7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Analisis perancangan sistem informasi merupakan proses menganalisis kebutuhan infomasi penggunapemakai sistem dan proses menganalisis kendala
dalam perancangan sistem. Proses ini sangat bermanfaat untuk menerjemahkan kebutuhan pemakai informasi ke dalam suatu rancangan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunapemakai sistem tersebut. Menurut Amsyah 2005, 27 “ Sistem adalah elemen-elemen yang saling
berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.” Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling
berelasi dan berinteraksi, serta hubungan antara objek atau komponen bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini
sistem dapat di interprestasikan terdiri dari bagian – bagian, memiliki hubungan berinteraksi, merupakan kesatuan yang utuh dan memiliki tujuan membentuk
organisasi. Selanjutnya, Ladjamudin 2005, 3 berpendapat bahwa “Sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu”.Adapun Pendapat lain dari Jogiyanto 1990, 5 mengenai sistem yaitu “Suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Universitas Sumatera Utara
8
Sedangkan Djhot 2001 berpendapat bahwa sistem merupakan: Agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh
beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau
oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi, atau bergerak dalam satu kesatuan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa persamaan dari para ahli, seperti yang dikemukakan oleh Ladjamudin dan
Jogiyanto bahwa sistem prosedur, komponen, ataupun subsistem yang saling berhubungan untuk mencapai saran atau tujuan tertentu. Sedangkan Amsyah dan
Ladjamudin memiliki pendapat bahwa sistem itu merupakan kumpulan elemen dan prosedur dalam suatu jaringan kerja.
Selain persamaan, beberapa pendapat di atas juga memiliki perbedaannya masing-masing. Djhot memiliki pendapat yang sangat berbeda dengan yang
lainnya. Djhot berpendapat bahwa sistem yang saling tergantung itu dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau seni.Dari pengertian, persamaan,
dan perbedaan di atas dikemukakan bahwa suatu sistem adalah beberapa prosedur, komponen atau subsistem yang saling berkaitan untuk menyelesaikan
kegiatan secara bersamaan demi tercapainya suatu tujuan atau sasaran tertentu.
2.1.1 Tahapan Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem informasi ada yang dikenal dengan siklus hidup sistem, gunanya yakni untuk menggambarkan proses membangun sistem
informasi secara terstruktur dan teratur. Beberapa kerangka kerja pengembangan sistem didasarkan pada siklus hidup pengembangan sistem atau systems
development life cycle SDLC.
Universitas Sumatera Utara
9
Kendall Julie 2006 mendefenisiskan systems development life cycle sebagai “pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun
rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna”. Sedangkan menurut Leod 2004 “systems development life cycle
adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer”.Adapun persamaan pendapat yang dimiliki dari kedua
ahli diatas bahwa siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan untuk melakukan analisa, dan perancangan sistem. Sedangkan perbedaannya adalah
pendekatan menurut Kendall dilakukan menggunakan siklus spesifik dan menurut Leod pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan sistem berbasis
komputer. Dari dua pendapat diatas systems development life cycle SDLC
dikemukakan bahwa suatu konsep pendekatan yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dalam pengembangan sistem seperti
melakukan analisa dan membangun racangan sistem. Menurut Kendal dan Julie 2007 ada 7 tahapan dalam systems
development life cycle SDLC yakni: 1.
Identifikasi permasalahan, kesempatan dan tujuan 2.
Penentuan persyaratan informasi pengguna 3.
Analisa kebutuhan sistem 4.
Perancangan sistem yang telah direkomendasi 5.
Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak 6.
Menguji sistem 7.
Implementasi dan evaluasi sistem
Universitas Sumatera Utara
10
Gambar 1. Pengembangan sistem
Sumber: Kendall Julie 2006, 10
2.1.2 Analisis Sistem
Proses analisis sistem sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada kita tentang sistem yang sudah ada dan kemudian mengembangkan sistem
menjadi lebih baik untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Menurut Yulianto 2009, 37 “Analisis sistem sebagai suatu kegiatan untuk melihat sistem sebelumnya yang telah berjalan, kemudian melihat bagian
mana yang memerlukan perbaikan dan mana yang sudah baik, setelah itu mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.
