Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode Penelitian perlu dibedakan dari
teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data. Soehartono, 1995:9
Melalui pendekatan kualitatif penemuan Penelitiannya tidak berdasarkan prosedur statistik atau kuantifikasi lainnya. Peneliti menggunakan metode
Penelitian analisis semiotika Roland Barthes, yaitu Penelitian yang mencari makna penanda, petanda dan tanda- tanda semiotik yang ada.
3.2 Objek Penelitian
Objek dalam Penelitian ini adalah Novel Gerhana Kembar karya Clara Ng. Terdiri dari 358 halaman, panjang buku 20 cm. Penelitian ini menggunakan
cetakan kedua maret 2008 yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam Penelitian ini adalah unsur yang mendukung Peneliti dalam merepresentasikan lesbianisme dalam Novel Gerhana Kembar ini, yaitu terkhusus
bagian dari “Naskah Gerhana Kembar yang ditemukan oleh Lendy” lampiran yang hilang dan Bab 23 pertemuan Fola dan Henrietta.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB KETERANGAN
Prolog ini adalah awal dari cerita panjang antar Fola dan Henrietta, pertemuan yang tidak diduga-duga oleh kedua insan sejenis tersebut. Awal dari permulaan cerita cinta yang akan dirajut oleh Fola dan Henrietta.
3 Bab ini adalah awal dari hubungan dari Fola dan Henrietta yang dimulai dengan kata “persahabatan” membina hubungan
yang seolah-olah normal saja, namun dalam paparan Bab ini Penulis sudah menunjukkan identitas dari seorang Henrietta dilanjutkan oleh kenyamanan yang didapatkan oleh Fola dari perlakuan Henriettaatta.
4 Hubungan yang sudah terjalin diantara dua insan sejenis ini mulai dituturkan dalam Bab ini, hubungan yang terjalin dengan
perasaan yang aneh diantara kedua insan ini. Dalam Bab ini diperlihatkan bahwa sudah ada hubungan yang terjalin antara dua insan ini meskipun Fola masih meragukan apa yang dirasakan. Henrietta adalah sosok yang sadar akan perjalanan hubungan
yang sedang dijalin, sedangkan Fola masih memiliki pandangan kabur mengenai hubungan dan perasaan yang ia jalani, hingga akhirnya Henriettaatta mengungkapkan apa yang ia rasakan kepada Fola. dalam Bab ini penulis masih menunjukkan
bahwa Fola sebenarnya adalah sosok normal dalam suatu hubungan yang seharusnya terjadi
7 Bab ini menceritakan hubungan yang buruk antara Fola dan Mertuanya. Erwin adalah suami Fola yang baik, tampan dan
lembut .Namun dalam bab ini penulis memperlihatkan ketidakpuasan hubungannya dengan suaminya, tidak adanya perasaan yang lebih yang ia rasakan terhadap erwinn dan juga didukung dengan keberadaan mertuanya yang membuat Fola tertekan
akan hubungannya dalam mahligai Rumah tangga yang ia jalin. Hingga akhirnya ia kembali bertemu dengan Henriettaatta dengan perasaan yang masih sama persis ketika pertama kali mereka bertemu, perasaan damai dan tenang akan
kebersamaannya dengan Henrietta. Dalam bab ini penulis memperlihatkan bahwa Fola sama sekali tidak menikmati hubungannya dengan Erwin suaminya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
8 Hubungan yang mulai kembali dijalin oleh Fola dan Henrietta, hubungan yang berbeda ketika mereka pertama kali
merasakan ada perasaan yang berbeda diantara mereka. pada bab ini ada hubungan yang “saling” diantara mereka, Fola sudah memberikan hatinya untuk Henrietta. Hubungan yang baru, berbeda dan penuh perasaan cinta.
10 Proses kelahiran Eliza anak dari Erwin dan Fola, juga cerita masa lalu antara Erwin dan Eliza.
12 Hubungan yang lebih intim telah di jalin oleh Fola dan Henrietta, tidak ada lagi keraguan akan perasaan yang ada,
pertandingan cinta sudah mulai di lukiskan dalam bab ini, keinginan dan hasrat ingin bersama dan mimpi-mimpi yang sudah dilukiskan dalam gambaran keadaan. Hubungan Henrietta dan Fola sudah dijalin dengan penuh perasaan dan cinta, meskipun
sudah ada gejolak-gejolak dari hambatan yang akan dihadapi.
13 Penggambaran hubungan intim yang lebih jelas antara Fola dan Henrietta, hubungan yang tidak sekedar hubungan rasa cinta
namun juga perasaan ingin memiliki antara satu dengan yang lainnya. Namun penulis juga memperlihatkan sisi manusiawi dari Fola, perasaan bersalah yang mendalam terhadap suami dan dirinya sendiri. Namun penggambaran akan keinginan Fola
akan kepuasan rasa dan kedamaian yang ada di dalam diri Henrietta lebih besar dari rasa bersalah yang ada di dalam dirinya. Bab ini juga menceritakan mengenai masa lalu Fola mengenai Erwin seseorang yang tidak dicintainya harus dinikahinya agar
membahagiakan ibunya. Penulis menggambarkan bagaimana Fola merasakan kerinduan yang mendalam kepada Henrietta setelah mereka tidak bertemu, dan harus berkorban dan menikah dengan Erwin untuk membahagiakan ibunya yang sedang
sakit.
15 Pada Bab ini pergejolakan antara keinginan, rasa dan perasaan bersalah mulai dipaparkan dengan jelas. Keinginan Fola untuk
bersama-sama dengan Henrietta membuatnya ingin memutuskan hubungannya dengan suaminya Erwin, namun Fola diperlihatkan menjadi seseorang yang tidak egois akan keinginannya sendiri. Paparan perasaan bersalah di dalam diri Fola
sangat kental digambarkan mengenai apa yang harus dia lakukan untuk bisa menutupi semua hal yang dilakukannya yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
tidak seharusnya dilakukan. Juga dengan Henrietta, keinginan memiliki sangat besar namun keraguan akan ke-egoan itu diperlihatkan menjadi penghambat akan hubungan mereka.
17 Bab ini adalah bab yang menuturkan ketidaknyataan akan cinta yang ingin dimulai oleh Henrietta dan Fola, penulis
memperlihatkan perasaan sulit bagi Fola sebagai ibu dari Eliza dan kekasih dari Henrietta. Namun seberapa kuatnya keinginan Fola untuk bisa bersama dengan Henrietta harus benar-benar ditahan dan perasaan itu berusaha dikubur oleh Fola
karena cintanya yang besar kepada putrinya Eliza. Bab ini mengisahkan perpisahan yang harus dialami oleh kedua insan itu dengan tidak adanya kesepatakan akan rasa dan tujuan yang akan dibawa, cinta yang terlalu besar diantara mereka, namun
juga yang terlalu lebar yang memisahkan mereka. jurang perasaan bersalah, jurang cinta Fola pada Eliza sehingga cinta itu harus dikorbankan, ego harus dilepaskan dari diri mereka.
20 Perjalanan panjang yang dilalalui Fola dan Henrietta, Bab ini menceritakan bagaimana Henrietta meminta Fola untuk datang
selama sepuluh tahun perpisahan mereka setelah peristiwa dimana Fola tidak bisa pergi bersama Henrietta karena Eliza. Keinginan Fola untuk pergi kepelukan Henrietta kembali luluh lantah karena Erwin mengidap penyakit kanker, Fola harus
menahan diri untuk tidak meninggalkan Erwin dalam kondisi sakit parah. Kembali lagi terlihat Fola digambarkan sebagai wanita yang tidak egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Dia mengubur dalam-dalam keinginnya untuk bersama
orang yang dikasihinya untuk kebahagiaan orang-orang yang mencintainya.
21 Setelah kematian Erwin Fola dan Henrietta kembali lagi ingin merajut kebersamaan setelah sekian kali tertunda dan sekian
lama telah dinanti-nantikan dan pada saat itulah hal yang tepat untuk dilakukan. Rencana-rencana sudah disediakan dan sudah difikirkan, namun untuk kesekian kalinya Fola harus menahan perasaannya untuk bisa menjemput impian yang sudah sekian
lama ia nanti-nantikan, kehamilan Eliza di usia yang ke 17 tahun akhirnya membatalkan niat Fola untuk pergi ke Paris bersama Henrietta. Penantian, keinginan dan kerinduan yang sudah dipelopok mata kembali hilang, Fola kembali lagi tidak
bisa meneruskan keinginnanya dan harus menahan rasa sakit yang mendalam untuk menahan rasa untuk orang yang dicintainya. Fola harus merawat Eliza yang hamil di luar nikah putri kesayangannya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
23 Bab ini adalah akhir dari perjalanan cinta dari Diana Fola dan Selina Henrietta, pertemuan yang mengesankan diakhir
hayat Diana, cinta yang utuh hingga ajal menjemput. Cinta yang tetap bertahan selama tujuhpuluh tahun hidup mereka, cinta yang tidak egois yang memikirkan perasaan orang-orang yang mencintai mereka.
Lampiran yang hilang ini adalah bagian akhir dari cerita yang tidak diselesaikan Fola. Dan akhirnya lendy menuliskan naskah itu dengan hal yang seharusnya terjadi antara Fola dan Henrietta, akhir ini adalah cerita yang tidak sebenarnya terjadi antara
Fola dan henrietta.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3.4 Kerangka Analisis