Data Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian

35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2011 - 2013. Jumlah seluruh perusahaan perbankan tersebut adalah 33 perusahaan. Setelah data terkumpul, perusahaan yang termasuk dalam populasi diseleksi berdasarkan criteria penarikan sampel yang ditentukan. Dari penyeleksian tersebut diperoleh 23 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Sehingga sampel pengamatan menjadi 23 x 3 tahun = 69 sampel. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembiayaan hutang, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas. 4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapat dari situs Bursa Efek Indonesia berupa data keuangan perusahaan barang konsumsi antara tahun 2011-2013 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, mean, dan standar deviasi, baik variabel dependen yaitu pembiayaan hutang maupun variable - variabel independen yaitu intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 36 TABEL 4.1 Statistik Deskriptif Variabel – Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Debt financing 69 -.31 .89 24.08 .3490 .20254 Intensitas modal 69 .33 1.51 52.06 .7545 .29044 ukuran perusahaan 69 5.27 29.52 1092.08 15.8272 6.16090 Profitabilitas 69 .01 .67 22.74 .3296 .17681 Valid N listwise 69 Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Berdasarkan table 4.1 dapat diketahui bahwa pembiayaan hutang minimum adalah sebesar -0,31 dan tingkat pembiayaan hutang maksimal sebesar 0,89. Rata – rata tingkat pembiayaan hutang perusahaan yang menjadi target populasi adalah 0,3490. Variabel intensitas modal perusahaan diukur dengan membagi rata – rata total aset dengan penjualan menunjukkan hasil bahwa intensitas modal minimum selama periode 2011 – 2013 sebesar 0,33 dan nilai maksimum sebesar 1,51.Rata – rata intensitas modal perusahaan yang diteliti adalah 0,7545. Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln total aset perusahaan menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan yang paling kecil adalah 5,27 dan yang paling besar adalah 29,52. Rata – rata ukuran perusahaan yang diteliti adalah 15,8272. Variabel profitabilitas yang diukur dengan menurankan penjualan dengan perbandingan antara harga pokok penjualan dan penjualan menunjukkan hasil bahwa rata – rata kemampuan perusahaan memperoleh laba periode tahun 2011 – Universitas Sumatera Utara 37 2013 adalah sebesar 0,3296. Nilai profitabilitas maksimum sebesar 0,67 dan nilai minimum profitabilitas sebesar 0,01. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Ghozali 2005 mengemukakan bahwa pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistic variabel – variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametik Kolmogorov Smirnov dengan membuat hipotesis : Ho : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak. Universitas Sumatera Utara 38 TABEL 4.2 Hasil Uji Normalitas One – Sample Kolmogorov Smirnov Test debt financing N 69 Normal Parameters a,,b Mean .3490 Std. Deviation .20254 Most Extreme Differences Absolute .062 Positive .059 Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .514 Asymptotic Significance 2-tailed .954 a. Test Distribution is Normal b. Calculated from data Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Hasil pengolahan data menunjukkan besar nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0,514 dan signifikansi 0,954 maka dapat disimpulkan data residual terdistribusi secara normal. Gambar 4.1 Histogram Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 4.2 Grafik Normal P – Plot Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Kesimpulan yang dapat diambil dari perbandingan antara data observasi dengan data distribusi yang berdistribusi normal dari grafik pada gambar 4.1 dan 4.2 menyatakan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan. Grafik normal plot memperlihatkan titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Kesimpulan secara keseluruhan yang dapat diambil adalah bawa nilai – nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Universitas Sumatera Utara 40

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Ghozali 2005 mengemukakan bahwa gejala multikolinearitas dideteksi dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Hasil pengujian disajikan dalam tabel 4.3 dan tabel 4.4. Tabel 4.3 Coefficients untuk Index = fDCR, Size, GPM Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,999 ; 0,850 ; 0,850 yang berarti tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,001 ; 1,176 ; 1,177. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Significance Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .370 .123 3.002 .004 Intensitas modal -.039 .086 -.056 -.449 .65 .999 1.001 ukuran perusahaan .001 .004 .035 .262 .794 .850 1.176 profitabilitas -.031 .154 -.027 -.199 .843 .850 1.177 a. Dependent Variable: debt financing Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 4.4 Coefficients Correlations untuk Index = fDCR, Size, GPM Coefficient Correlations a Intensitas modal ukuran perusahaan Profitabilitas Correlations Intensitas modal 1.000 .009 -.025 ukuran perusahaan .009 1.000 -.387 Profitabilitas -.025 -.387 1.000 Covariances Intensitas modal . .470 .420 ukuran perusahaan .470 . .001 Profitabilitas .420 .001 . a. Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Hasil besaran korelasi antar variabel memperlihatkan bahwa antara variabel independen yang diuji, variabel ukuran perusahaan dan intensitas modal mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,009 atau 9. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,95, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model penelitian ini.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Masalah autokorelasi terjadi apabila terdapat korelasi. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini adalah uji Durbin – Watson DW test. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Peneliti mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dengan cara melihat pada pola grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadiheteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .075 a .006 -.040 .20657 1.796 a. Predictors: constant profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan b. Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19 , diolah penulis, 2015 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai DW hitung sebesar 1,796. Nilai DW tabel untuk n = 69 dan k = 4 diperoleh D L =1,5205 dan D u = 1,7015 dan nilai dari 4 – D L = 2,4795 dan 4 – D u = 2,2985. Oleh karena nilai DW hitung = 1,796 lebih besar dari batas atas D u = 1,7015 dan kurang dari 4 – D u = 2,2985 atau 1,7015 1,796 2,2985 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif atau tidak terdapat autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 43 Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik – titik pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Grafik scatterplot memperlihatkan titik – titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.3 Analisis Regresi