Sejalan dengan pendapat di atas Astuti 2008 mendefenisikan bahwa analisis sistem adalah
Universitas Sumatera Utara
11
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Berdasarkan dua pendapat di atas definisi analisis sistem adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan lalu dapat disimpulkan mana yang baik dan belum baik sehingga dapat
diusulkan perbaikan untuk sistem baru. Analisis sistem merupakan bagian dari tahapan dalam proses perancangan
sistem yang menjadi fondasi dalam menentukan keberhasilan sistem yang akan dihasilkan nantinya. Setiawan 2011, 7 menjabarkan lebih detail lagi mengenai
defenisi analisis sistem yaitu Teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen
dengan mempelajari secara bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem
adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem.
Fase analisis sistem menjadi acuan yang penting dalam pengembangan sistem. Menurut Setiadi 2010 terdapat empat tahap atau langkah umum dalam
analisis sistem yaitu: 1.
Survei sistem berjalan 2.
Mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai 3.
Mengidentifikasi kebutuhan sistem yang perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai
4. Penyajian laporan analisis sistem
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar 2. Tahapan Analisis sistem
Sumber : Yulianto 2009, 38 Pada gambar 2. di atas tahapan analisis sitem dibagi menjadi 5 langkah
dimana setiap proses yang dilalui perlu dilakukan dokumentasi, adapun penjelasan dari setiap fase analisis sistem di atas menurut Yulianto 2009, 39 yaitu :
1. Penetapan ruang lingkup
Fase ini memiliki tugas : Mengidentifikasi Masalah Awal yang ada pada sistem saat ini, seperti seberapa urgensi, tingkat visibilitas, berapa
keuntungan yang akan diperoleh dari pemecahan masalah, prioritas dan penetapan solusi untuk memecahkan masalah, Menegosiasikan
ruang lingkup untuk proyek pengembangan sistem, Menilai kelayakan proyek, mengembangkan jadwal dan anggaran awal, dan
mengkomunikasikan rencana proyek.
2. Analisis Masalah
Fase ini memiliki tugas: Memahami bidang masalah, menganalisis masalah-masalah dn kesempatan-kesempatan, menganalisis proses-
proses bisnis, menentukan tujuan-tujuan perbaikan sistem, memperbaharui rencana proyek, dan mengkomunikasikan penemuan-
penemuan dn rekomendasi.
3. Analisis persyaratan
Fase ini memiliki tugas: mengidentifikasi dan menyatakan kebutuhanpersyaratan bisnis, membuat prioritas persyaratan sistem,
Universitas Sumatera Utara
13
memperbaharui atau memperhalus rencana proyek, dan mengkomunikasikan pernyataan kebutuhanpersyaratan.
4. Desain logic
Pada fase ini akan digambarkan berbagai model sistem untuk mendokumentasikan persyaratan untuk sistem baru dan sistem yang
ditingkatkan.
5. Analisis keputusan
Pada fase ini akan ditemukan solusi, menganalisis solusi dan rekomendasi sebuah sistem yang akan dirancang, dibangun dan
diimplementsikan.
2.1.3 Desain Sistem
Setelah mendapat gambaran apa yang dilakukan pada tahap analisis sistem, tahap berikutnya adalah perancangan design sistem.
Menurut Mahyuzir 1989 “Perancangan sistem adalah proses menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan,
menyangkut konfigurasi komponen hardware dan sorfware dari sistem sehingga setelah instalasi akan benar-benar memuaskan penggunanya”.
Dari pendapat Mahyuzir di atas perancangan sistem menyangkut mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak
dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi sistem selesai rancang bangun yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan penggunanya. Setiadi 2010, 4
menyatakan 2 tujuan utama dari desain sistem yakni “untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik yang terlibat”. Untuk mencapai tujuan di atas, menurut Setiadi 2010, 4 analis sistem
harus dapat mencapai sasaran – sasaran sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
14
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan. 2.
Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan. 3.
Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas – tugas lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang
terinci untuk masing – masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data, informasi serta pengendalian intern.
2.1.4 Analisis PIECES
Dalam pengembangan suatu sistem akan terjadi beberapa perubahan didalamnya dari sistem yang lama ke sistem yanga baru. Untuk menentukan suatu
sistem baru itu layak atau tidak, maka diperlukan suatu analisis terhadap kriteria- kriteria yaitu kinerja Performance, informasi Information, ekonomi
Economic, kontrol Control, efisiensi Efficiency, dan pelayanan Services yang lebih dikenal sebagai Analisis PIECES.
