Pembiayaan hutang Landasan Teori .1 Modal

18

2.1.7 Pembiayaan hutang

Pembiayaan hutang merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana berupa kas, barang – barang, danatau jasa yang dipertukarkan untuk kewajiban pengembalian dana pinjaman. Secara khusus, kewajiban yang menuntut pengembalian sejumlah kas yang lebih besar dari jumlah kewajiban awal. Dari sudut pandang peminjam, jumlah yang lebih ini merupakan biaya bunga dan menunjukkan biaya penggunaan dana yang dipinjam. Dari sudut pandang pemberi pinjaman, jumlah tambahan ini adalah penerimaan bunga dan pengembalian atas investasi yang diperlukan untuk menyesuaikan uang pinjaman bagi perusahaan.Ketika hutang jangka panjang dimunculkan, maka baik peminjam maupun pemberi pinjaman harus berhati – hati untuk merumuskan istilah hutang. Dalam perusahaan, dewan direksi harus menyetujui pengeluaran hutang jangka panjang. Pemberi pinjaman juga memberikan batasan pada perusahaan peminjam yang disebut covenant, yang didokumentasikan dalam perjanjian hutang untuk melindungi kepentingan pemberi pinjaman. Misalnya, pemberi pinjaman dapat membatasi jumlah penambahan hutang jangka panjang yang diberikan kepada perusahaan untuk memberikan kepada pemberi pinjaman beberapa jaminan bahwa hutang perusahaan tidak akan terlalu besar. Nota merupakan perjanjian tertulis dari perusahaan yang akan meminjam dana. Setiap nota menjelaskan arus kas peminjam, atau pembuat nota, yang berkeinginan membayar kembali penggunaannya kepada pemberi pinjaman atau penyandang dana. Nilai nominal nota menunjukkan jumlah 20 Universitas Sumatera Utara 19 yang akan dibayarkan oleh pembuat nota kepada pemegang nota. Nilai nominal pada nota menentukan jumlah kas yang akan dibayarkan secara berkala oleh pembuat nota kepada pemegang nota. Tingkat suku bunga aktual dibebankan untuk penggunaan hasil nota ini disebut tingkat suku bunga efektif. Tingkat suku bunga pasar efektif dinegosiasikan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Peminjam ingin menggunakan dana dengan biaya serendah mungkin, sementara pemberi pinjaman membutuhkan pengembalian yang tinggi untuk resiko yang terjadi. Manajer mempertimbangkan bagaimana hutang memperngaruhi laporan laba rugi yang dianggarkan, arus kas, dan kewajiban lain atas neraca. Dampak atas laporan keuangan dapat mempengaruhi bonus, kewajiban pajak, rasio keuangan, dan perjanjian hutang. Rasio utang terhadap modal merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan keuangan perusahaan. Ada tiga metode untuk mengekspresikan rasio hutang terhadap modal Bambang 1998 :

1. Metode 1 – hutang melebihi ekuitas

Metode ini merupakan pendekatan klasik dan telah digunakan secara luas, yaitu semua hutang berbunga formal diekspresikan sebagai rasio utang terhadap ekuitas. Ketika nilai hutang terhadap ekuitas sebuah perusahaan dikuitasikan, kemudian, dengan tidak adanya bukti atas hal sebaliknya, maka harus diasumsikan bahwa metode ini telah digunakan. Universitas Sumatera Utara 20

2. Metode 2 – ekuitas melebihi total dana

Metode ini merupakan suatu pendekatan yang tidak terlalu umum. Jawaban yang diberikannya hampir berlawanan dengan metode ketiga yaitu total utang melebihi total dana.

3. Metode 3 – total hutang melebihi total dana

Metode ini merupakan pendekatan dengan menggunakan perhitungan semua hutang dalam neraca, apakah berbunga atau tidak, diekspresikan sebagai presentase total dana. Metode ini memberikan gambaran nyata mengenai sisi pendanaan dari total neraca. Jumlahnya dapat ditentukan dengan mudah dari sekelompok laporan yang sangat kompleks. Semakin besar hutang, semakin besar resiko yang ditanggung. Seluruh hutang dalam neraca memberikan pihak ketiga klaim legal atas perusahaan. Klaim ini dapat berupa pembayaran bunga pada interval waktu yang teratur, ditambah pembayaran kembali pokok pinjaman selama waktu yang telah disetujui. Pokok pinjaman dapat dibayarkan kembali baik melalui angsuran periodik maupun dalam satu jumlah bulat pada satu periode pinjaman berakhir. Oleh karena itu, ketika perusahaan meningkatkan hutangnya, perusahaan berkomitmen untuk menanggung arus kas keluar tetap yang substansial selama beberapa waktu di masa depan. Sementara itu, perusahaan tidak menjamin memiliki arus kas masuk yang pasti selama periode yang sama. Arus kas keluar tetap dikombinasikan dengan arus kas masuk yang tidak pasti dapat menimbulkan resiko keuangan. Hal inilah yang merupakan alasan semakin besar pinjaman, semakin besar pula risiko yang harus ditanggung. Perusahaan tetap mengambil Universitas Sumatera Utara 21 hutang dan menerima risiko ini karena adanya biaya relatif. Dengan menambahkan hutang ke dalam neracanya, perusahaan secara umum dapat meningkatkan profitabilitasnya, yang kemudian dapat menaikkan harga sahamnya sehingga meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar. Hutang meningkatkan baik laba maupun risiko.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 64

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 13 91

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

1 1 7

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 1 20

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Intensitas Modal, Ukuran Perusahaan, Dan profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2