Hasil uji asumsi klasik menyimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan program SPSS versi 19. Universitas Sumatera Utara 44

4.2.3.1 Persamaan Regresi

Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh intensitas modal X 1 , ukuran perusahaan X 2 , dan profitabilitas X 3 terhadap pembiayaan hutang Y. Berikut ini adalah hasil regresi yang disajikan dalam table 4.6. Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Significance Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant .370 .123 3.002 .004 Intensitas modal -.039 .086 -.056 -.449 .655 .999 1.001 ukuran perusahaan .001 .004 .035 .262 .794 .850

1.176 Profitabilitas

-.031 .154 -.027 -.199 .843 .850 1.177 a. Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Berdasarkan table 4.6 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 0,370 – 0,039X 1 + 0,001X 2 – 0,031X 3 + e Keterangan : 1. Konstanta sebesar 0,370 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X 1 , X 2 , X 3 = 0 maka pembiayaan hutang sebesar 0,370. 2. B 1 sebesar -0,039 menunjukkan bahwa setiap kenaikan intensitas modal yang menggunakan intensitas modal sebagai pengukurnya sebesar 1 maka akan Universitas Sumatera Utara 45 diikuti oleh penurunan pembiayaan hutang sebesar 0,039 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X 2, X 3 = 0. 3. B 2 sebesar 0,001 menunjukkan bahwa setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan pembiayaan hutang sebesar 0,001 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X 1 , X 3 = 0. 4. B 3 sebesar -0,031 menunjukkan bahwa setiap kenaikan profitabilits sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan pembiayaan hutang sebesar 0,031 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap X 1 , X 2 = 0.

4.2.3.2 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel – variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati1.Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0 sampai dengan satu, apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel – variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen dan sebaliknya. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai koefisien dan koefisien determinasi disajikan dalam table 4.7. Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Uji F F test dan uji t t test dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen.

4.2.4.1 Uji F Uji Simultan

Uji F digunakan untuk memprediksi pengaruh antara variabel independen yaitu intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara simultam atau bersama – sama terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan hutang. Model Summary b Model R 2 R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .075 a .006 -.040 .20657 1.796 a. Predictors: constant profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan b. Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19 , diolah penulis, 2015 Berdasarkan tabel model summary, nilai koefisien korelasi R 2 sebesar 0,075 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara pembiayaan hutang dengan variabel independennya yaitu intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas lemah karena berada dibawah 0,5. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,006. Universitas Sumatera Utara 47 Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh output ANOVA pada table 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji F – ANOVA ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Significance 1Regression .016 3 .005 .123 .946 a Residual 2.774 65 .043 Total 2.789 68 a. Predictors: constant profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan b. Dependent Variable: debt financinng Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai F hitung sebesar 0,123 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan untuk mencari F tabel dengan jumlah sampel n = 69; jumlah variabel k = 4 ; taraf signifikansi α = 5; degree of freedomdf 1 = k – 1 = 3 dan df 2 = n- k = 69 – 4 = 65 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,136 taraf signifikansi α = 5. Hasil uji ANOVA antara intensitas modal X 1 , ukuran perusahaan X 2 , dan profitabilitas X 3 terhadap pembiayaan hutang Y diperoleh F hitung 0,123 F tabel 3,136. Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan atau bersama – sama bahwa intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang. Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Significance B fStd. Error Beta 1 Constant .370 .123 3.002 .004 Intensitas modal -.039 .086 -.056 -.449 .655 ukuran perusahaan .001 .004 .035 .262 .794 Profitabilitas -.031 .154 -.027 -.199 .843 a. Dependent Variable: debt financing Sumber : Output SPSS 19, diolah penulis, 2015