Menurut Al fatta 2007, 51 metode yang menggunakan enam variable PIECES, sebagai berikut:
1. Performance Analisis Kinerja
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan
waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Pada bagian pemasaran,
kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan. Pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan
rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.
2. Information Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan
informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
15
kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi.Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang, Kurangnya
informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang., Kurangnya informasi yang tepat waktu, Terlalu banyak informasi,
Informasi tidak akurat, Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa
output sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem.
3. Economic Analisis Ekonomi
Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau
rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dapat disimak berikut:
a. Biaya b. Keuntungan
4. Control Analisis KontrolKeamanan
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja
yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem,
mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan. Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: a. Keamanan atau kontrol yang lemah
b. Kontrol atau keamanan berlebihan 5.
Efficiency Analisis Efisiensi Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-
banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:
a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan. c. Data diproses secara berlebihan.
d. Informasi dihasilkan secara berlebihan. e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
6. Services Analisis Layanan
Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:
a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat. b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya. d. Sistem tidak mudah dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
16
e. Sistem tidak mudah digunakan. f. Sistem canggung untuk digunakan.
g. Sistem tidak fleksibel.
Berdasarkan uraian di atas, analisis sistem dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan tertulis yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah dari suatu
sistem yang diterapkan guna mendapatkan gambaran tentang keadaan sistem yang sedang diterapkan. Hal ini, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dan sebagai
referensi bagi pemimpin dalam pengambilan keputusan. Apakah akan dilakukan perbaikan terhadap sistem lama atau mengubah sistem lama ke sistem baru yang
lebih baik.
2.1.5 Alat Bantu Perancangan Sistem
Dalam merancang suatu sistem terdapat banyak hal yang harus diperhatikan sehingga perlu digunakan alat bantu untuk memodelkan aplikasi
yang akan dibuat. Simatupang 2011 mengemukakan bahwa “Terdapat banyak bentuk model yang dapat digunakan dalam perancangan sebuah sistem antara lain
model narasi, prototype, model grafis atau diagram dan lain sebagainya” Dalam hal ini, tidak menjadi masalah model mana yang akan digunakan
asalkan pemodelan yang dibuat harus mampu mempresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan pemakai, karena sistem akhir yang dibuat bagi
pemakai akan diturunkan dari model. Pada dunia pemodelan sistem terdapat sejumlah cara merepresentasikan sistem melalui diagram misalnya; Flowchart,
Data flow diagram DFD dan lain sebagainya. Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pemodelan sistem melalui flowchart dan data flow diagram.
Universitas Sumatera Utara
17
Menurut Pariyanto 2010, 5 “Flowchart adalah teknik penyusunan instruksi untuk penulisan program komputer terstruktur dengan menggunakan
gambar-gambarsimbol-simbol”. Tujuan utama dari alat bantu flowchart biasanya menggambarkan tahapan masalah yang ada dalam sistem secara sederhana dan
jelas menggunakan simbol-simbol standar. Ada beberapa kelebihan flowchart menurut Harsono 2012, 6 yaitu
sebagai berikut: 1.
Flowchart membantu mempermudah programmer dalam mendesain program, sebagai spesifikasi program, sebagai alat verifikasi dan
sekaligus untuk dokumentasi program.
2. Dalam proses desain, flowchart dapat membantu memecahkan
persoalan yang cukup kompleks kedalam serangkaian instruksi. 3.
Dalam proses verifikasi, flowchart lebih mudah diperiksa oleh seorang quality control QC dari pada langsung memeriksa source code
instruksi-instruksi program, atau flowchart dapat mempermudah pekerjaan QC tersebut dalam pemeriksaan kualitas program.
4. Flowchart dapat digunakan sebagai dokumen spesifikasi proses dalam
pembuatan Data Flow Diagram.
Adapun mengenai pengertian data flow diagram yang dijabarkan oleh Simanjuntak 2012, 26 yaitu
Data Flow Diagram adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering
disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
Beberapa kelebihan data flow diagram menurut Purnama 2012 yaitu: 1.
Adanya pembagian sistem kedalam sub-sub sistem berdasarkan alur data pada sistem
2. Adanya data store dan alur data masuk atau keluar pada sistem
3. Adanya unsure-unsur eksternal, yaitu sumber dan tujuan dari
sistem.
Universitas Sumatera Utara
18
2.2 Repositori Institusi