Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengajukan beberapa saran yang kiranya dapat menjadi masukan yang bermanfaat yaitu :
1. Kita sebagai makhluk sosial harapannya tidak mengucilkan siapapun, latar
belakang apapun dia bahkan jikalau dia seorang lesbian atau Gay sekalipun. Sebaiknya kita memberikan pemahaman dan mendengarkan apa yang
menyebabkan dia menjadi seorang lesbian atau Gay. Karena selain faktor kedekatan dan keterikatan, ada banyak faktor lain yang menyebabkan akhirnya
orang beralih menjadi Gay atau Lesbian misalnya traumatis keluarga, pengalaman masa lalu dengan pasangannya dll. Oleh karena itu kita jangan
langsung men-judge dan menyingkirkan mereka dari kehidupan kita. 2.
Setiap orang yang bertemu dengan para lesbian harapannya memperlakukan mereka dengan baik, karena ketertekanan didalam diri mereka bisa akhirnya
membuat keputusan fatal akan hidup yang mereka jalani misalnya dengan bunuh diri karena tidak dapat menahan tekanan dari luar maupun dari diri
mereka sendiri. 3.
Kepada setiap pembaca Novel apapun yang berhubungan dengan GLBT Gay, Lesbian, Biseksual, Transgender harapannya lebih dianalisis lebih mendalam
apa sebenarnya makna apa yang ditampilkan oleh sipenulis agar pembaca tidak dengan begitu saja menerima atau menolak pesan yang ada didalam rangkaian
cerita yang ditampilkan oleh Penulis.
5.3 Implikasi Teori Terhadap Novel Gerhana Kembar
Implikasi teori merupakan bagian dimana peneliti dapat melihat sejauh mana peneliti menggambarkan bagaimana teori yang digunakan mampu
menjawab penelitian yang sedang diteliti, dan sejauh mana teori itu mendukung dan membantu si peneliti untuk melakukan penelitiannya.
Penciptaan sebuah novel bertujuan bagaimana akhirnya pesan yang ada didalam novel tersebut dapat diterima oleh pembaca dan pembaca mampu
memaknai pesan tersebut sebagai sebuah kebenaran. Analisis semiotika adalah salah satu hal yang digunakan untuk memaknai pesan lebih mendalam yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ditimbulkan dari suatu wacana. Bagaimana akhirnya semiotika tersebut memberikan pemahaman yang lebih mendalam akan pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis. Pada penelitian ini peneliti menggunakan Semiotika Roland Barthes yang
dikenal dengan teori Signifikasi Dua Tahap. Yaitu mengenai konsep tentang konotasi dan denotasi. Makna denotatif suatu kata adalah makna yang biasa kita
temukan dalam kamus, sedangkan makna konotatif adalah makna denotatif ditambah dengan segala gambaran, ingatan dan perasaan yang ditimbulkan oleh
kata dari makna denotatif tersebut. Dalam hal ini peneliti juga tidak bisa mengabaikan peran dari sipeneliti sendiri yang membaca bagian-bagian dari
Novel Gerhana Kembar ini. seperti yang diungkapkan oleh Roland Barthes dalam penelitian semiotika, ketika kita menganalisis tanda-tanda yang ada didalam
sebuah teks maka tidak dapat dipungkiri bahwa peran sipembaca dalam menafsirkan tanda-tanda yang ada sangat besar.
Dengan metode ini akhirnya peneliti mampu memaknai pesan dari novel tersebut dengan baik. Bagaimana akhirnya komunikasi yang dilakukan oleh
pemeran dalam novel tersebut dianalisis lebih mendalam dan mampu dimaknai secara nyata. Makna denotatif yang dituliskan oleh si penulis dijadikan peneliti
sebagai acuan dasar peneliti untuk melihat bagian-bagian yang bisa peneliti telaah untuk melihat representasi lesbianisme dalam novel tersebut misalnya: Sentuhan
Henrietta pada kulit tangannya diam-diam membuat Fola senang; Dari pemaparan teks yang digunakan penulis akhirnya peneliti bisa melihat pesan yang
ingin disampaikan penulis tentang bagaimana penggambaran si penulis mengenai lesbianisme dalam novel yang ditulisnya, kemudian peneliti melihat tanda-tanda
yang terdapat didalamnya yang dapat mendukung peneliti untuk melihat representasi atau makna yang tersembunyi dari kalimat tersebut, Sentuhan
Henrietta pada kulit tangannya diam-diam membuat Fola senang ; jika dikaji lagi tanda-tanda yang digunakannya “sentuhan yang membuat Fola senang” melalui
komunikasi intrapersonal tersebut dalam penjelasan diatas sudah dijelaskan bahwa wanita dalam hubungan persahabatan adalah merupakan suatu kewajaran dengan
sentuhan bahkan hubungan dalam wanita tidak lepas dari yang namanya sentuhan. Namun bila dilihat penulis sedang mengungkapkan makna lain dari kalimat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
tersebut, ketika kata “diam-diam” dan “senang” digabungkan ada makna lain yang bisa diterjemahkan, bahwa dalam hal ini penulis sedang menyatakan bahwa
ada perasaan lain yang singgah dihati Fola sehingga sentuhan itu akhirnya membuat dia senang, bukan hanya sekedar hubungan dalam sebuah persahabatan.