4.2.4.2 Uji t Uji Parsial

Uji t dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen pembiayaan hutang. Dalam pengujian ini dilakukan uji satu sisi dengan derajat kebebasan sebesar 5 agar kemungkinan terjadinya gangguan kecil. Uji satu sisi juga sering digunakan. Dalam penelitian ini diperoleh sampel penelitian sebesar 23 perusahaan. Karena menggunakan periode pengamatan tiga tahun, maka total sampel adalah sebesar 69 laporan keuangan perusahaan. Nilai tabel dengan jumlah sampel n = 69; jumlah variabel k = 4 ; taraf signifikan α = 5; degree of freedom df = n – k = 69 – 4 = 65 sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar 1,668 satu sisi. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 19, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.9. Universitas Sumatera Utara 49 Intensitas modal berpengaruh terhadap pembiayaan hutang Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19 dapat diketahui bahwa besarnya t hitung untuk variable intensitas modal adalah sebesar 0,449 dengan nilai signifikansi 0,655. T tabel untuk tingkat kepercayaan 5 dan jumlah sampel 69 adalah 1,668 sehingga t hitung t tabel {0,449 1,668}. Signifikansi penelitian menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,655 0,05 sehingga mengindikasikan H a ditolak yang artinya secara parsial intensitas modal tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan hutang Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19 dapat diketahui bahwa t hitung untuk variabel Ln total asset adalah sebesar 0,262 sedangkan t tabel sebesar 1,668 sehingga t hitung t tabel 0,262 1,668. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,794 yang mengindikasikan bahwa signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,794 0,05 sehingga mengindikasikan H a ditolak yang artinya secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang. Profitabilitas berpengaruh terhadap pembiayaan hutang Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 19 dapat diketahui bahwa t hitung untuk variable profitabilitas adalah sebesar 0,199 sedangkan t tabel sebesar 1,668 sehinggat hitung t tabel 0,199 1,668. Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,843 yang mengindikasikan bahwa signifikansi penelitian ini lebih besar dari 0,05 0,843 0,05 sehingga Universitas Sumatera Utara 50 mengindikasikan H a ditolak yang artinya secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan terlihat bahwa rata – rata pembiayaan hutang adalah 0,3490 dengan nilai minimum sebesar 0,31 dan nilai maksimum sebesar 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua informasi yang disyaratkan dalam peraturan Bapepam diungkapkan secara lengkap oleh perusahaan. Kondisi ini menyiratkan bahwa Bapepam perlu mengontrol laporan keuangan yang disampaikan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memberi pengungkapan laporan keuangan secara lengkap sehingga laporan keuangan memiliki manfaat yang signifikan bagi pemakainya. Hasil pengujian pengaruh intensitas modal X 1 terhadap pembiayaan hutang menyatakan bahwa intensitas modal yang diproyeksikan dengan pembiayaan hutang tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang, dengan nilai t hitung sebesar 0,449 dan nilai signifikansi sebesar 0,655. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sadia dan Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa intensitas modal memiliki pengaruh negatif terhadap pembiayaan hutang. Hasil pengujian ukuran perusahaan X 2 terhadap pembiayaan hutang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan hutang, dengan nilai t hitung sebesar 0,262 dan nilai signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,794. Hal ini bertentangan dengan Universitas Sumatera Utara 51 logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar jumlah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka akan semakin besar pula modal yang tertanam dalam perusahaan tersebut. Semakin banyak penjualan yang dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula perputaran utang dan semakin besar pula kapitalisasi pasar. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sadia dasn Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pembiayaan hutang. Hasil pengujian profitabilitas X 3 terhadap pembiayaan hutang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang, dengan nilai t hitung sebesar 0,199 dan nilai signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,843. Hal ini bertentangan dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya yang menyatakan bahwa profitabilitas dengan penggunaan rasio margin laba kotor akan memberitahu laba perusahaan yang berhubungan dengan penjualan. Semakin tinggi penjualan yang dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula perputaran utang perusahaan. Hal ini tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sadia dan Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap pembiayaan hutang. Berdasarkan tabel 4.7 hasil analsis koefisien kolerasi dan koefisien determinasi bahwa hasil regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5 menunjukkan hasil R 2 = 0,075; F = 3,136; signifikansi = Universitas Sumatera Utara 52 0,946. Hasil ini memberikan dasar bagi penarikan kesimpulan bahwa H a ditolak, artinya secara bersama – sama intensitas modal yang diproyeksi dengan intensitas modal, ukuran perusahaan yang diproyeksi dengan Ln total asset, dan profitabilitas yang diproyeksi dengan margin laba kotor tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sadia dan Qaisar Ali 2011 yang menyatakan bahwa secara simultan intensitas modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pembiayaan hutang. Universitas Sumatera Utara 53 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 64

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 13 91

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

1 1 7

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 1 20

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2