18
2.2 Repositori Institusi
Repositori sering dimaknai sebagai suatu tempat penyimpanan berbagai jenis koleksi dari suatu institusi atau lembaga. Keberadaan repositori institusi
telah menjadi suatu infrastruktur penting bagi perguruan tinggi dengan menyediakan akses penuh dan terbuka untuk hasil-hasil penelitian sivitas
akademikanya. Menurut Pendit 2003, 2 “Repositori institusi merupakan perwujudan dari
perpustakaan digital yang lebih mengkhususkan dalam mengelola koleksi local content dan grey literature dari suatu institusi”.
Pengertian lain mengenai Repositori institusi menurut Siregar 2011, 2 “Institutional Repository IR adalah suatu locus untuk mengumpulkan,
memelihara, dan mendiseminasikan dalam bentuk digital keluaran suatu institusi terutama insitusi penelitian”.
Dari beberapa pendapat di atas repositori institusi merupakan suatu tempat penyimpanan yang gunanya untuk mengelola koleksi local institusi,
mengumpulkan karya-karya institusi, mengelola karya-karya tersebut agar terpelihara dan dapat digunakan kepada pengguna repositori institusi, dan
mendistribusikan kembali karya yang sudah dikelola dengan sistem informasi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan penggunannya.
Universitas Sumatera Utara
19
2.2.1 Manfaat Repositori Institusi
Manfaat dari penerapan repositori institusi menurut Sutedjo 2014, 3 adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengumpulkan karya ilmiah-intelektual sivitas akademika dalam
satu lokasi agar mudah ditemukan kembali baik melalui google maupun mesin pencari lainnya.
2. Untuk menyediakan akses terbuka terhadap karya ilmiah-intelektual
yang dihasilkan sivitas akademika dan menjangkau khalayak lebih luas lagi dengan tempat dan waktu yang tak terbatas.
3. Untuk meningkatkan dampak dari karya ilmiah-intelektual yang
dihasilkan sivitas akademika. 4.
Untuk mempromosikan karya ilmiah-intelektual yang dihasilkan sivitas akdemika.
5. Sebagai etalase dan tempat penyimpan yang aman untuk hasil penelitian
sivitas akademika. 6.
Untuk menyediakan URL jangka panjang bagi karya ilmiah-intelektual hasil penelitian sivitas akademika.
7. Apabila terjadi plagiasi terhadap karya ilmiah-intelektual yang dipublish
di repositori institusi akan mudah diketahui dan ditemukan. 8.
Untuk menghubungkan publikasi sivitas akademikapeneliti dari halaman web mereka web personal dosenpeneliti
2.2.2 Pengembangan Repositori Institusi
Pengembangan repositori perpustakaan sangat berguna bagi terciptanya suatu perpustakaan sebagai pusat belajar dan sumber informasi dalam suatu
institusi. Kebutuhan akan informasi yang terus meningkat, menuntut setiap organisasi maupun institusi untuk terus meningkatkan kualitas dari pelayanan dan
produk informasi yang dihasilkannya. Oleh sebab itu, repositori institusi sebagai sarana dari lembaga informasi yang mendukung terjadinya distribusi informasi
kepada pengguna dituntut untuk terus berkembang mengikuti arus perkembangan teknologi informasi saat ini.
Menurut Hadi 2015 Strategi yang perlu disiapkan dalam pengelolaan dan pengembangan repositori antara lain:
Universitas Sumatera Utara
20
1. Studi banding benchmarking
2. Sumberdaya manusia pengelola repositori
3. Perangkat keras dan lunak hardware, software, jaringan, dsb.
4. Prosedur dan dukungan pimpinan
5. Manajemen informasi muatan lokal
Strategi pengembangan repositori institusi diatas dapat dijabarkan kembali secara mendalam seperti: 1 Studi banding benchmarking maksudnya
ialah sebelum merencanakan pengembangan repositori sebaiknya dilakukan pengamatan ke lokasi lain atau ke repositori lain yang dianggap lebih baik, lebih
maju dari repositori yang kita miliki manfaat dari kegiatan ini agar kita dapat mengetahui bagian yang perlu perbaikan dan memutuskan rencana baru yang
ingin dilakukan; 2 SDM maksudnya disini pengembangan suatu sistem repositori juga tidak lepas dari peran penting pengelola sistem tersebut, baik dari kompetensi
maupun keahlian mereka; 3 Perangkat keras dan lunak juga sangat berpengaruh dalam pengembangan repositori, dalam memutuskan perangkat apa yang
dibutuhkan sistem harus sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya; 4 Prosedur dan dukungan pimpinan juga dibutuhkan agar proses
pengembangan yang dilakukan berjalan sesuai aturan dan mendapat dukungan dari pimpinan; 5 Konten yang menjadi isi dari sistem yang akan dikelola harus
diorganisasikan lebih dahulu, proses pengelolaan konten dapat dicontohkan dengan membuat metadata pada setiap dokumen yang akan diproses kedalam
sistem Pengembangan repositori institusi memiliki beberapa tujuan seperti yang
dikemukakan oleh Hasugian 2013 yaitu: 1.
Menyediakan akses terbuka terhadap keluaran institusi untuk memaksimalkan penggunaannya
2. Menciptakan visibility global terhadap karya institusi,
3. Mengumpulkan konten pada lokasi tunggal; dan
4. Menyimpan dan memelihara aset digital institusi, termasuk literatur
kelabu atau yang tidak diterbitkan yang mudah hilang
Tujuan pengembangan repositori institusi diatas pada dasarnya sebagai keterbukaan informasi atas suatu institusi atau organisasi. Keterbukaan informasi
disini didukung dengan sistem repositori yang memberikan kemudahan terhadap
Universitas Sumatera Utara
21
akses informasi kedalamnya, namun kebebasan ini akan diikuti dengan batasan dan kewajiban bagi seseorang yang menggunakannya dengan beberapa aturan
tertentu.
2.3 Standar Metadata Repositori