Dalam kerangka Barthes juga dikenal dengan operasi ideologi karena ideologi ini identik dengan signifikasi tataran kedua yaitu konotasi, yang disebut
dengan Mitos dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku pada suatu periode tertentu. Mitos juga
digunakan oleh peneliti untuk melihat sejauh mana Novel Gerhana Kembar dapat digambarkan dalam budaya dan Mitos peneliti, dan bagaimana Novel ini
menampilkan Mitos sebagai suatu hal yang masih dijadikan sebagai suatu pembenaran yang nyata dan masih ada.
Mitos. Seperti yang dijelaskan sebelumnya Mitos tidak dapat dilepaskan dari teori Semiotika Roland Barthes. Peneliti menggunakan Signifikasi tataran
kedua atau makna konotatif untuk membantu peneliti untuk melihat Mitos apa yang sedang ditunjukkan dalam kalimat yang ada. Misalnya: Wanita= cinta
terakhir, Pria = cinta pertama. Maksudnya adalah, wanita akan mencintai seseorang yang hidup bersamanya meskipun awalnya dia tidak pernah mencintai
lelaki itu, berbeda dengan pria, pria akan tetap mengingat dan bisa dikatakan mencintai wanita yang pertama kali membuat dia jatuh cinta. hal ini tidak
terjadi pada Fola. Ini adalah Mitos yang terjadi dalam kehidupan nyata dan sehari-hari. Peneliti mengungkapkan hal ini sebagai bagian dari budaya,
pandangan dan pengetahun dari si penulis. Namun jika diperhatikan, bahwa Mitos ini merupakan suatu hal yang tidak terjadi pada seorang Fola, dan ada beberapa
kasus yang ada sesuai dengan Mitos yang dipaparkan oleh peneliti. Sehingga peneliti dapat melihat bagaimana Mitos itu sebagai bagian yang digunakan oleh si
penulis untuk menggambarkan cerita dari Novel yang ada. Mitos yang dipatahkan dan Mitos yang masih tetap digunakan bahkan dijadikan sebagai suatu acuan
dalam kelanjutan cerita dari pemaparan dan perepresentasian makna lesbianisme dalam novel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dari paparan diatas peneliti mengimplikasikan bahwa teori Semiotika Roland Barthes adalah salah satu teori yang bisa digunakan peneliti untuk dapat
melihat pesan yang ingin disampaikan penulis dalam novel melalui komponen- komponen komunikasi dan bagaimana juga Mitos itu dijadikan sebagai
pendukung dalam pemahaman mengenai makna yang dipaparkan dalam teks tersebut sehingga menghasilkan suatu pemahaman yang baru akan makna dalam
teks yang ada. Teori ini pun akhirnya membantu peneliti untuk melihat sejauh mana sebenarnya penulis merepresentasikan makna lesbianisme itu didalam pesan
novel dengan lebih mendalam. melalui tanda-tanda yang dianalisis dalam novel tersebut ternyata lesbianisme adalah orang yang meiliki ketakutan pengasingan
dalam lingkungan sosial, memiliki keinginan untuk mendapatkan kebebasan akan kehidupan yang ingin mereka jalani, namun mereka juga digambarkan adalah
sosok yang memikirkan perasaan orang-orang disekitarnya, dan seringkali mencoba untuk menahan rasa yang ada untuk orang-orang yang ada disekitaranya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA