Cara Penularan Gejala Klinis

mati atau bertahan hidup dalam waktu yang singkat di dalam terowongan. Tungau betina akan keluar ke permukaan kulit untuk mencari tempat yang cocok untuk membuat terowongan yang baru dan meletakkan telur-telurnya. Siklus hidup dari telur hingga dewasa memakan waktu satu bulan. 10

2.2.3. Cara Penularan

Penularan skabies yang terutama adalah kontak langsung kulit seperti berjabat tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual. Hubungan seksual adalah faktor tersering penyebab skabies pada dewasa sedangkan pada anak penularan dapat terjadi akibat kontak langsung dengan teman ataupun orangtua yang terkena skabies. 5 Penularan kontak kulit secara tak langsung pun dapat menyebabkan penularan terhadap penyakit skabies, misalnya saling meminjam baju, handuk, perlengkapan tidur dikatakan dapat menjadi penyebab penularan skabies pada anak maupun dewasa. 5 Kelainan kulit skabies ini memiliki banyak sebutan, antara lain, kudis, buduk, kerak, penyakit amper atau gatal agogo. 5

2.2.4. Gejala Klinis

Gejala utama pada pasien skabies adala rasa gatal yang hebat pada malam hari, atau bila udara hangat dan pada saat penderita sedang berkeringat. Gatal merupakan gejala utama pada penderita skabies, sebelum gejala klinis lainnya muncul. Rasa gatal biasanya hanya dirasakan di sekitar daerah lesi, akan tetapi pada kasus skabies yang menahun rasa gatal dapat dirasakan pada seluruh tubuh. Daerah sela-sela jari, pergelangan tangan, sekitar pinggang, bokong, genitalia, pada sekitar pinggang, dan daerah sekitar payudara adalah lokasi kulit yang paling sering terdapat lesi dan rasa gatal, namun pada bayi atau anak kecil, daerah yang terinfestasi dapat mengenai seluruh tubuh. 5 Lesi kulit dapat berupa papula, vesikel, pustula dan urtikaria. Ekskoriasi, eksematisasi, dan infeksi sekunder akibat gerakan menggaruk pada daerah lesi dapat menyebabkan gambaran lesi primer menjadi kabur. Tingkat keparahan erupsi kulit sangat bergantung terhadap derajat sensitisasi, lama infeksi, higenitas personal, dan apakah ada atau tidaknya riwayat pengobatan terkait penyakit ini. Universitas Sumatera Utara Pada kasus skabies menahun, ruam dapat menebal likenifikasi dan menghitam hiperpigmentasi. Pada anak lesi lebih sering berupa vesikel dan infeksi sekunder akibat garukan, dan dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk kepala, leher, telapak tangan dan kaki. Lesi pada skabies juga dapat berupa bula, sehingga gambaran klinisnya dapat serupa dengan dermatosis vesikobulosa. Pada anak biasanya menjadi gelisah dan lelah, akibat tidur yang terganggu karena rasa gatal yang hebat dirasakan pada malam hari, yang dapat pula menyebabkan nafsu makan yang menurun. Pada penderita dapat ditemukan vesikel dan eritema yang meluas. Hal ini disebabkan penggunaan detergen, sabun keras, minyak tanah, oli, atau air aki oleh penderita yang kesal karena penyakitnya tidak sembuh-sembuh. 5 Ditemukan terowongan kunikulus pada tempat predileksi berwarna putih keabu-abuan dan berkelok-kelok, memilki panjang 2-3 mm, dan pada akhir terowongan biasanya terdapat papula atau vesikel. Tempat predileksi yang dimaksud adalah tempat dengan stratum korneum tipis. 9

2.2.5. Patogenesis