Etika sekretaris di Kantor

seseorang dalam mengkualitaskan jati diri.Kepribadian sekretaris penting dibangun dan dikembangkan terus-menerus guna membangun profesionalisme agar sekretaris mampu membawakan dirinya dengan baik dihadapan pimpinan, rekan sekerja dan pihak luar. Kepribadian sekretaris tercermin pada setiap tindakan dan prilakunya, baik ketika melaksanakan tugas maupun berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Dikarenakan setiap individu memiliki sikap dan kepribadian yang berbeda, namun kepribadian seorang sekretaris yang menyangkut seluruh aspes kemampuan, perbuatan, perkataan maupun emosi dapat ditata dengan memahami kepribadian yang baik.

2. Etika sekretaris di Kantor

Pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara, hingga tingkat internasional membutuhkan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pergaulan tersebut dapat kita katakan sebagai suatu etika. Etika tersebut dimaksud sebagai pedoman pergaulan untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat dalam lingkungan tersebut tanpa melanggar adat istiadat. Profesi yang berubah cepat di era masa kini, salah satunya adalah profesi sebagai sekretaris Etika sekretaris adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran dasar-dasar etika yang diterima dan ditaati oleh sekretris , yang berupa peraturan-peraturan atau hal-hal yang sudah merupakan kebiasaan atau yang baik, dan dianggap sudah diketahui dan perlu atau harus dilaksanakan. Etika sekretaris juga meliputi kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati oleh sekretaris. Penampilan utama seorang sekretaris dapat diukur dari etika. Seorang sekretaris harusla berprilaku sesuai dengan norma dan etika sebagai seorang sekretaris.Penampilan untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dan dapat menampilkan diri secara terampil perlu diperhatikan. Etika seorang sekretaris adalah titik ukur yang perlu diperhartikan. Etika sekretaris adalah hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan oleh seorang sekretaris etika tersebut meliputi kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab dan dedikasi. Etika sekretaris juga meliputi cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang diterima baik dikalangan sekretaris dilingkungan kerja mereka. Etika pada dasarnya merujuk pada dua hal. Pertama etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya. Kedua, etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin ilmu itu sendiri, yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Etika harus dijadikan pedoman seorang sekretaris dalam kantor karna etika dapat membangun citra diri seorang sekretaris saat bekerja. Pedoman yang sudah diterapkan seorang sekretaris dari awal bekerja akan mampu menjadi tuntunan saat bekerja. Sekretaris akan tahu mana yang baik dan mana yang harus dikerjakan. Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, dan duduk. Etika sangat penting karena itu sangat berkaitan dengan citra perusahaan. Sekretaris terkadang diminta untuk melakukan persentasi menggantikan atasan, oleh sebab itu seorang sekretaris harus pandai berbicara didepan publik dan kawan kantor. Etika dan pengembangan diri konteks profesional adalah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan etika yang berlaku, memang merupakan suatu keharusan bukan hanya pilihan. Peraturan itu berlaku untuk seluruh jajaran sumber daya manusia dalam kantor, termasuk juga untuk seorang sekretaris agar tidak menyimpang dari peraturan tata tertib yang diciptakan didalam organisasi tersebut. Seorang sekretaris harus memahami dasar-dasar etika , yang melandasi profesionalisme seorang sekretaris. Konsistensi yang digunakan akan semakin memperjelas etika yang nantinya akan menunjang kemantapan karir dan sukses yang akan berkesinambungan. Sekretaris akan dapat berkembang bila benar-benar dapat tampil secara profesional dalam berbagai aktivitas organisasi, tidak hanya etika yang perlu mendapat perhatian penting. Dasar-dasar etika terdiri dari Emawati 2013:258, yaitu: 1. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja. 2. . Memberi perhatian kepada orang lain. 3. . Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain. 4. . Memiliki rasa toleransi yang tinggi. 5. Dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi etika adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan individu. 2. Tidak ada pedoman. 3. Perilaku dan kebiasaan individu yang terkumulasi dan tak dikoreksi. 4. Lingkungan yang tidak etis. 5. Perilaku dari komunitas. Aspek lain secara meluas harus diperhatikan untuk pengembangan diriyang perlu dikaji ulang dan ditingkatkan seorang sekretaris.Kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati oleh sekretaris yang kemudian mengendap menjadi normatif. Seorang sekretaris perlu memahami etika, agar sekretaris dapat mengetahui cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang diterima baik dikalangan sekretaris dilingkungan kerja mereka.

D. Pentingnya Kepribadian dan Etika Sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan