ini lebih besar dari 0,05 0,843 0,05 sehingga
Universitas Sumatera Utara
50
mengindikasikan H
a
ditolak yang artinya secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan terlihat bahwa rata – rata
pembiayaan hutang adalah 0,3490 dengan nilai minimum sebesar 0,31 dan nilai maksimum sebesar 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua informasi
yang disyaratkan dalam peraturan Bapepam diungkapkan secara lengkap oleh perusahaan. Kondisi ini menyiratkan bahwa Bapepam perlu mengontrol laporan
keuangan yang disampaikan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memberi pengungkapan laporan keuangan secara lengkap sehingga laporan keuangan
memiliki manfaat yang signifikan bagi pemakainya. Hasil pengujian pengaruh intensitas modal X
1
terhadap pembiayaan hutang menyatakan bahwa intensitas modal yang diproyeksikan dengan pembiayaan
hutang tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang, dengan nilai t
hitung
sebesar 0,449 dan nilai signifikansi sebesar 0,655. Hasil ini bertentangan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Sadia dan Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa intensitas modal memiliki pengaruh negatif terhadap
pembiayaan hutang. Hasil pengujian ukuran perusahaan X
2
terhadap pembiayaan hutang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap
pembiayaan hutang, dengan nilai t
hitung
sebesar 0,262 dan nilai signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,794. Hal ini bertentangan dengan
Universitas Sumatera Utara
51
logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar
jumlah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka akan semakin besar pula modal yang tertanam dalam perusahaan tersebut. Semakin banyak penjualan yang
dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula perputaran utang dan semakin besar pula kapitalisasi pasar. Hasil ini tidak mendukung
penelitian yang telah dilakukan oleh Sadia dasn Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pembiayaan
hutang. Hasil pengujian profitabilitas X
3
terhadap pembiayaan hutang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang, dengan nilai
t
hitung
sebesar 0,199 dan nilai signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,843. Hal ini bertentangan dengan teori yang telah dipaparkan
sebelumnya yang menyatakan bahwa profitabilitas dengan penggunaan rasio margin laba kotor akan memberitahu laba perusahaan yang berhubungan dengan
penjualan. Semakin tinggi penjualan yang dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula perputaran utang perusahaan. Hal ini tidak
mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sadia dan Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap
pembiayaan hutang. Berdasarkan tabel 4.7 hasil analsis koefisien kolerasi dan koefisien
determinasi bahwa hasil regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikansi
α = 5 menunjukkan hasil R
2
= 0,075; F = 3,136; signifikansi =
Universitas Sumatera Utara
52
0,946. Hasil ini memberikan dasar bagi penarikan kesimpulan bahwa H
a
ditolak, artinya secara bersama
– sama intensitas modal yang diproyeksi dengan intensitas modal, ukuran perusahaan yang diproyeksi dengan Ln total asset, dan
profitabilitas yang diproyeksi dengan margin laba kotor tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sadia dan Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa secara simultan intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pembiayaan hutang.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan